Rabu, 31 Juli 2019

Kang Emil

Gubernur Emil demikian Ridwan Kamil, meresmikan sudut budaya Sunda dengam upara pemotongan tumpeng dan menyerah potongan pertama nasi tumpeng kepada Mayor Bracknell Town serta Craig Titley yang menjadi Ceo di South Hill Park, Bracknell London.
     Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil,  mengawali kunjungan kerja ke Inggris dengan meresmikan sudut budaya Jawa Barat di South Hill Park, Bracknell dan sekaligus menyerahkan alat musik  berupa satu  set Degung dan satu set angklung dan satu set tarawangsa serta beberapa busana adat Sunda selanjutnya dapat dimanfaatkan Simon Cook, pengiat budaya Sunda di Inggris.

      Dalam acara yang diadakan di pusat musik dan seni budaya Bracknell Centre,   South Hill Park, tidak jauh dari Lapangan pacuan kuda Ascot, London, Gubernur Emil demikian Ridwan Kamil,  meresmikan sudut budaya Sunda dengam upara pemotongan tumpeng dan menyerah potongan pertama nasi tumpeng kepada Mayor Bracknell Town serta Craig Titley yang menjadi Ceo di South Hill Park, Bracknell London.

          Dalam kunjungan kerja ke Inggris dari tanggal 21 hingga 24 Juli, Gubernur Emil  juga akan mengadakan berbagai pertemuan serta menjadi pembicara dalam acara A Peaceful Dialogue yang digelar British Institute of Peace di Manchester.

      Sementara itu Atase Pendidikan dan kebudayaan (Atdikbud) KBRI London E. Aminudin Aziz mengatakan adanya sumbangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempunyai tiga point penting yaitu yang pertama mengapa seni-budaya Sunda.

     Hal ini ujarnya untuk mengimbangi perkembangan seni-budaya Indonesia di London khususnya dan UK umumnya yang seringkali hanya dikaitkan dengan kesenian dari Jawa seperti Solo dan Jogja dan Bali. Padahal, masyarakat Sunda adalah penduduk terbesar kedua Indonesia, ujarnya.

       Di sisi lain, sudah ada embrio seni-budaya Sunda di Inggris, walaupun belum besar. Sehingga perlu penguatan khusus dari masyarakat Sunda melalui Pemprov Jabar untuk mendukung berkembangnya seni-budaya Sunda di Inggris.      

      Menurut E. Aminudin Aziz, pelaku atau pegiat seni-budaya Sunda yang  dipimpin Simon Cook, adalah alumni Darmasiswa tahun 1989 di ASTI Bandung.

      Daerah Bracknell yang ditunjuk menjadi pusat budaya sunda, karena Simon Cook sebagai bakal penerus kegiatan berkesenian Sunda di Inggris adalah warga lokal Bracknell.     

      Simon mengatakan bahwa ia bersedia mengelola program pengembangan seni budaya  Sunda dan merasa lebih baik kalau ada di Bracknell sebagai wilayah tempat tinggalnya. Secara kebetulan, Bracknell memiliki Pusat Kesenian yang cukup representatif untuk pengembangan seni-budaya baru. 

      Usulan Simon Cook ini juga disambut CEO South Hill Park Arts Centre,Mr Craig Titley  yang ingin  menjadikan gamelan degung sebagai program baru yang tetap di South Hill Park Arts Centre. 

      Kesiapan ini disambut  Pemprov Jabar yang dalam waktu singkat, disepakati menghibahkan perangkat seni degung, angklung, tarawangsa kepada South Hill Park Arts Centre.

        Dalam tiga tahun terakhir, program Residensi Seniman dan Karavan Budaya oleh kantor Atdikbud KBRI London secara rutin mengundang para seniman Sunda untuk  berpartisipasi. 

      Program ini sangat berpengaruh dan telah menimbulkan minat yang sangat kuat dari para pegiat seni-budaya di Inggris memperlajarinya.  

       Melalui program ini dan kehadiran perangkat seni-budaya Sunda hibah Pemprov Jabar diharapkan akan bisa terus meningkatkan minat masyarakat utk terus belajar seni-budaya Sunda di Inggris, demikian E. Aminudin Aziz.

        Pada kesempatan yang sama seniman dari Jawa Barat, Hendrawati Ashworth yang bermukim di Inggris menyambut baik dengan diresmikannya pojok Sunda di pusat seni dan budaya di South Hill Park Arts Centre, Bracknell yang dikatakannya adanya perhatian dari Gubernur Jawa Barat Emil akan budaya Sunda di Inggris.

      Diakuinya ada ga perhatian Gubernur yang besar dengan menyumbangkan berupa alat gamelan tradisonal Jawa Barat,  yang bisa dimanfaatka untuk mengajar dan dengan demikian musik Sunda akan lebih dikenal oleh orang asing. 

     Hal ini memberi peluang kepada siapapun yang ada Inggris untuk bisa belajar musik tradisional, ujar Hendrawati Ashworth yang sering nyinden di berbagai acara yang digelar di Inggris.(ZG)

Tidak ada komentar: