Minggu, 28 Januari 2018

KARAVAN


Karavan Budaya Indonesia Digelar di Inggris



REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan British Council (BC) akan menggelar Karavan Budaya. Kegiatan ini meliputi pementasan dan pameran, serta berbagai aktivitas interaktif dengan masyarakat lokal.

Hal itu terungkap dalam pertemuan Direktur Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia, Kemendikbud, Hilmar Farid, dengan Direktur Seni dari British Council Pusat, Graham Sheffield CBE di London, demikian Kepala Subdirektorat Diplomasi Budaya Luar Negeri Kemendikbud, Ahmad Mahendra, kepada Antara London, Rabu (24/1).

Dalam lawatannya ke London pekan ini, Dirjen Kebudayaan Hilmar mengadakan pertemuan dengan Direktur Seni dari British Council Pusat, Graham Sheffield CBE Selasa (23/1) yang dalam pertemuan tersebut dibahas seputar acara Karavan Budaya.

Dalam acara Karavan Budaya itu akan menampilkan the beauty, benignity and brilliance (kecantikan, kemurahan hati dan kecemerlangan) dari multikulturalisme Indonesia.

Karavan Budaya merupakan program baru Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam konteks diplomasi budaya di suatu kawasan yang bertujuan untuk menampilkan multikulturalisme Indonesia.

Program Karavan Budaya meliputi pementasan dan pameran, dan berbagai aktivitas interaktif dengan masyarakat lokal. Di Inggris Raya, Karavan Budaya direncanakan akan diadakan pada Agustus hingga Oktober 2018, berawal dari berbagai rangkaian festival di Edinburgh, dan dilanjutkan dengan tur keliling berbagai kota besar dan kecil di Inggris.

Menurut Mahendra, dalam pertemuan tersebut Sheffield menyambut baik dan menyatakan dukungannya atas rencana tersebut.

British Council, yang akan mengadakan UK/ID Festival untuk merayakan hubungan Inggris dan Indonesia di bidang industri kreatif dalam tahun 2016-2018, menyatakan lansekap seni budaya Inggris sudah cukup dikenal di Indonesia, dan sekarang giliran Indonesia memperkenalkan seni budayanya secara strategis di kalangan Inggris, ujarnya.

Dukungan serupa juga dinyatakan Atase Pendidikan dan Kebudayaan di KBRI London yang akan menggalang komunitas Indonesia dalam menyukseskan rencana Karavan Budaya ini.


Dalam pekan ini, tim dari Subdirektorat Diplomasi Budaya Luar Negeri, Direktorat warisan dan diplomasi budaya Kemendikbud dan British Council Indonesia mengadakan kunjungan keliling untuk memetakan potensi dan mematangkan rencana program Karavan Budaya di Inggris Raya, kata Ahmad Mahendra.

,MADRID

Indonesia raih penghargaan di Madrid
Bendera Indonesia. (Pixabay/mufidpwt)
INDONESIA RAIN PENGHARGAAN DI MADRID


London (ANTARA News) - Indonesia meraih penghargaan pertama Triponyu.com, dengan menginisiasi tema "Menghubungkan komunitas, teman dan pengunjung lokal dengan pengalaman yang unik dan membahagiakan" dalam rangkaian pameran pariwisata yang berlangsung di Madrid, Spanyol.

Menteri Pariwisata Arief Yahya hadir dalam kegiatan 14th edition dari UNWTO Awards di IFEMA Madrid, yang dihadiri kandidat peserta penerima penghargaan ?UNWTO Awards for Excellence and Innovation in Tourism?, demikian keterangan Pensosbud KBRI Madrid yang diterima Antara London, Kamis.

UNWTO Awards merupakan penghargaan unggulan untuk sektor pariwisata global dan setiap tahun UNWTO menyorot penciptaan pengetahuan, penerapan inovasi dan diseminasi pengetahuan dibidang pariwisata yang dilakukan pada pemerintahan dan masyarakat umum.

Sementara itu Sumba Hospitality Foundation, meraih penghargaan ketiga dengan menginisiasi dalam tema ?Mendidik dan memberdayakan masyarakat lokal untuk pariwisata berkelanjutan? wakil dari Indonesia harus bersaing melawan Italia dan Meksiko dalam kategori inovasi LSM.

Ajang penghargaan UNWTO mengumumkan empat belas finalis dari 128 proyek yang berasal dari 55 negara yaitu Argentina, China, Portugal, Botswana, Kenya, India, Italia, Filipina, Indonesia, Meksiko, Australia, Kroasia dan Spanyol.

Penghargaan yang diberikan oleh organisasi pariwisata Perserikan Bangsa-bangsa itu merupakan rangkaian Pameran pariwista

FITUR 2018 yang mendapat perhatian besar dari masyarakat Spanyol. Beberapa media masa Spanyol meliput kegiatan tersebut baik media cetak dan elektronik nasional.
Pewarta: 
Editor: Suryanto

MILAN

INDOMIE INDONESIA RAMBAH RESTORAN CEPAT SAJI MILAN

Zeynita Gibbons


   London, 28/1 (Antara) - Indomie Mie Goreng yang cukup populer dari Indonesia merambah restoran cepat saji lokal CKN&CKN di Milan yang merupakan salah satu restoran Halal yang ada di Italia.
        Pemilik restoran, Osama adalah orang Mesir yang sudah lama bermukim di kota Milan dan mempunyai tujuh cabang di pelosok kota Milan, demikian Marketing Rapresentative Indofood di Milan Yulia Kartini, kepada Antara London, Minggu.
        Menurutnya dengan semakin banyaknya imigran yang bekerja di kota Milan, makanan halal menjadi suatu kebutuhan pokok.     
   Diakuinya Indomie yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat di Italia yang dikenal dengan pasta dan spageti yang mirip dengan indomie diharapkan akan bisa menambah varian  menu  Ayam dan Burger yang ada.
        Yulia Kartini, menyatakan kolaborasi dengan restoran adalah salah satu misi untuk lebih memperkenalkan makanan Indonesia kepada masyarakat Italia. Dan ini tidak terbatas hanya dengan mi instan. Dalam waktu dekat, ia  akan meluncurkan bumbu jadi dan snack Indofood di Italia.(ZG)****3****
(T.H-ZG/B/N. Hayat/N. Hayat) 28-01-2018 23:18:08

MEKSIKO

BUAP INGIN BEKERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS DI INDONESIA


Zeynita Gibbons


    London, 27/1 (Antara) - Rektor Universitas Otonomi Benemérita di Puebla (BUAP) Dr Alfonso Esparza Ortiz menyampaikan keinginan  bekerjasama dengan berbagai universitas  di Indonesia baik dalam pertukaran pelajar, akademisi maupun tenaga pendidik.
         Hal ini disampaikan Rektor Alfonso Esparza Ortiz kepada Dubes Indonesia untuk Meksiko Serikat Yusra Khan yang mengadakan kunjungan ke kota Puebla berjarak sekitar tiga jam dari ibu kota Meksiko, demikian Pensosbud KBRI Meksiko Febby Fahrani kepada Antara London, Sabtu.
         Dalam pertemuannya, Rektor BUAP  didampingi Direktur Jenderal Kerja Sama Internasional BUAP Dr Odorico Mora Carreón mengawali rangkaian kegiatan Dubes RI di Puebla dan sekaligus memberikan kuliah umum mengenai Indonesia dan Hubungan Bilateral Indonesia= Meksiko kepada sekitar 210 mahasiswa BUAP dari berbagai disiplin ilmu di Auditorio Paraninfo.
         Dalam acara tersebut juga hadir di antara civitas academica BUAP dan satu-satunya mahasiswa Indonesia di Meksiko, Nancy Geyza Iwisara.  
    Dubes Yusra Khan menyampaikan KBRI di Mexico City siap menjembatani keinginan BUAP untuk bekerjasama, termasuk memfasilitasi rencana kunjungan ke Indonesia.
         Dalam kuliah umum, Yusra Khan memaparkan persahabatan dan kerja sama yang semakin menguat antara Indonesia dan Meksiko sejak diresmikannya hubungan diplomatik di tahun 1953 walaupun letak kedua negara berjauhan.
         Untuk penguatan hubungan bilateral, Indonesia dan Meksiko telah bekerjasama di tataran antarpemerintah dan pelaku ekonomi dalam mendorong peningkatan di sektor perdagangan, investasi dan pariwisata.        
    Menurut Dubes,   hubungan kedua negara juga tercermin dalam kerja sama yang intensif dan solid di tataran  multilateral dan regional, antara lain, melalui PBB, APEC, G20, FEALAC, dan MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia).
         Kedua negara juga mendorong peningkatan kerja sama P-to-P, diantaranya pemberian beasiswa Darmasiswa dan Kemitraan Negara Berkembang kepada 127 mahasiswa Meksiko untuk belajar di Indonesia semenjak tahun 1996 dan sebaliknya bagi mahasiswa Indonesia untuk belajar di Meksiko.
         Dalam kesempatan itu, Dubes menyampaikan  informasi beasiswa yang ditawarkan Pemerintah Indonesia kepada mahasiswa Meksiko, khususnya mahasiswa BUAP, yang dipaparkan dalam presentasi terpisah oleh Pelaksana Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Mexico City.
         Alumni Darmasiswa dari Meksiko, Nayely Bernal menyampaikan informasi dan bercerita pengalaman mengikuti Darmasiswa di Indonesia. Para alumni menjadi duta darmasiswa di Meksiko.
         Rasa cinta akan Indonesia yang mulai tumbuh saat mengikuti darmasiswa di Indonesia diharapkan semakin menumbuhkan minat untuk lebih mengenal Indonesia melalui partisipasi dalam darmasiswa.
         Kuliah umum yang diadakan Kamis  (25/1) ditanggapi positif oleh civitas academica yang hadir. Direktur Jenderal Kerja Sama Internasional BUAP mengapresiasi digelarnya kuliah umum yang pertama kalinya di BUAP.
         Carreón sampaikan, terima kasih atas kerendahan hati Dubes RI untuk memberikan pengetahuan baru bagi mahasiswa BUAP akan keragaman Indonesia serta berbagai potensi kerja sama termasuk beasiswa program master maupun beasiswa kebudayaan yang dapat dimanfaatkan  mahasiswa BUAP.
         Beberapa mahasiswa menyampaikan ketertarikan dengan
program beasiswa. ***4***

(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 27-01-2018 22:43:23

BULGARIA

FILM "MENCARI HILAL" PIKAT WARGA BULGARIA

Oleh Zeynita Gibbons

    London, 26/1 (Antara) - Film religi "Mencari Hilal" karya Ismail Basbeth yang dirilis pada 2015 berhasil memikat sekitar 250 warga Bulgaria dalam Indonesia Movie Night pada Menar Film Festival Ke-10 di Kota Sofia pada 12-28 Januari 2018.
         Sekretaris Pertama Pensosbud KBRI Sofia, Nurul Sofia, kepada Antara London, Jumat, mengatakan selama Festival Menar yang merupakan festival film bertema Islami terbesar di kawasan Balkan itu, Film "Mencari Hilal" dengan bintang Deddy Sutomo, Oka Antara, dan Toro Margens tayang tiga kali di bioskop yang berbeda.   
    Dubes RI di Sofia, Sri Astari Rasjid, menyampaikan film merupakan bagian dari "soft power" diplomasi Indonesia.
         Hal penting yang dapat diambil dalam film itu, ujarnya, penekanan akan pentingnya nilai-nilai toleransi di tengah keadaan dunia yang rawan dengan konflik.
         Dia juga menyampaikan apresiasi terhadap Pusbang Film Kemendikbud yang telah mendukung upaya promosi film Indonesia dengan memberikan film-film kepada Perwakilan RI.
         Film  menceritakan sosok Mahmud (Deddy Sutomo) yang lebih tulus berjuang menerapkan perintah Islam secara kafah dalam semua aspek hidup.
         Bertahun-tahun lamanya Mahmud berdakwah agar setiap orang percaya bahwa Islam adalah satu-satunya solusi semua persoalan hidup.
         Film "Mencari Hilal" mendapat sambutan penonton yang memenuhi ruangan "cinema house", Sofia. Tidak ada yang meninggalkan ruangan hingga film tersebut selesai diputar.
         Sebagian besar penonton baru pertama kali menonton film Indonesia. Mereka memperoleh kesan yang mendalam atas karya tersebut.
         Beberapa dialog dan adegan dalam film tersebut juga berhasil membuat penonton terharu dan tertawa bersama.
         Beberapa penonton menyampaikan terkesan dengan tema cerita mengenai toleransi, sebagian yang lain juga mengagumi alur cerita sederhana mengenai hubungan ayah dan anak  yang dibuat menarik.
         Sebelum pemutaran film, para penonton yang juga terdiri atas para dubes perwakilan asing, wakil pemerintah, media, masyarakat internasional yang tinggal di Sofia, pelajar, WNI, dan masyarakat setempat mencicipi berbagai kuliner nusantara dan menonton pameran foto sebagai upaya promosi terpadu Indonesia.
         Menar Film Festival awalnya untuk memperkenalkan kebudayaan dan khususnya tradisi Islami dari negara-negara di kawasan Timur Tengah dan Afrika utara kepada masyarakat Bulgaria.
         Dalam perkembangannya, berbagai negara yang berpenduduk mayoritas Islam juga berpartisipasi pada ajang tersebut, termasuk Indonesia yang pada 2018 ikut untuk ketiga kalinya.
         Bulgaria saat ini memegang peran penting di kawasan, sebagai Ketua Presidensi Uni Eropa selama enam bulan, hingga pertengahan 2018.
         Sekitar 15 persen penduduk Bulgaria beragama Islam, pengaruh sejarah zaman pendudukan Turki Otoman pada masa lampau. ***4***

(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 26-01-2018 04:26:11

PERANCIS

PUSAT ARKEOLOGI NASIONAL- UNIVERSITAS BORDEAUX JALIN KERJASAMA


Zeynita Gibbons
      London,26/1 (Antara) -  Kepala Pusat Arkeologi Nasional (Arkenas), Kemdikbud, Drs I Made Geria, menandatangani kerjasama dengan wakil dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Universitas Bordeaux (CNRS), Nicolas Teyssandier, tentang kerjasama Ilmiah dengan unit riset Unit Penelitian Campuran (PACEA) Prasejarah  Budaya, Lingkungan dan Antropologi) Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (CNRS), di Talence, Perancis.
         Penandatangan kerjasama itu disaksikan Dubes RI di Perancis, Kepangeranan Monaco dan Andora Hotmangaradja Pandjaitan, dan Rektor Universitas Bordeaux, Manuel Tunon de Lara, demikian Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Surya Rosa Putra, kepada Antara London, Jumat.
         Penandatangan MoU berlaku selama tiga tahun menyangkut pertukaran dosen, mahasiswa, peneliti muda dalam lingkup pekerjaan koleksi benda-benda arkeologi dan etno-arkeologi, kunjungan ke situs-situs arkeologi dan presentasi.
         Seluruh hasil riset dan penggalian di Indonesia akan menjadi milik pemerintah Indonesia dan tidak diperkenankan di bawa ke luar negeri, kecuali untuk kebutuhan analisis, dan harus ada dalam perjanjian terpisah.
          Selain itu juga diadakan pertukaran material akademik dan publikasi ilmiah, pengorganisasian pertemuan ilmiah bersama dan pengimplementasian proyek, publikasi bersama, dan peluang beasiswa untuk peneliti Indonesia.
          Sementata itu Universitas Bordeaux dan CNRS akan menyediakan sumber daya pendukung  untuk merealisasikan program kerjasama, yakni anggaran dan program riset spesifik dan kolaborasi internasional dengan Indonesia, termasuk fee, biaya akomodasi, transportasi, dan konsumsi untuk para staf ARKENAS yang terlibat.
          Dalam sambutannya, Kepala Pusat Arkenas, menyatakan implementasi dari MoU ini sangat bermanfaat dalam mendukung riset-riset Arkenas, terutama dalam mewujudkan program Rumah Peradaban di Indoneisa.    
      Representatif dari CNRS menyambut baik MoU dalam kaitannya memperkaya riset tentang kaitan antara lingkungan dan peradaban. Di lain sisi, Rektor Universitas Bordeaux mengapresiasi kerjasama bilateral dalam bidang ilmiah ini, dan berharap dapat melahirkan kerjasama ilmiah lain.
          Mewakili pemerintah Indonesia, Dubes mengucapkan terima kasih kepada pihak Perancis, dalam hal ini Universitas Bordeaux dan CNRS, atas kesediaan bekerjasama dan Dubes berharap kerjasama yang menguntungkan kedua pihak dan menjadi salah satu motor penggerak hubungan bilateral Indonesia- Perancis. Khusus untuk Indonesia, pelibatan para ahli Perancis sangat membantu mengungkap peradaban prasejarah Indonesia yang sangat kaya dan belum tergali sampai saat ini.
          Dalam kesempatan itu juga diisi dengan presentasi proyek kerjasama oleh Anne Delagnes, Direktur PACEA - UMR 5199 dan Marian Vanhaeren, peneliti PACEA yang juga Co-direktur proyek. Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari riset terhadap peninggalan purba Papua, di daerah  Eipomek, Pegunungan Bintang, perbatasan Papua Nugini.
           Riset juga dilakukan DR. Marian Vanhaeren dan Prof. Wulf Scifenhôvel dari Max Planck Institute, Jerman,  mitra PACE. Di antara hasil yang menarik adalah peradaban prasejarah Papua tidak berbeda jauh dengan peradaban prasejarah Eropa. Sekitar 20 ribu tahun lalu, masyarakat Eropa dan Papua sudah mengenal tekonologi batu dan bercocok tanam.
           Dalam diskusi terpisah, Profesor Wulf yang meneliti Papua sejak 1960-an mengatakan hasil risetnya merupakan cermin bagi masyarakat Pegunungan Bintang, yang dulu merupakan masyarakat yang maju.   
      Untuk itu, Profesor Wulf dengan bantuan pemerintah Jerman telah mendirikan semacam museum di lokasi penelitian untuk dipelajari masyarakat sekitarnya. Menurut, Wulf, hasil riset  memotivasi anggota masyarakat melanjutkan pendidikan tinggi di universitas di Indonesia.
         KBRI mengusulkan  untuk mengadakan pameran bersama, serta menampilkan budaya dan seni Papua di Bordeaux. Usulan ini disambut baik, karena sangat berarti untuk memberikan citra positif Papua sebagai bagian dari Indonesia di mata masyarakat Perancis. Menurut rencana awal, pameran akan digelar sekitar Mei mendatang.(ZG)*****4****

(T.H-ZG/B/M. Dian A/M. Dian A) 26-01-2018 07:37:10

MEKSIKO

TIGA SEKOLAH DI MEKSIKO BERNAMA "INDONESIA"

Oleh Zeynita Gibbons

     London, 25/1 (Antara) - Dubes di Indonesia untuk Meksiko  Yusra Khan, mengatakan Indonesia boleh bangga karena di Meksiko ada tiga sekolah dasar bernama "Indonesia".
          "Sayangnya sudah sejak lama, tidak ada kegiatan pengenalan Indonesia di ketiga sekolah tersebut," kata Pensosbud KBRI Meksiko City Febby Fahrani kepada Antara London, Kamis .
          Nama "Indonesia" di ketiga sekolah di Meksiko tersebut adalah bukti kedekatan Indonesia dengan Meksiko, yang membuktikan  hubungan antara KBRI dengan ketiga sekolah tersebut cukup erat.
          Dubes Yusra Khan mengundang ketiga kepala sekolah tersebut Escuela de la Republica de Indonesia di daerah Tacuba - Mexico City (Sekolah Indonesia - Tacuba), sekolah Escuela de la Republica de Indonesia di daerah Itzapalapa - Mexico City (Sekolah Indonesia - Itzapalapa), dan sekolah Colegio Indonesia di daerah Coacalco - Estado de Mexico dalam acara makan siang.
          Dalam pertemuan yang berlangsung di KBRI Mexico City, Yusra Khan menawarkan untuk penyelenggaraan pelatihan kesenian dan budaya, berupa pelatihan tari tradisi, musik dan lagu nusantara, serta pengajaran Bahasa Indonesia, bagi murid-murid ketiga sekolah.
          Tawaran tersebut disambut Kepala Sekolah Colegio Indonesia, Yoxtalepetl Escamilla Olguin dan Kepala Sekolah Indonesia - Tacuba, Laura Xochitl Sanchez Gomez, serta wakil dari Sekolah Indonesia - Itzapalapa, dan 12 guru dari ketiga sekolah.
          Menurut Yoxtalepetl Escamilla Olguin, sekolahnya sejak lama ingin bekerja sama dengan KBRI dan mengaktifkan kembali kegiatan pembelajaran tentang Indonesia. Colegio Indonesia dan KBRI,  beberapa kali mengadakan pengenalan Indonesia di Coacalco.
          "Sudah saatnya kegiatan pelatihan tari, kegiatan pengenalan musik dan lagu, serta kegiatan pengajaran bahasa Indonesia, digiatkan kembali agar murid-murid lebih memahami Indonesia".
    Hal senada disampaikan Kepala Sekolah Indonesia di Tacuba yang pernah dikunjungi Presiden Sukarno pada bulan April 1961.
          Diakui sebagai sekolah umum pemerintah, diperlukan perizinan khusus dari pihak Kementerian Pendidikan Publik Meksiko untuk memasukkan kegiatan ekstrakurikuler bahasa dan seni budaya Indonesia. Namun Laura Xochitl Sanchez Gomez yakin ijin akan mudah diberikan Kementerian Pendidikan Publik Meksiko kepada Sekolah Indonesia - Tacuba, juga Sekolah Indonesia - Itzapalapa, karena pengenalan bahasa dan seni budaya Indonesia di lingkungan sekolah bernama Indonesia akan memberikan nilai tambah positif bagi para murid.
          Saat ini, masing-masing sekolah memiliki siswa sebanyak 161 siswa di Sekolah Indonesia - Tacuba, 500 siswa di Sekolah Indonesia - Itzapalapa, dan 449 siswa di Sekolah Colegio Indonesia. Ketiga sekolah tersebut tercatat memiliki banyak prestasi di bidang pendidikan dan kesenian/kebudayaan. ***4***
(ZG)
Ridwan Chaidir
(T.H-ZG/B/R. Chaidir/R. Chaidir) 25-01-2018 05:56:57

MADRID

INDONESIA PROMOSI ASIAN GAMES DI MADRID

Oleh Zeynita Gibbons

      London,25/1 (Antara) - Indonesian yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pesta olahraga negara anggota Asia atau Asian Games mempromosikan pesta olahraga tersebut dalam pameran pariwisata internasional Fitur ke-38 bertempat di Gedung IFEMA, Madrid, Spanyol.
           KBRI Madrid bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata RI berpartisipasi pada pameran pariwisata internasional Fitur ke-38 bertempat di Gedung IFEMA, Madrid, yang diikuti 165 negara dan dibuka Raja Spanyol Felipe VI.
          KBRI Madrid dalam keterangan yang diterima Antara London, Kamis menyebutkan, Kemenpar menghiasi paviliun dengan brand  "Wonderful Indonesia" dan memasang poster objek wisata Indonesia, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang, sekaligus menampilkan serangkaian pertunjukan budaya berupa tarian asal Palembang, Kalimantan, Bali serta pemutaran film pariwisata Indonesia.
         Stan Indonesia juga mempromosi kopi melalui perusahaan Barista yang membuka stan dengan seduhan rasa Kopi Gayo Aceh.  Paviliun Indonesia seluas 130,5 meter persegi (m2) diisi  19 industri pariwisata meliputi delapan agen perjalanan/tour operator dan sembilan hotel/resort dan dua DMC Indonesia.
         Selama lima hari pameran, stan paviliun Indonesia dikunjungi sekitar 5.000 orang terdiri atas profesional, pengusaha  perjalanan, media massa cetak dan elektronik serta mereka yang tertarik ingin  berwisata maupun melakukan perjalanan bisnis.
          Fitur 2018 diikuti 10.000 perusahaan dari 165 negara dan dihadiri sekitar 251.000  pengunjung mengalami kenaikan 2,5%, jumlah ini merupakan rekor tertinggi yang pernah diraih FITUR.
          Khusus pengunjung profesional berjumlah 140.120 orang  merupakan kenaikan sebesar tiga persen dibandingkan tahun lalu. Sedangkan  pengunjung umum sekitar 110.880.
          Diperkirakan Fitur mengatur hubungan bisnis sejumlah 6.800 agenda pertemuan juga diliput oleh 7.700 jurnalis dari 59 negara. FITUR 2018 memberikan dampak keuntungan ekonomi mencapai 260 juta selama lima hari.
          Bagi Indonesia, Fitur  merupakan momentum  untuk menarik wisatawan Spanyol dan menjadi ajang mempertemukan, antara seller Indonesia dengan buyer potensial Spanyol.
         Berdasarkan data peserta pameran, setiap peserta/perusahaan di stand Indonesia mendapatkan rata-rata 20-50 prospective appointment dan perkiraan jumlah turis spanyol dari transaksi diperoleh rata-rata 200-500 pax per turis. ***1***

(T.H-ZG/C/S. Muryono/S. Muryono) 25-01-2018 22:01:50

MENDIKBUD

MENDIKBUD APRESIASI PEGIAT SENI INDONESIA DI INGGRIS

Oleh Zeynita Gibbons

   London, 24/1 (Antara) - Mendikbud Muhadjir Effendy menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada pegiat seni Indonesia khususnya dari kelompok gamelan yang berasal dari Inggris dalam temu masyarakat dan pegiat seni Indonesia di gedung KBRI London, Selasa waktu setempat.
        Dalam pertemuan yang dihadiri Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dan Sekjen Didik Suhardi serta Dubes RI di London Dr Rizal Sukma, Mendikbud memberikan perhatian yang besar dengan banyak kelompok gamelan yang ada di Inggris.
        Dia menyatakan akan memfasilitasi keinginan  pegiat seni Indonesia untuk mendapatkan bimbingan yang lebih tinggi lagi dan bahkan mengirimkan gamelan bila
   Kehadiran Muhadjir Effendy di Inggris selain menghadiri "The Education World Forum" yang berlangsung di London juga mengadakan pertemuan dengan Departemen Perdagangan untuk Perdagangan Internasional dan Cambridge Internasional serta London College of Fashion dalam upaya  meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan.
        Mendikbud yang sehari sebelumnya menutup Festival Europalia Indonesia di Brusel mengakui kehadiran Indonesia dalam festival budaya tersebut telah berhasil meningkatkan citra Indonesia di Eropa dan diharapkannya akan berlanjut di masa datang.
        "Mempromosikan budaya Indonesia tidak berhenti di situ saja," ujarnya.
        Kehadiran Indonesia di Europalia akan dapat mendorong masyarakat di Eropa  mengetahui lebih banyak tentang Indonesia dan tentunya dengan berkunjung ke Indonesia.
        Sebelumnya Dubes Dr Rizal Sukma menyampaikan keinginan untuk membentuk Rumah Budaya Indonesia dalam rangka memaksimalkan ruang yang ada di gedung KBRI yang baru untuk mempromosikan Indonesia di Inggris sebagai salah satu "soft diplomacy" Indonesia di Inggris.
        Dalam temu masyarakat dan pegiat seni Indonesia juga hadir Prof Matthew Isaac Cohen dari Royal Holloway University of London, yang dikenal sebagai dalang dan pesinden asal Inggris Cathy Easburn, penari topeng, MJ Coldiron serta pimpinan gamelan Candra Gita Suara dari Plymouth serta Peter Smith.
        Selain itu anggota kelompok gamelan Siswa Sukra yang melakukan tur ke Jawa tahun lalu dan juga Aris Daryono yang mengajar gamelan dikalangan anak-anak SD di Inggris.
        Peter Smith yang dikenal dengan Mas Parto pernah menerima beasiswa Dharma Siswa tahun 1993. Dia kini menjadi guru gamelan.
        Dia mengharapkan Mendikbud dapat mendatangkan guru gamelan yang bisa memberikan pelatihan dalam waktu lama. Ia juga menyampaikan apresiasinya dengan adanya dukungan dari KBRI London dalam memfasilitasi kegiatan yang dilakukannya.
        Atase Pendidikan KBRI London, Prof Endang Aminuddin Aziz menyampaikan agenda besar yang akan dilaksanakan Atase Pendidikan KBRI London pada tahun 2018 adalah mengelar forum para penerima beasiswa Dharma Siswa di Inggris yang jumlahnya cukup banyak.
        Dalam temu masyarakat dan pegiat seni juga ditampilkan  kesenian gamelan dari kelompok Siswa Sukra dan diakhiri dengan jamuan makan malam sajian dari Warung Windsor. ***4***
(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 24-01-2018 20:45:02


MENRISTEKDIKTI

MENRISTEKDIKTI AJAK UNIVERSITAS DI INGGRIS BANTU INDONESIA

Oleh Zeynita Gibbons

   London, 24/1 (Antara) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengajak perguruan tinggi di Inggris untuk membantu mengembangkan dan menyiapkan perguruan tinggi di Indonesia dalam rangka menyongsong era revolusi industri keempat berdimensi digital.
        "Tadi siang saya sudah bertemu dengan 20 wakil dari berbagai perguruan tinggi di Inggris," ujar Menristekdikti Muhammad Nasir kepada Antara London, Selasa malam, dalam temu masyarakat yang juga dihadiri Mendikbud Muhadjir Effendy dan para pegiat seni Indonesia dari Inggris.
         Dalam pertemuan dengan wakil perguruan tinggi di Inggris yang diadakan di KBRI London, Menristekdikti sangat antusias dalam memahami agar institusi Inggris dapat mendukung tujuan strategis Indonesia untuk memperbaiki institusi pendidikan dan sains dan teknologi yang lebih tinggi dalam hal kapasitas inovasi, produktivitas, kualitas dan pengalaman siswa.
         Kehadiran Menristekdikti di London adalah dalam rangka menghadiri acara Forum pendidikan dunia (education world forum yang diadakan Kemenlu Inggris Foreign and Commonwealth Office (FCO), Department for Education (DfE), Departemen Perdagangan Internasional (DIT), Departemen Pembangunan Internasional (DfID), British Council dan mitra industri EWF.
         Menristekdikti mengatakan dalam forum pendidikan dibahas bagaimana cara kita mengembangkan pendidikan dalam era  digital ke depan nya. Dikatakannya bersama menteri dari Argentina, Cambridge Press dan UNESCO dibahas kesiapan pendidikan secara keseluruhan dalam kaitannya revolusi keempat ini yang berbasis cyber learning.
         "Bagaimana sistem pengajaran dengan cyber learning ini dapat diterapkan," katanya.
         Diakuinya dalam pertemuan dengan para Rektor seluruh perguruan tinggi di Indonesia, juga sudah disampaikan pendidikan yang berbasis cyber  yang disebut dengan  e-learning dan diharapkan kita sudah siap, demikian Menristekdikti Muhammad Nasir.
         Dalam Forum Dunia Pendidikan berlangsung setiap bulan Januari diikuti para menteri dari berbagai negara dan penasihat senior  yang mewakili lebih dari dua pertiga populasi dunia berkumpul untuk memperdebatkan kebijakan pendidikan di masa depan
    Forum yang berlangsung pada 21-24 Februari itu membahas wawasan dan inspirasi dari pelopor pendidikan terkemuka, pembuat kebijakan dan pakar pendidikan, dengan banyak sesi yang diberikan oleh para pakar pendidikan mengenai isu dan tantangan umum negara. ***4***

(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 24-01-2018 20:54:27


EUROPALIA

Mendikbud tutup Festival Europalia Indonesia di Brusel

Mendikbud tutup Festival Europalia Indonesia di Brusel
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy (ANTARA /Puspa Perwitasari)
London (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menghadiri penutupan Festival Europalia Indonesia di Brussel, Belgia,yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu sekaligus menutup pameran "Power and other Things" yang digelar di Galeri Bozar, pada Minggu (21/1).

Acara tersebut menandai berakhirnya Festival Seni Budaya Europalia Indonesia yang telah berlangsung selama tiga bulan sejak Oktober tahun lalu, demikian kepala penerangan KBRI Brussel Ignatius Priambodo kepada Antara London, Senin.

Menteri Muhadjir juga menghadiri penutupan pameran "Archipel" di kota Li?ge, bertemakan sejarah kemaritiman Indonesia dan pameran komik Indonesia di kota Brussel. Selain itu Mendikbud juga sempat menyaksikan penutupan Pusat Festival Europalia yang dikemas dalam "pesta rakyat". Warga Belgia dan Indonesia dengan menggelar berbagai lomba seperti makan krupuk dan duren, serta menikmati penampilan musik dan kuliner Indonesia.

Mendikbud bertemu dengan 200 lebih warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Belgia untuk menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung kesuksesan Festival Europalia Indonesia di Belgia.

Ia berharap Festival Europalia dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Belgia dan Eropa mengenai Indonesia dan agar Europalia berperan dalam peningkatan jumlah wisatawan asing.

Sementara itu Dubes RI untuk Belgia, Yuri Thamrin, menyampaikan pentingnya peran masyarakat dan diaspora Indonesia, termasuk peran komunitas seni-budaya Indonesia dan sukarelawan yang giat membantu kelancaran setiap acara .

Salah seorang sukarelawan, Nadira Zhafirani, mahasiswi S-2 di Brussel, menceritakan pengalamannya dalam mendampingi seniman selama Europalia. Dikatakannya merupakan kesempatan langka dan kaya, karena dapat belajar banyak mengenai seni Indonesia dan menambah teman.

Festival Europalia merupakan festival seni budaya terbesar di daratan Eropa yang berpusat di Belgia dan tersebar di negara-negara Eropa lainnya termasuk Belanda, Jerman, Prancis, Inggris, Austria dan Polandia.

Di London, Festival Europalia Indonesia ditutup dengan penampilan musik dari komposer, pembuat alat musik dan pakar gamelan Aloysius Suwardi bersama tim Planet Harmonik yang terinspirasi dari Pythagoras itu berhasil menggoncang gedung Milton Court Concert Hall Barbican, London.

Sejak pembukaan secara resmi pada 10 Oktober lalu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Raja Philippe dari Belgia, digelar lebih dari 230 kegiatan termasuk pameran, pertunjukan musik dan tari, film dan sastra.


Pewarta: 
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2018

BRAWIJAYA

KAMPUS AFRIKA BARAT KERJA SAMA DENGAN BRAWIJAYA

Zeynita Gibbons

     London,22/1 (Antara) - Universitas Brawijaya (UB),Malang, Jawa Timur  menjalin kerja sama dengan berbagai kampus di Afrika Barat, sehingga setidaknya dua kampus telah menandatangani nota kesepahaman atau MoU engan UB yang kini dalam tahap pelaksanaan.
          Delegasi UB diwakili Kepala Kantor Internasional UB Profesor Ifar Subagiyo, dan Liaison Officer Kantor Internasional UB, Profesor Marjono  melakukan kunjungan ke Gambia dan Senegal dalam rangka memperkuat kerja sama dan menindaklanjuti MoU kerja sama yang ditandatangani  tahun lalu, demikian Pensosbud KBRI Dakar, Dimas Prihadi kepada Antara London, Senin.
        Di Senegal, delegasi UB bertemu dengan salah satu kampus swasta terbesar di Senegal Institut superiwur de management (ISM) Dakar  dalam pertemuan dibahas sejumlah bidang kerja sama  diantaranya  program sandwich atau exchange program dalam program studi bisnis, manajemen, ekonomi dan hubungan internasional.
          Selain itu, kedua kampus  membahas kerja sama program  doktor atau PhD. Melalui kemitraan ini, UB diminta untuk membantu menghidupkan kembali program doktor atau Ph.D yang dulu sempat ada di ISM.
       "Permintaan/demand untuk program Ph.D sangat tinggi di ISM, banyak profesor dari mancanegara yang datang, biayanya juga cukup tinggi, namun Pemerintah belum memberikan otorisasi kepada ISM untuk buka program Ph.D," ujar Dr. Daniel Bitty yang pernah menerima tiga beasiswa dari Indonesia.
           Dr. Daniel Bitty  menjabat sebagai Direktur Kerja Sama Internasional ISM dan Institut Afrika-Asia berharap kerja sama di program Ph.D akan menjadi projek jangka panjang kedua  pihak. Saat ini ISM sedang fokus mendatangkan pengajar dari Indonesia untuk mengajar kelas Bahasa Indonesia di ISM pesertanya tiap tahun semakin meningkat.
           Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, yang hadir dalam pertemuan mengatakan KBRI Dakar  membantu suksesnya kerja sama antarkampus atau university-to-university  dengan menjembatani komunikasi antara kedua kampus dan  menyambut baik MoU yang ditandatangani kedua rektor dan berharap akan banyak lagi mahasiswa  Senegal khususnya dari ISM yang belajar ke Indonesia baik melalui skema UB-ISM maupun beasiswa Darmasiswa dan KNB.
   
    Kendala bahasa
      Dubes Mansyur juga menyampaikan kendala bahasa yang seringkali dialami mahasiswa Senegal dalam mengisi aplikasi online Beasiswa Darmasiswa dan KNB. Diharapkan dengan adanya skema UB-ISM akan memudahkan KBRI dalam menjaring mahasiswa unggulan dari Senegal dengan komunikasi Bahasa Inggris yang memadai.
            Sementara itu, Prof. Ifar Subagiyo mengatakan UB telah menyiapkan pengajar Bahasa untuk ISM.
       "Kedatangan kami ke ISM, salah satunya adalah  mendapatkan konfirmasi dari ISM mengenai waktu pengajaran dan perihal administrasi,"ujarnya.
          Selain berkunjung ke Senegal, UB juga melawat ke Gambia bertemu Rektor University of The Gambia (UTG) sekaligus memenuhi undangan the 10th Convocation Ceremony of University of The Gambia  dalam acara Convocation yang dihadiri Presiden Gambia, Adama Barrow, Rektor UTG (Vice-Chancellor), Prof. Faqir Muhammed Anjum, dalam pidatonya menyebutkan peranan dan komitmen  UB bagi Gambia.
         Dalam pertemuan dengan Rektor UTG,  dibahas mengenai perluasan kerja sama di bidang pertanian, salah satunya pengelolaan air dan budidaya tanaman. Rektor UTG optimistis kedua pihak dapat menggali lebih jauh bidang kerja sama lainnya terutama di pertanian karena Pemerintah Gambia sedang membangun kompleks kampus baru untuk UTG di Faraba.
          Kerja sama antara kedua kampus terbilang cukup cepat, meski baru bertemu April tahun lalu, UB sudah menerima lima mahasiswa dari UTG, tiga melalui skema kerja sama UB-UTG dan dua lainnya melalui beasiswa Islamic Development Bank (IDB).
       Tidak hanya itu, ada dua mahasiswa lainnya yang mendaftar ke UB dengan biaya sendiri. Dampak kerja sama ini sangat terasa di Gambia, ujar Dubes Mansyur. Pada bulan April mendatang Rektor UTG berencana berkunjung ke UB  mempersiapkan rencana pelatihan untuk staf UTG pada bulan Juni-Juli di Malang.   ***4***
(ZG/c/a011)
(T.H-ZG/C/A.F. Firman/A.F. Firman) 22-01-2018 06:37:13


HARMONIK

BAWA MUSIK PLANET KE KIBLAT MUSIK DUNIA 

Zeynita Gibbons

Hadirkan "musik planet" ke kiblat musik dunia

London (ANTARA News)- Bagi komposer dan juga pakar gamelan, Aloysius Suwardi, menampilkan komposisi unik dari alat musik yang dia ciptakan dari lonceng yang biasa diikatkan di kepala kerbau yang dirangkaikan dan bekas pipa air serta kawat menghasilkan bunyi, tidak kalah indahnya dengan gamelan Jawa maupun lentingan piano di gereja.

Konser musik Pak Al (67) --demikian seniman asal Surakarta yang menamatkan pendidikan di Akademi Seni Karawitan Surakarta dan meraih gelar master dalam bidang etnomusikologi dari Westleyan University di Connecticut, Amerika Serikat-- biasa disapa menampilkan komposisi konser berjudul Planet Harmonik yang digelar sebagai puncak acara Festival Europalia Indonesia di London, mengundang pujian.

Kehadiran Pak Al di Inggris bukan yang pertama kali namun bagi sebagian masyarakat menyebutkan Inggris sebagai kiblat musik barat melahirkan The Beatles dan Bee Gees dengan mudah dapat menerima konser musik dengan alat musik yang tidak biasa itu.

Dalam bincang-bincang santai dengan Antara London sebelum pementasan Planet Harmonik di Milton Court Concert Hall Barbican, London, Kamis malam lalu, Pak Al menyebutkan musik yang diusungnya ini memang berbeda dengan musik gamelan bagaimana tidak alat musik yang menyerupai piano terpasang didinding di sebilah kayu suaranya menyerupai denting piano dipukul dengan alat pukul pada gamelan.

Begitu pun lonceng yang biasa dipasang di kepala kerbau dengan berbagai ukuran mulai dari yang kecil hingga besar disusun melingkar menyerupai gamelan dan ada juga yang di gantung berderet yang diberi nama sesuai dengan bunyinya seperti klonthong, klunthung, glendhang, klinthing, klenthar ya sesuai dengan suara yang keluar.

Pak Al juga membuat alat musik dari pipa air dan balok yang disebutnya dengan alat musik balok besi, batang besi dan jalenthir.

Setiap alat musik yang diciptakan membutuhkan perenungan hingga dapat menghasilkan bunyi seperti yang diharapkannya. Pak Al

pun mengajak seniman muda dari Solo untuk membantu mewujudkan cita-cita nya membuat okestra yang tidak biasa.

Pengumpulan berbagai suara yang beredar di planet bumi ini seakan-akan menjadi dalam satu harmoni di tangan Pak Al, apalagi dengan kehadiran seniwati pesinden yang mengiringi musik Planet Harmoni nya. Dengan suara melengking Deni Wulandari yang menjadi vokal malam itu membuat orkestra Planet Harmoni semakin lengkap.

Planet Suwardi Harmonik mendapat inspirasi dari teori Musik Langit Pythagoras. Ini adalah gagasan bahwa hubungan proporsional antara planet setara dengan hubungan antara catatan musik - bahwa Matahari, Bulan dan Bumi semua memancarkan nada mereka sendiri. Dan seperti planet, itu adalah bagian yang bergerak dengan rahmat meski kompleksitasnya, berakar pada sejarah gamelan yang kaya sambil juga melihat ke masa depan, ujarnya.

Konsep Pythagoras dari kosmos sebagai terdiri atas bidang yang terpisah, masing-masing untuk planet, bulan, dan matahari, bergerak mengelilingi bumi dengan kecepatan yang berbeda, menghasilkan suara yang berbeda.

Membawa bersama-sama sejumlah instrumen buatannya sendiri - dari gambang, hingga seruling bambu hidrolik -pertunjukan Planet Harmoni dipresentasikan bersamaan dengan berakhirnya Festival Europalia Indonesia yang berlangsung sejak bulan Oktober lalu.

Aloysius Suwardi belajar musik gamelan di konservatori SMA (Kokar) lalu di Akademi Seni Karawitan Indonesia (ASKI, konservatori perguruan tinggi) di Surakarta menyelesaikan gelar MA dalam bidang etnomusikologi di Universitas Wesleyan, Amerika Serikat mengajar musik di berbagai negara.

Pria kelahiran di Sukoharjo, Jawa Tengah, menggeluti bidang etnomusikologi, utamanya karawitan banyak menciptakan musik-musik tradisi dan bersama kelompok Dapur Kreatif Planet Harmonik, Pak Al pun berhasil mendapat pujian dari pecinta seni musik di Inggris Raya yang menjadi kiblat musik dunia. 
Pewarta: 
Editor: Ade P Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2018

BRUSEL

MENDIKBUD TUTUP FESTIVAL EUROPALIA INDONESIA DI BRUSEL


Zeynita Gibbons

     London,22/1 (Antara) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, menghadiri  penutupan Festival Europalia Indonesia di Brussel,Belgia,yang berlangsung sejak Oktober tahun lalu sekaligus menutup pameran "Power and other Things" yang digelar di Galeri Bozar,pada Minggu (21/1).
        Acara tersebut menandai berakhirnya Festival Seni Budaya Europalia Indonesia yang telah berlangsung selama tiga bulan sejak Oktober tahun lalu, demikian kepala penerangan KBRI Brussel
Ignatius Priambodo kepada Antara London, Senin.
           Menteri Muhadjir juga menghadiri penutupan pameran "Archipel" di kota Liège,  bertemakan sejarah kemaritiman Indonesia dan pameran komik Indonesia di kota Brussel. Selain itu Mendikbud juga sempat menyaksikan penutupan Pusat Festival Europalia yang dikemas dalam   "pesta rakyat". Warga Belgia dan Indonesia dengan menggelar berbagai lomba seperti makan krupuk dan duren, serta menikmati penampilan musik dan kuliner Indonesia.
           Mendikbud bertemu dengan 200 lebih warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Belgia untuk  menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung kesuksesan Festival Europalia Indonesia di Belgia.
         Ia berharap Festival Europalia dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat Belgia dan Eropa mengenai Indonesia dan agar Europalia berperan dalam peningkatan jumlah wisatawan asing.
          Sementara itu Dubes RI untuk Belgia, Yuri Thamrin, menyampaikan pentingnya peran masyarakat dan diaspora Indonesia, termasuk peran komunitas seni-budaya Indonesia dan sukarelawan yang giat membantu kelancaran setiap acara .
         Salah seorang sukarelawan, Nadira Zhafirani, mahasiswi S-2 di Brussel, menceritakan pengalamannya dalam mendampingi seniman selama Europalia. Dikatakannya  merupakan kesempatan langka dan kaya, karena dapat belajar banyak mengenai seni Indonesia dan menambah teman.
          Festival Europalia merupakan festival seni budaya terbesar di daratan Eropa yang berpusat di Belgia dan tersebar di negara-negara Eropa lainnya termasuk Belanda, Jerman, Prancis, Inggris, Austria dan Polandia.
         Di London, Festival Europalia Indonesia ditutup dengan penampilan musik dari komposer, pembuat alat musik dan pakar gamelan Aloysius Suwardi bersama tim Planet Harmonik yang terinspirasi dari Pythagoras itu berhasil menggoncang gedung Milton Court Concert Hall Barbican, London.
            Sejak pembukaan secara resmi pada 10 Oktober lalu oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Raja Philippe dari Belgia, digelar lebih dari 230 kegiatan termasuk pameran, pertunjukan musik dan tari, film dan sastra.
       Berbagai penampilan kelas dunia dengan konsep "Rampai Indonesia" dibawa ke Belgia dan  enam negara lainnya, dari yang tradisional seperti Saman Gayo Lues dan Nani Topeng Losari Cirebon hingga penampilan kontemporer seperti I Wayan Gde Yudane dan Eko Supriyanto. Festival Europalia  menjadi ajang pertukaran seniman antara Eropa dan Indonesia   menghasilkan karya-karya baru dan orisinil seperti Senyawa, Meg Stuart dan Jompet Kuswidananto, dan lainnya. ***4***

zg/c/a011
(T.H-ZG/C/A.F. Firman/A.F. Firman) 22-01-2018 21:35:56

LURIK

BUSANA LURIK LINA MAKIN DIKENAL DI BERLIN

Oleh Zeynita Gibbons

     London,21/1 (Antara) - Karya busana berbahan lurik desainer Indonesia Lina Berlina Reichi, makin dikagumi pengamat mode dan masyarakat Berlin, Jerman.
          Lina yang menetap di Berlin sejak 1993, telah sepuluh tahun memperkenalkan karyanya yang berbahan lurik yang disebutnya sebagai "the magic stripes".
          "Tentunya saya bangga bisa membawa kain lurik, bahan kain tradisional yang oleh sebagian pihak sering dinomorduakan" ujarnya, saat peragaan busana merayakan 10 tahun karyanya di Berlin, seperti keterangan tertulis yang diterima Antara London, Minggu. 
     Lina memproduksi karya busananya berlabel "Jubilaum" dan tas berlabel "LB". 
     Dirinya mengaku bahagia atas sukses yang diraihnya sejauh ini. "Namun saya harus terus berjuang, sebagai desainer di Berlin saya mempunyai identitas dengan garis-garis lurik," ujarnya.
          Peragaan busana karya Lina kali ini berbeda dari biasanya sebanyak enam peragawati profesional asal Jerman memperagakan busana karya ibu dua putri, diiringi empat pemain musik yaitu
Saxophonis, pianis, dan flute.
          Peragaan busana yang digelar di hotel bergengsi di tengah kota Berlin itu, dihadiri sekitar 200 undangan termasuk pejabat KBRI Berlin.
          "Tamu-tamu yang saya undang merasa bahagia dan memberikan pujian karena peragaan diiringi dengan dengan  musik  dan juga ada tari Indonesia," Lina.
          Ia menambahkan,"Saya juga memperkenalkan orkestra musik angklung Berlin KBRI Berlin dan tari Bali Belibis.Pemain angklungnya mengenakan selendang lurik,".
         Sebanyak 12 karya busana berbahan Lurik Lina Berlina dan tas LB disain terbaru mendapat sambutan hangat penonton termasuk wakil Duta Besar RI di Berlin.
           Menurut perempuan yang mengenal lurik pada 2005 itu, selama lebih dari 10 tahun menetap di Berlin, memperkenalkan lurik dengan menggelar peragaan busana di perwakilan RI Belin, Frankfurt, Hamburg,  dan hingga Paris.
           Diakuinya tanggapan yang didapatnya sangat positif bahkan karya desain tas luriknya dipakai masyarakat kalangan atas Berlin dan kota lain, hingga ke Amerika Serikat.***4****

(T.H-ZG/C/R. Utami/R. Utami) 21-01-2018 20:08:52