Senin, 27 Agustus 2018

AUSTRIA

KORBAN GEMPA LOMBOK DAPATKAN SOLIDARITAS DI AUSTRIA  
Zeynita Gibbons

London,26/8 (Antara)- Dubes RI di Wina, Dr. Darmansjah Djumala mengatakan seluruh warga Indonesia di Austria dan Slovenia merasa prihatin atas musibah gempa bumi di Lombok dan beberapa daerah Propinsi Nusa Tenggara Barat.

Karena itu,hasil penjualan kupon undian berhadiah akan disumbangkan untuk membantu mereka yang terkena musibah gempa bumi sebagai bagian dari ungkapan rasa solidaritas.

Hal itu diungkapkan Dubes Darmansjah Djumala pada acara pembukaan Pesta Rakyat dalam rangka perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-73, yang berlangsung di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, Sabtu.

Minister Counsellor/Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Wina, Dewi Kejora kepada Antara London, Minggu mengebutkan pesta rakyat dihadiri ratusan warga masyarakat dan diaspora Indonesia di Austria dan Slovenia, dan juga warga Austria serta asing lainnya. Walaupun rintik gerimis hujan membasahi halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wina, para pengunjung tetap antusias dan menikmati acara.

Lebih lanjut Dubes Djumala mengatakan berbeda dengan penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya hasil penjualan kupon undian berhadiah kali ini disumbangkan untuk membantu mereka yang terkena musibah gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, sebagai bagian dari ungkapan rasa solidaritas bagi saudara di NTB.

Pada Pesta Rakyat masyarakat dihibur dengan penampilan berbagai lagu pop Indonesia dan Barat, alunan musik gamelan, tari tradisional Indonesia, dan musik dangdut yang dibawakan masyarakat Indonesia dan diaspora Indonesia yang datang dari berbagai kota di Austria dan mengundang pengunjung berjoget.

Keanekaragaman budaya Indonesia tidak hanya muncul dalam panggung musik dan hiburan, namun juga dalam berbagai kuliner yang dijual dalam Pesta Rakyat. Berbagai stand menghadirkan makanan khas Indonesia seperti sate, bakso, bakwan malang, nasi padang, biji salak, hingga mie ayam. Makanan laris manis diserbu pengunjung yang umumnya datang mengobati rasa rindu terhadap Tanah Air dan bersilaturahim dengan sesama komunitas Indonesia di Austria.  
Pesta Rakyat yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga pukul 16.00diramaikan dengan berbagai perlombaan untuk orang dewasa dan anak-anak seperti lomba tradisional makan kerupuk, lomba joget dangdut, lomba kelereng dan lomba poco-poco.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang undian utama tiket pesawat Wina-Jakarta PP.

Pesta Rakyat merupakan bagian dari rangkaian acara Peringatan HUT RI ke-73 yang diselenggarakan oleh KBRI Wina dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan RI di bidang pembinaan persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia di negara akreditasi. Diharapkan kegiatan tersebut tidak hanya dapat menghibur namun juga menjadikan Perwakilan RI di Austria sebagai "rumah" bagi seluruh masyarakat Indonesia di Austria dan Slovenia.***4****
ZG/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 26-08-2018 07:16:02




Sent from Yahoo Mail for iPhone

KORSEL

SEMBILAN TKI DI KORSEL RAIH GELAR SARJANA
Oleh Zeynita Gibbons

London, 27/8 (Antara) - Keterbatasan waktu dan tenaga dalam meraih peningkatan pendapatan dan kehidupan tidak menghalangi sembilan TKI atau Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan meneruskan pendidikan yang lebih baik.

Pensosbud KBRI Seoul, Purno Widodo, Senin menyebutkan kesembilan pekerja migran tersebut berhasil meraih gelar sarjana setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Terbuka (UT) Korea Selatan.

Perhelatan wisuda sarjana UT Korea, Minggu(26/8) dilaksanakan dengan meriah dengan berbagai atraksi seni yang ditampilkan berbagai komunitas budaya PMI. Suasana keharuan dan kesakralan wisuda sangat kental terasa dari awal hingga akhir acara.

Wisudawan yang berhasil lulus adalah dari jurusan Sastra Inggris dan Manajemen. Sebagian besar dari mereka adalah operator mesin di berbagai pabrik yang ada di Korsel yang mengharuskan mereka bekerja dari Senin hingga Sabtu.

Rata-rata, mereka pulang kerja pukul 20.00 malam. Tidak hanya itu, hari Minggu terkadang dihabiskan untuk lembur. Tidak heran jika waktu belajar pun sangatlah minim.

Rektor UT Prof. Drs. Ojat Darojat menyatakan bangga karena mengtahui beratnya bekerja sambil kuliah. Jenis pekerjaannya pun tidak ringan, rata-rata membutuhkan tenaga fisik dan konsentrasi tinggi.

"Saya bangga dan terharu kepada ke-9 Pekerja Migran Indonesia yang berhasil diwisuda hari ini. Perjuangan dan kegigihan mereka dalam bekerja, dan semangat serta konsistensi mereka dalam belajar telah mengantarkan mereka hingga lulus," ujar Rektor.

Sementara itu Dubes Umar Hadi yang turut mengukuhkan Wisudawan menyampaikan kegembiraannya.

Gelar Kesarjanaan akan semakin membuat PMI lulusan UT ini mampu mengaktualisasikan diri dengan tingkat rasa percaya diri yang lebih tinggi. Bahkan posisi tawar saat pulang ke tanah air kelak juga dipastikan akan meningkat, ujar Dubes Umar.

Lebih lanjut, Dubes Umar menyampaikan penghargaannya kepada seluruh Wisudawan yang tampak gembira.

"Saya sangat menghargai mereka yang tak kenal letih berusaha untuk masa depan, bukan hanya mengumpulkan pundi-pundi rupiah tapi juga pundi-pundi ilmu yang pasti berguna hingga akhir hayat," ucapnya.  
Selain modal uang, semua PMI harus terus membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, agar ketika kembali ke kampung halaman dapat membangun hidup yang lebih baik.

"Entah dengan berwirausaha ataupun dengan bekerja pada perusahaan besar dengan ilmu yang didapat di selama kuliah, serta keterampilan dan pengalaman yang di dapat selama bekerja di Korsel," ujarnya.

Dari 39.186 WNI di Korea Selatan, 32.567 di antaranya adalah Pekerja Migran dengan rentang usia antara 19 sampai 35 tahun. Saat ini baru satu persen dari pekerja migran memanfaatkan kesempatan belajar di Universitas Terbuka Korea melalui sistem belajar jarak jauh.

"Saya harap acara wisuda hari ini bisa memotivasi PMI lainnya untuk memanfaatkan kuliah di UT, sehingga kedepannya minimal 10 persen PMI bisa ditargetkan untuk kuliah," katanya.

Hal ini juga merupakan solusi bagi pekerja migran sehingga mereka tidak takut pulang ke Indonesia saat kontrak kerja habis, karena sudah mempunyai bekal pendidikan dan pengalaman yang memadai, ujar Dubes.

UT Korea aktif berkegiatan sejak tahun 2011 dengan inisiasi anggota Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (PERPIKA). Pada tahun 2014, UT Korea terdaftar secara resmi sebagai NGO di Korea memungkinkan UT Korea mendapatkan berbagai fasilitas dari Pemerintah Korsel.

Selama tujuh tahun berdiri, lebih dari 1000 mahasiswa sebagian besar Pekerja Migran Indonesia bergabung menimba ilmu di UT Korea.

Saat ini, UT Korea melibatkan 49 mahasiswa S2 dan S3 sebagai tutor per semesternya. Sejauh ini UT Korea berhasil meluluskan 96 mahasiswa. Banyak dari mereka yang karena masa kerja di Korsel habis tak sempat menamatkan kuliahnya, namun sebagian besar melanjutkan di Tanah Air.

***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 27-08-2018 04:41:37

KORSEL


Preview Foto
SEMBILAN TKI DI KORSEL RAIH GELAR SARJANA
Oleh Zeynita Gibbons

London, 27/8 (Antara) - Keterbatasan waktu dan tenaga dalam meraih peningkatan pendapatan dan kehidupan tidak menghalangi sembilan TKI atau Pekerja Migran Indonesia di Korea Selatan meneruskan pendidikan yang lebih baik.

Pensosbud KBRI Seoul, Purno Widodo, Senin menyebutkan kesembilan pekerja migran tersebut berhasil meraih gelar sarjana setelah menyelesaikan pendidikan di Universitas Terbuka (UT) Korea Selatan.

Perhelatan wisuda sarjana UT Korea, Minggu(26/8) dilaksanakan dengan meriah dengan berbagai atraksi seni yang ditampilkan berbagai komunitas budaya PMI. Suasana keharuan dan kesakralan wisuda sangat kental terasa dari awal hingga akhir acara.

Wisudawan yang berhasil lulus adalah dari jurusan Sastra Inggris dan Manajemen. Sebagian besar dari mereka adalah operator mesin di berbagai pabrik yang ada di Korsel yang mengharuskan mereka bekerja dari Senin hingga Sabtu.

Rata-rata, mereka pulang kerja pukul 20.00 malam. Tidak hanya itu, hari Minggu terkadang dihabiskan untuk lembur. Tidak heran jika waktu belajar pun sangatlah minim.

Rektor UT Prof. Drs. Ojat Darojat menyatakan bangga karena mengtahui beratnya bekerja sambil kuliah. Jenis pekerjaannya pun tidak ringan, rata-rata membutuhkan tenaga fisik dan konsentrasi tinggi.

"Saya bangga dan terharu kepada ke-9 Pekerja Migran Indonesia yang berhasil diwisuda hari ini. Perjuangan dan kegigihan mereka dalam bekerja, dan semangat serta konsistensi mereka dalam belajar telah mengantarkan mereka hingga lulus," ujar Rektor.

Sementara itu Dubes Umar Hadi yang turut mengukuhkan Wisudawan menyampaikan kegembiraannya.

Gelar Kesarjanaan akan semakin membuat PMI lulusan UT ini mampu mengaktualisasikan diri dengan tingkat rasa percaya diri yang lebih tinggi. Bahkan posisi tawar saat pulang ke tanah air kelak juga dipastikan akan meningkat, ujar Dubes Umar.

Lebih lanjut, Dubes Umar menyampaikan penghargaannya kepada seluruh Wisudawan yang tampak gembira.

"Saya sangat menghargai mereka yang tak kenal letih berusaha untuk masa depan, bukan hanya mengumpulkan pundi-pundi rupiah tapi juga pundi-pundi ilmu yang pasti berguna hingga akhir hayat," ucapnya.  
Selain modal uang, semua PMI harus terus membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, agar ketika kembali ke kampung halaman dapat membangun hidup yang lebih baik.

"Entah dengan berwirausaha ataupun dengan bekerja pada perusahaan besar dengan ilmu yang didapat di selama kuliah, serta keterampilan dan pengalaman yang di dapat selama bekerja di Korsel," ujarnya.

Dari 39.186 WNI di Korea Selatan, 32.567 di antaranya adalah Pekerja Migran dengan rentang usia antara 19 sampai 35 tahun. Saat ini baru satu persen dari pekerja migran memanfaatkan kesempatan belajar di Universitas Terbuka Korea melalui sistem belajar jarak jauh.

"Saya harap acara wisuda hari ini bisa memotivasi PMI lainnya untuk memanfaatkan kuliah di UT, sehingga kedepannya minimal 10 persen PMI bisa ditargetkan untuk kuliah," katanya.

Hal ini juga merupakan solusi bagi pekerja migran sehingga mereka tidak takut pulang ke Indonesia saat kontrak kerja habis, karena sudah mempunyai bekal pendidikan dan pengalaman yang memadai, ujar Dubes.

UT Korea aktif berkegiatan sejak tahun 2011 dengan inisiasi anggota Persatuan Pelajar Indonesia di Korea Selatan (PERPIKA). Pada tahun 2014, UT Korea terdaftar secara resmi sebagai NGO di Korea memungkinkan UT Korea mendapatkan berbagai fasilitas dari Pemerintah Korsel.

Selama tujuh tahun berdiri, lebih dari 1000 mahasiswa sebagian besar Pekerja Migran Indonesia bergabung menimba ilmu di UT Korea.

Saat ini, UT Korea melibatkan 49 mahasiswa S2 dan S3 sebagai tutor per semesternya. Sejauh ini UT Korea berhasil meluluskan 96 mahasiswa. Banyak dari mereka yang karena masa kerja di Korsel habis tak sempat menamatkan kuliahnya, namun sebagian besar melanjutkan di Tanah Air.

***4***
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 27-08-2018 04:41:37

Isi Audio Download Audio



Sent from Yahoo Mail for iPhone

KAZAN


<< B A C K >>
D0270818000065 27-AUG-18 SPK JKT
Preview Foto
MENEMUKAN AL QUR'AN TERBESAR DI DESA BOLGAR KAZAN Oleh Zeynita Gibbons
London,27/8 (Antara) - Berkunjung ke kota Kazan, ibu kota negara bagian Rusia yang dikenal dengan nama Tatarstan tidak lengkap bila tidak sampai ke kampung Bolgar, desa tua yang bersejarah bagi umat Muslim.

Disana terdapat Al Qur'an terbesar di dunia dan juga menjadi kota terbesar di Eropa pada pertengahan XIV Century.

Kota Kazan berada di pinggir Danau Volga, terdapat beberapa monumen dalam satu komplek yang disebut Kremlin atau benteng kota menjadi objek wisata yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara seperti Masjid Agung Kul Syarif.

Tentunya umat Muslim yang datang ke Kazan bisa melaksanakan sholat hanya saja dibuka khusus pada waktu sholat. Selain itu juga ada gereja kuno dan makam syuhada.

Masjid Kul Syarif termasuk mesjid terbesar di Eropa dengan arsitektur khas berupa menara-menara tinggi seperti Masjid Biru di Istanbul, Turki itu. Wartawati Antara sempat melaksanakan Sholat Ashar sebelum ditutup oleh petugas.

Keinginan Antara untuk berkunjung ke kota Kazan akhirnya terwujud setelah acara Festival Indonesia yang digelar KBRI Moskow pada awal bulan Agustus lalu dengan ditemani pelajar Indonesia yang kebetulan menjadi relawan di Festival berlangsung dengan sukses.

"Nanti ibu saya jemput di wisma dan kita naik kereta api malam dan sampai di Kazan besok siang," ujar Novin Tri Wahyuni, gadis kelahiran Jambi yang sedang menuntut ilmu di Kazan Federal University Jurusan General Medicine atau Kedokteran Umum.

Mengunakan kereta malam terdapat tempat duduk yang diubah menjadi tempat tidur dalam ruangan, satu gerbong dengan biaya tiket sebesar 3002 rubel, atau sekitar 50 dolar AS.

Perjalanan lumayan lama sekitar 11 sampai 13 jam diperjalanan.

"Kalau mau naik kereta sebaiknya jadwalnya malam aja biar sekalian tidur dan paginya udah sampai, tiket kereta yang tidur dan ada tutupnya didalam ruangan harga tiketnya paling mahal sebesar 3002 rubel, tiket kereta yang tidur rame-rame satu gerbong 2700 rubel, kereta duduk 1023 rubel bu," ujar Novin menjelaskan.


55 persen Muslim
Kazan adalah Ibu Kota Republik Tatarstan, Federasi Rusia, dengan jumlah penduduk sekitar 3,7 juta jiwa yang 55 persen di antaraya beragama Islam sehingga hampir disetiap sudut kota ditemui mesjid, bahkan mesjid terbesar terdapat dalam satu komplek di Kremlin.

Sebelum pukul 09.00 , Antara bersama beberapa pelajar dari Kazan diantaranya Novin Tri Wahyun dengan mengunakan uber tiba di pelabuhan Rechnoi Port tidak jauh dari pusat kota Kazan.

"Saya ingin mengajak ibu ke kampung Bolgar, kita bisa naik bus tapi lebih baik naik kapal aja ya," ujar Novin yang mengatakan apabila naik bus ditempuh selama tiga jam sedangkan kalau naik kapal dua jam dan harga tiketnya lebih mahal 50 rubel, dibanding naik kapal laut.

Dari pelabuhan Rechnoi Port dengan membayar ongkos sebesar 368 Rubel sekali jalan kami menuju pelabuhan Sviayzk di Bolgar pun menaiki kapal laut berkapasitas sekitar 100 orang. Setiap penumpang mendapat tempat duduk cukup nyaman plus ada alat pelampung siap tersedia dibawah tempat duduk. Kami pun terobang-ambing sepanjang jalan menyusuri Sungai Volga.

"Bulan lalu saya ikut camp Forum Pemuda Tatarstan di Bolgar, tempatnya bagus dan Di Bolgar terdapat AlQur'an cetak terbesar di dunia, dan juga ada museum serta banyak tempat menarik lainnya," ujar Novin, putri ketiga dari tiga bersaudara pasangan Irwan Ibrahim dan Rosmiati yang ingin mengajak berkunjung ke kota Bolgar.


Bulgaria
Bangsa Bolgar disebut dengan nama Bulgaria mengingatkan saya akan nama Negara Bulgaria dengan ibu kotanya Sofia. Sepertinya bangsa Bulgaria mempunyai saudara lain yang tersembunyi di pedalaman Republik Tatarstan, Rusia, yaitu Bolgar. Meski begitu, Bolgar memiliki sejarah panjang. Bolgar bahkan merupakan salah satu kota paling kuno di Rusia.

Disebutkan Bolgar bukan hanya sekedar monumen regional, melainkan sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang diakui sebagai bagian tidak terpisahkan dari seluruh sejarah bangsa Rusia. Bolgar bahkan merupakan situs warisan pertama yang dilindungi di seluruh Rusia.

Setelah menempuh perjalanan selama dua jam sampailah kami di dermaga Sviayzk di Bolgar di kota kecil itu terdapat dua bus telah menunggu penumpang menuju tengah kota dan berkunjung ke objek wisata seperti Museum of Bolgar Civilization, Mesjid, Mausoleum, The Assumption Church dan ada juga The Doctors House, terdapat the Small Minaret serta The White Chamber serta White Mosque.

Pulau Bolgar adalah salah satu pulau yang menjadi situs warisan budaya dunia UNESCO, disana peradaban Muslim pertama di daerah kawasan sungai Volga, sungai terpanjang di Eropa, disana ada masjid putih seperti duplikat dari Mesjid Taj Mahal di India dan di Bolgar juga terdapat Bolgar Islamic Academy meskipun di kota kecil itu mayoritas penduduknya Kristen Ortodoks
Menurut para ahli sejarah, Islam masuk ke Bolgar pada tahun 737 masehi atau 185 tahun sebelum dijadikan agama resmi pemrintahan. Bolgar terletak 195 kilometer ke arah selatan dari kota Kazan, Republik Tatarstan.

Setiap tahunnya banyak orang yang tidak hanya umat muslim mengunjungi Bolgar untuk menelusuri jejak Islam di Rusia. Tidak sedikit pula wisatawan asing yang datang untuk berwisata religi ke Bolgar
Umumnya wisatawan yang datang ke Bulgar ingin melihat Al Qur'an terbesar di dunia yang sejak tanggal 21 Mei 2012 tercatat dalam buku Gunness World Record yang disimpan di gedung khusus memorial muslim di Bulgar, Tatarstan.  
Al Qur'an dengan ukuran dan bentuk besar disimpan dalam ruangan kaca memiliki berat 800 kilogram yang 120 kilogram di antaranya berat jilid Al-Qur 'an. Cover atau halaman muka Al-Qur'an dihiasi dengan berbagai batu malachite dan dilengkapi dengan batu-batu permata lainnya, seperti jasper atau batu merah, turquoise atau pirus, koral, gold leaf, topaz dan perak. Untuk membuka jilid Al-Quran dibutuhkan tenaga empat-enam orang.

Al-Qur'an setebal 632 halaman ini dicetak di Italia dengan menggunakan kertas khusus dari Skotlandia. Setiap lembarnya memiliki berat 250 gram. Lebar Al-Qur'an 1,5 meter, panjang dua meter dan tebal 25 centimeter. Apabila dalam keadaan terbuka, lebarnya menjadi tiga meter.

Dengan keunikan ini, Al-Qu'ran tersebut masuk ke dalam Guinness World Records. Sementara itu, Kementerian Kebudayaan Federasi Rusia mencatat Al-Qur'an ini sebagai buku yang memiliki nilai-nilai budaya.

Sebelum disimpan di Bolgar, Al-Qur'an terbesar di dunia tersebut tiba di Kasan pada tanggal 17 November 2011 lalu dan disimpan di Masjid Agung Kul-Sharif yang berlokasi di Kremlin Kazan. Pada tanggal 17 Mei 2012 puluhan umat Muslim Tatarstan membaca Kitab Suci ini secara bergantian selama sehari semalam di Masjid Kul-Sharif.

Disebutkan pencetakan Al-Qur'an tersebut dimaksudkan untuk menjunjung tinggi Islam dan nilai-nilainya sebagai agama tradisional yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Tatarstan.

Sejak tanggal 21 Mei 2012 Kitab Suci yang masuk buku Gunness World Record ini disimpan di gedung khusus memorial muslim di Bulgar, Tatarstan. Penempatan Al-Qur'an ini juga untuk memperingati 1090 tahun Islam sebagai agama resmi pemerintah di wilayah Volga Bulgary.***4***

ZG/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 27-08-2018 11:40:37



Sent from Yahoo Mail for iPhone

Jumat, 24 Agustus 2018

SWISS


OPOR AYAM HANGATKAN PERAYAAN IDUL ADHA DI SWISS
Zeynita Gibbons
London, 23/8 (Antara)- Perayaan Idul Adha 1439 H tidak hanya dirayakan Indonesia, tetapi  juga di Swiss, apabila di Indonesia perayaan Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban, di Swiss tidak ada kebiasaan serupa, cukup dengan menikmati kuliner lontong sayur, opor ayam, rendang, sambal goreng dan makanan khas tanah air.

Warga muslim asal Indonesia dari berbagai penjuru Swiss pun menyempatkan diri berangkat pagi-pagi untuk dapat menunaikan sholat Ied secara berjamaah, demikian Pensosbud KBRI Bern kepada Antara London, Kamis.

Bertindak selaku Imam pada perayaan Idul Adha kali ini yaitu Abdul Rachman, peneliti LAPAN yang saat ini tengah menempuh pendidikan jenjang Strata 3, jurusan Astronomi di Universitas Bern.

Sementara itu, Desrial Anwar bertindak sebagai penceramah Idul Adha, menceritakan mengenai makna dibalik penyembelihan hewan kurban.

Bahwasanya peristiwa penyembelihan qurban, yang berasal dari kata taqarub mengandung makna mendekat kepada Allah SWT. Oleh karena itu Idul Adha yang dikaitkan dengan penyembelihan hewan juga disebut Idul Qurban, yaitu sebuah momentum agar umat Islam mewarisi semangat taqarub kepada Allah SWT sebagaimana yang dilakukan Nabi Ibrahim AS.

Usai sholat Idul Adha, warga Indonesia di Swiss saling berjabatan tangan dan maaf-memaafkan. Suasana akrab dan kekeluargaan terasa kental pada pertemuan tersebut.

Silaturahmi antar warga muslim Indonesia di Swiss memang telah terbina sejak lama. Di Swiss terdapat empat kelompok pengajian masyarakat Indonesia di Bern, Zurich, Winterthur dan Jenewa, yang kerap mengadakan pengajian bersama dan tadarus Al-Quran setiap satu bulan sekali.***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/H. Agusta/H. Agusta) 23-08-2018 12:34:59


BERLIN


Preview Foto
ASIAN GAMES - SEMANGAT ASIAN GAMES SAMPAI DI BERLIN
Zeynita Gibbons

London,23/8 (Antara) - Sebanyak 42 warga Indonesia terdiri atas staf KBRI Berlin, PPI dan diaspora bersepeda atau gowes bareng sepanjang 54 km menyusuri hutan dan Danau Wansee di kota Potsdam, yang berada 30 km dari Berlin menyambut Asian Games di Tanah Air.

Sepeda bersama ini mengakhiri rangkaian kegiatan peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke-73 di Berlin yang digelar sejak hari Jumat (17/8), Rangkaian HUT RI digelar sejak Jumat (17/8) Agustus lalu dan pemberian penghargaan bagi staf KBRI Berlin, Bazaar Pesta Rakyat yang dihadiri sekitar 700an warga Indonesia dan Jerman.

Dubes RI Berlin Dr. Arif Havas Oegroseno, kepada Antara London, Kamis menyebutkan acara gowes bareng 54K ini juga dilakukan dalam rangka semangat Asian Games yang sedang berlangsung di Indonesia, serta persiapan partisipasi dalam Berlin Velothon 2019 atau marathon sepeda dengan tiga jarak pilihan 60, 100 dan 160 km.

Peringatan hari kemerdekaan berlangsung dengan khidmat dan dihadiri staf KBRI serta masyarakat Indonesia di Berlin dan sekitarnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan Bazar Pesta Rakyat yang menghadirkan berbagai makanan khas Indonesia, berbagai acara perlombaan seperti tarik tambang dan makan kerupuk, serta hiburan musik.

Ratusan warga Indonesia dan Jerman menghadiri acara dan menikmati berbagai makanan khas Indonesia. Selain itu, terdapat 32 tombola yang terdiri dari dua tiket pesawat PP Berlin-Jakarta, enam sepeda dan hadiah-hadiah lainnya. Tiket pesawat disumbangkan maskapai Turkish Airlines yang selama ini melayani puluhan ribu wisatawan Jerman yang berlibur ke Indonesia.

Selain itu, KBRI Berlin bekerja sama dengan Turkish Airlines dan maskapai penerbangan lain mendatangkan wartawan dan travel blogger Jerman ke Indonesia.

Saat ini sejumlah maskapai Eropa, Timur Tengah dan Asia terbang langsung dari bandara utama Jerman seperti Berlin, Frankfurt, Munich dan Dusseldorf ke Asia.

Total penumpang yang dikelola empat bandara utama Jerman tersebut adalah 194 juta orang. Wisman Jerman memiliki kemampuan belanja yang tinggi sebesar 2500 dolar AS per orang dengan rata-rata kunjungan selama tiga minggu.

Tamu Jerman yang unik dalam Bazar Pesta Rakyat ini adalah Gerry Concierge Frank, blogger perjalanan dan wisata yang memiliki jutaan pengikut. Gerry pernah berkunjung ke Jakarta dan menulis artikel yang sangat menarik tentang Jakarta.

Gerry kembali akan berkunjung ke Indonesia awal tahun depan. Kedatangan Gerry dirancang Tim Pensosbud KBRI Berlin untuk melihat secara dekat kehidupan masyarakat Indonesia di Berlin serta untuk tetap mendekatkan pikiran dan hati Gerry dengan Indonesia.

Tamu Jerman lain yang menarik adalah Sebastian Gurtler, Presiden Persatuan Pencak Silat Jerman. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan berbagai tantangan dan perkembangan pencak silat di Eropa.

Diharapkan agar pencak silat dapat menjadi salah satu olah raga dalam olimpiade dunia. Hal ini memerlukan kerja keras dan konsistensi dari pecinta seni bela diri pencak silat seluruh dunia.

Kegiatan pertemuan masyarakat Indonesia di Berlin selain menjadi ajang silaturahim juga melakukan promosi wisata dan budaya Indonesia di Jerman.***4***



Sent from Yahoo Mail for iPhone

Senin, 20 Agustus 2018

BRUSEL

DIAPORA DI BRUSEL GALANG DANA UNTUK LOMBOK
Zeynita Gibbons

London, 20/8 (Antara) - Diaspora Indonesia di Belgia menggalang dana untuk membantu masyarakat yang terkena gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Penggalangan dana dilakukan dalam bazar di KBRI Brusel dalam rangkaian peringatan kemerdekaan HUT Ke-73 RI di KBRI Brusel, Minggu.

Bazaar diikuti warga Indonesia di Belgia dan Belanda sekaligus untuk mempromosikan kuliner dengan adanya 15 booth yang menjual berbagai makanan khas Indonesia, demikian Pensosbud KBRI Brussel, Ance Maylany.

Dubes RI di Brusel Yuri O Thamrin dalam pembukaan bazar dan panggung gembira menyampaikan bahwa bazar dimanfaatkan untuk menunjukkan warga Indonesia di Belgia peduli terhadap warga di Tanah Air sedang tertimpa bencana alam.

Panitia bazar menjual tombola dalam pengumpulaan dana bagi korban bencana gempa di Nusa Tenggara Barat. Sumbangan sebanyak 2.000 Euro terkumpul dari para pengunjung bazar. Kurang lebih 1000 pengunjung bazar yang melebihi baaar tahun-tahun sebelumnya.

Dana bantuan rencananya disalurkan melalui Palang Merah Indonesia. Lebih dari 50 doorprize dibagikan kepada para pengunjung sebagai upaya pengumpulan dana lebih banyak.

Pembukaan bazaar juga menjadi tempat bagi warga Indonesia untuk menunjukkan bakat tari dan musik. Berbagai bakat unik tampil mengisi acara, antara lain Leo Fifty Five yang berdarah Belgia- Indonesia yang baru mengeluarkan album independen "Normalitude" yang masuk media "online" Spotify dan Youtube.

Selene's Garden, band asal Belgia yang berkolaborasi dengan pemusik asal Bali Made Wardana menampilkan musik ciptaannya hingga goyang dangdut dan penampilan band dan penyanyi berbakat dari Belgia dan Belanda yang menghibur pengunjung. 
Bakat pemusik warga dan diaspora Indonesia di Belgia dimanfaatkan untuk mengisi bazar tahun ini seiring dengan tema HUT RI "Kerja Kita Prestasi Bangsa" menghadirkan para bakat lokal dengan standar internasional.

Berbagai kegiatan dilakukan KBRI Brusel dalam merayakan HUT RI dengan mengundang partisipasi warga Indonesia di Belgia diantaranya berbagai lomba olahraga dan puncaknya upacara bendera.

Perayaan HUT RI menjadi istimewa saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games ke-18. Rangkaian peringatan HUT RI di Brusel juga dimanfaatkan untuk memperingati semangat sportivitas kegiatan olahraga di Indonesia dengan promosi Asian Games ke-18 dalam publikasi kegiatan.

Kegiatan peringatan pada 19 Agustus 2018 menjadi kegiatan penting bagi masyarakat dengan semangat kebersamaan dalam pesta rakyat serta unjuk bakat masyarakat Indonesia yang ada di Belgia. ***4***
(T.H-ZG/B/S. Muryono/S. Muryono) 20-08-2018 01:51:55




Sent from Yahoo Mail for iPhone

Minggu, 19 Agustus 2018

RUSIA


<< B A C K >>
D0190818000266 19-AUG-18 PLK JKT
AKSI PEDULI LOMBOK DI HUT RI DI MOSKOW
Oleh Zeynita Gibbons

London,19/8 (Antara) - Aksi pengalangan dana peduli Lombok, Nusa Tenggara Barat mewarnai acara peringatan HUT ke-73 Republik Indonesia di Moskow, Rusia yang diperingati secara meriah dimulai dengan upacara penaikan bendera Merah Putih pada Jumat pagi.

Acara dilanjutkan dengan sosialisasi Pemilu 2019, acara ramah tamah dan hiburan masyarakat serta penggalangan dana peduli Lombok.

Kepala Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Minggu menyebutkan perayaan HUT RI di KBRI Moskow dihadiri sekitar 350 WNI yang ada di Rusia, dan juga yang kebetulan sedang berlibur di Rusia dan masyarakat Rusia turut hadir merayakan HUT RI ke-73.

Semua berbaur menyatu dalam kebersamaan. Selain staf KBRI Moskow, di antara WNI yang hadir adalah mahasiswa, tenaga kerja Indonesia dan rombongan wisatawan dari Indonesia, termasuk beberapa pendaki Gunung Elbrus dari Indonesia.

Hadir pula Konsul Kehormatan RI di St. Petersburg dan Leningrad Region,Valery Radchenko serta para warga Rusia pecinta Indonesia (Indonesianis) dan diaspora Indonesia.

"Selamat hari ulang tahun, selamat hari kemerdekaan. Selalu merdeka di Indonesia, negara besar seperti Rusia dan sahabat Rusia," ujar Vilen Sikorsky yang khusus datang ke KBRI Moskow dengan mengenakan pakaian batik untuk merayakan HUT RI.

Vilen Sikorsky adalah salah satu Indonesianis yang sudah berusia 86 tahun dan hampir tujuh dasawarsa masa hidupnya tidak lepas dari Indonesia. Dia merupakan seorang ahli Indonesia, peneliti, penerjemah, penulis karya-karya ilmiah tentang sejarah dan perkembangan sastra Indonesia.

Perayaan HUT RI di KBRI Moskow tahun ini diwarnai pula dengan aksi peduli Lombok. Masyarakat Indonesia di Rusia turut merasakan dan bersimpati atas peristiwa gempa bumi di Lombok yang terjadi beberapa waktu lalu. 
Konsul Kehormatan RI di St. Petersburg dan Leningrad Region secara langsung menyampaikan surat ucapan duka dan simpati dari Pemerintah St. Petersburg dan Leningrad Region kepada Dubes Wahid Supriyadi. Selain doa agar warga Lombok yang sedang mengalami musibah ini diberikan kekuatan dan kesabaran oleh Tuhan Yang Esa, KBRI Moskow juga membuka kotak amal peduli Lombok.

Dalam sambutan saat upacara penaikan bendera, Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, menekankan agar WNI di Rusia senantiasa menjaga persatuan dan kesatuan, serta turut serta membangun bangsa Indonesia meskipun jauh dari Tanah Air.

"Tahun depan, bangsa Indonesia akan menyelenggarakan pesta demokrasi Pemilihan Umum. Sebagai WNI di Rusia kita wajib turut menyukseskan Pemilu tersebut, antara lain dengan menunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan menggunakan hak pilih sebaik-baiknya untuk masa depan bangsa Indonesia.Kita boleh beda pilihan, namun kita tetap bersatu sebagai bangsa," demikian Dubes Wahid.***2***
zg/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 19-08-2018 07:05:15


MOSKOW

TIGA PENDAKI INDONESIA CAPAI PUNCAK ELBRUS RUSIA
Oleh Zeynita Gibbons
London, 18/8 (Antara) - Tiga pendaki Indonesia Faldi Riswandi, Riza Husin dan Riki Andriansyah berhasil menaklukan puncak Gunung Elbrus, Rusia, pada 14 Agustus 2018.

Mereka mengenakan songket Sriwijaya di puncak gunung tertinggi di Eropa yaitu mencapai 5.624 meter dari permukaan laut.

Sekretaris Pertama Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada Antara London, Jumat, menyebutkan tema ekspedisi para
pendaki adalah Songket Sriwijaya menyapa Eropa, yaitu Ekspedisi Pemakaian Songket Sriwijaya di puncak Elbrus sekaligus dalam rangka mempromosikan Asian Games 2018 dan peringatan HUT Ke-73 RI di Rusia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M Wahid Supriyadi menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas keberhasilan ketiga pendaki Indonesia yang telah membawa nama baik Indonesia.

Kesuksesan ini merupakan hasil dari niat dan usaha yang kuat. Mencapai puncak Elbrus tidaklah mudah. Selain jalur yang sulit karena salju, cuaca dan suhu dingin juga sangat berpengaruh pada perjalanan, ujar Dubes Wahid saat bertemu ketiga pendaki di acara perayaan Hari Ulang Tahun Ke-73 Kemerdekaan RI di KBRI Moskow, Jumat (17/8).

Ketiga pendaki adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang, Sumatera Selatan yang tergabung dalam Mapala Alfedya. Mereka tiba di Moskow pada Selasa (7/8) dan melanjutkan perjalanan ke Mineralny Vody kemudian ke Terskol pada Kamis (9/8). Setelah melakukan aklimatisasi, ketiganya mulai mendaki pada Senin (13/8).

Menurut Faldi, sebelum mendaki puncak tertinggi Elbrus, mereka melakukan tiga kali aklimatisasi ke puncak gunung yang berbeda yaitu Gunung Cheget (3.100 mdpl), Gunung Azau (3.700 mdpl) dan Gunung Pastukhov Rocks (4.500 mdpl).

Jalur pendakian yang tidak mudah, berselimut salju abadi, suhu udara yang dingin hingga minus 11 derajat Celcius bahkan mereka sempat mengalami mountain sickness namun tidak mematahkan semangat untuk mencapai puncak Elbrus.

"Summit attack kami mulai lakukan Selasa (14/8) sekitar dinihari dan mencapai puncak Elbrus pada pagi harinya," ujar Faldi sambil mengenang perjuangannya. 
Sementara itu, Riza mengatakan dari awal pelaksanaan ekspedisi ini Mapala Alfedya bermimpi untuk mencapai atap Eropa melalui puncak Elbrus yang merupakan salah satu puncak gunung tertinggi di Eropa dan dunia.

Diakui pendakian itu juga dalam rangka mempromosikan Asian Games 2018 dan peringatan HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di Rusia. "Kami tidak menyangka perjalanan penggiat alam kami akan sampai sejauh ini. Dari Palembang sampai Moskow hanya bertiga dengan segala keasingan saat di Moskow. Kami berterima kasih banyak kepada Dubes Wahid dan KBRI Moskow atas dukungannya," ujar Riza.

Pada tahun 2017, ketiga pendaki ini sukses membawa songket khas Palembang ke salah satu puncak dunia yaitu Gunung Cartensz Pyramid di Papua, Indonesia. Pada tahun 2019 mereka berangan-angan dapat membawa songket Sriwijaya ke puncak Gunung Kilimanjaro di Afrika dan Aconcagua di Argentina.

Faldi, Riza dan Riki kembali ke Indonesia pada Sabtu (18/8). Sementara HUT Ke-73 Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus mereka rayakan di KBRI Moskow bersama WNI di Rusia. (ZG) ***4***

(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 18-08-2018 00:34:27

OTAWA


DUBES AJAK WNI WUJUDKAN CITA-CITA PENDIRI BANGSA  
Zeynita Gibbons

London, 18/8 (Antara)- Terpisah puluhan ribu kilometer dari Tanah Air tidak menyurutkan semangat lebih dari 150 WNI dan Diaspora Indonesia yang tinggal menetap di Ottawa dan Montreal menghadiri upacara peringatan HUT Ke-73 RI di KBRI Ottawa sebagai bukti kecintaan dan jati diri sebagai Bangsa Indonesia masih kuat meski berada di tanah rantau.

Alternate Representative KBRI Ottawa, Andy Aron kepada Antara London, Sabtu mengatakan sesuai tema HUT Ke-73 RI "Kerja Kita Prestasi Bangsa", Dubes RI untuk Kanada Teuku Faizasyah mengajak WNI di Kanada menjadikan RI semakin baik melalui profesinya masing-masing dan bahu-membahu mewujudkan Indonesia berkeadilan sesuai cita-cita para pendiri bangsa.

"Sebagai anak bangsa di perantauan, mari kita selalu optimistis, saling berbagi, berani membuat terobosan dan sigap mengejar prestasi, seraya senantiasa menjaga semangat kegotongroyongan," ujar Dubes Teuku Faizasyah.

Dalam kesempatan iti Dubes Teuku Faizasyah menyampaikan informasi dan data mengenai perkembangan pembangunan ekonomi nasional merujuk pada pidato kenegaraan Presiden RI di Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tanggal 16 Agustus lalu.

Menurut Dubes, Pemerintah setidaknya telah melakukan terobosan pembangunan yang terfokus di empat aspek, yakni keadilan ekonomi, pembangunan infrastruktur, jaminan kemudahan berusaha dan peningkatan kualitas hidup manusia.

Di penghujung rangkaian upacara HUT RI, Dubes Teuku Faizasyah melakukan pemotongan tumpeng dan penganugerahan pegawai terbaik setempat.

Potongan Tumpeng HUT Ke-73 RI diberikan kepada Dino Fikrie, Gita Nurlaila dan Dialin Putri Dahlan, tiga tokoh masyarakat dan komunitas Indonesia di Ottawa dan Montreal.

Adapun Pegawai Setempat Terbaik dianugerahkan kepada Sidik Ratmono atas dedikasi dan sumbangsih kerja nyata yang patut diteladani oleh seluruh pegawai KBRI Ottawa.

Upacara bendera merupakan salah satu rangkaian kegiatan Peringatan HUT Ke-73 RI yang diadakan KBRI Ottawa. Sebelumnya diadakan "Fun Day" yang dihadiri lebih dari 300 WNI dan Diaspora Indonesia dari Ottawa dan Montreal.

Beragam perlombaan diadakan dalam acara Fun Day mulai dari lomba susun puzzle, bawa bola pingpong pakai sendok dan memasukkan pensil ke dalam botol untuk anak-anak, hingga joget balon, susun piramid dari gelas plastik dan kuis tebak favorit untuk remaja dan dewasa.

***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 18-08-2018 22:18:15



Sent from Yahoo Mail for iPhone

BERN

DUBES HARAPKAN WNI WUJUDKAN INDONESIA LEBIH MAJU
Zeynita Gibbons

London, 18/8 (Antara) - Duta Besar RI di Bern, Muliaman Hadad menyampaikan tema peringatan HUT Ke-73 RI "Kerja Kita Prestasi Bangsa" diharapkan mampu membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk terus bekerja bersama-sama dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, sejahtera dan maju.

Perjuangan Indonesia untuk memperoleh kemerdekaan adalah sejarah yang tidak boleh dilupakan sebagai fondasi untuk menatap masa depan.

Pensosbud KBRI Bern dalam keterangan yang diterima Antara London, Sabtu menyebutkan peringatan HUT Ke-73 RI diisi dengan upacara penaikan bendera yang didukung oleh anak-anak Indonesia usia 7 hingga 15 tahun sebagai pasukan pengibar bendera.

Adalah menjadi tradisi KBRI Bern untuk mengajak anak-anak sebagai bagian dari tim paskibraka menumbuhkan rasa nasionalisme sejak dini meskipun anak-anak yang tinggal jauh dari Indonesia.

Sebagai bentuk prestasi bangsa, Didik Siswantoyo penggiat bela diri Perisai Diri di Jenewa memperagakan Pencak Silat, olahraga bela diri tradisional Indonesia.

Rangkaian peringatan HUT Ke-73 RI di KBRI Bern juga mengadakan perlombaan "vlogging" bertema "Kerja Kita Prestasi Bangsa" yang mendokumentasikan karya positif dari para Diaspora Indonesia di negara akreditasi.

Acara dilanjutkan dengan berbagai macam perlombaan khas 17-an. Tua dan muda, WNI dan WNA, pria dan wanita semuanya berpartisipasi memeriahkan perayaan 17 Agustus di Wisma Duta. Anak Indonesia sangat antusias mengikuti berbagai perlombaan khas 17 Agustus, antara lain lomba lari bendera, lomba balap karung, makan kerupuk, dan lain sebagainya.

Sementara itu, KBRI Bern juga mengadakan pemilihan Duta Kemerdekaan, untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat yang berperan serta aktif sebagai Duta dalam mempromosikan citra positif Indonesia di negara akreditasi.

Pemilihan Duta Kemerdekaan ini merupakan tradisi di KBRI Bern, yang pertama kali diadakan pada tahun 2011. Pada peringatan HUT Ke-73 RI kali ini dimenangkan Nanik Sarah, Diaspora Indonesia yang aktif mempromosikan kerajinan tangan Indonesia di Swiss dan sekitarnya.

Untuk memupuk semangat sportivitas, KBRI mengajak keluarga besar masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam pertandingan olahraga, seperti pertandingan bowling, gaple dan jalan sehat diadakan di Wisma Duta RI Bern.

Selain memenangkan berbagai hadiah menarik dari berbagai jenis perlombaan, warga yang datang berkesempatan memenangkan "door prize" dengan hadiah utama dua unit sepeda dan hadiah menarik lainnya seperti kamera aerial.

Di tengah peringatan HUT Ke-73 RI, KBRI Bern juga tidak lupa mengajak para Diaspora Indonesia untuk meningkatkan solidaritas terhadap sesama, terutama korban bencana alam di Lombok. Hingga saat ini, KBRI Bern mengumpulkan CHF 1.100 atau sekitar 15 juta rupiah disumbangkan kepada korban bencana di Lombok.

***2*** (ZG)

(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 18-08-2018 21:59:21

TORONTO

TRADISI TUMPENGAN HUT RI DI KONJEN TORONTO
Zeynita Gibbons

London, 18/8 (Antara) - Tradisi tumpengan dan menyerahkan kepada sesepuh Diaspora Indonesia yang dilakukan KJRI Toronto, Kanada dalam setiap pelaksanaan upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI juga dilakukan dalam upacara HUT Ke-73 RI yang dilaksanakan di Wisma Indonesia Toronto, Jumat (17/8).

Konsul Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Toronto, Wahid Fairus Azis kepada Antara London, Sabtu menyebutkan, pelaksanaan upacara selesai, Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F. Hutabarat Ph.D. didampingi istri, Lamria Novalina Hutabarat langsung melakukan proses pemotongan tumpeng. 
Konjen RI Toronto menyerahkan tumpeng kepada Ibu Patricia Barnabas, merupakan sesepuh Diaspora Indonesia di Toronto. Ibu Patricia yang berasal dari Sulawesi Utara telah lebih dari 48 tahun tinggal di Kanada dan dianggap sebagai sesepuh oleh masyarakat Indonesia di Toronto.

Meskipun telah berganti kewarganegaraan, namun kecintaannya terhadap Indonesia tidak pernah luntur. Ibu Patricia senantiasa hadir dalam pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI ataupun kegiatan lain diadakan KJRI Toronto.

Tradisi yang dilakukan KJRI Toronto sejak dibukanya perwakilan tahun 1982, ketika masih berstatus Konsulat RI. Siapapun Konjen RI, tradisi tumpeng pertama kepada sesepuh Diaspora Indonesia di Toronto terus dijalankan.

Konjen RI Toronto menjelaskan tradisi tersebut merupakan simbol penghormatan terhadap orang tua yang disebut sebagai pahlawan yang telah berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

"Tradisi ini juga berisi pesan moral sebagai generasi penerus bangsa tidak akan pernah melupakan dan menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan, dan berupaya melanjutkan cita-cita mereka," lanjut mantan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa, Kemlu itu.

Konjen Leonard juga berbicara tentang masa depan Indonesia yakin bahwa Indonesia dapat menjadi negara maju seperti Kanada suatu saat nanti.

"Butuh upaya yang keras dan sikap optimistis. Dengan bonus demografi yang akan mengalami puncaknya di tahun 2045, saya percaya Indonesia akan menjadi negara besar pada saat perayaan 100 tahun kemerdekaan," ucap Konjen RI yang pernah tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di bawah UNIFIL tahun 2006-2007 dan juga anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

Hujan deras yang mengguyur kawasan Wisma Indonesia tidak mengurangi kekhidmatan pelaksanaan upacara yang diadakan di dalam ruangan dan diikuti lebih dari 150 orang.

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan ramah tamah sambil menikmati hidangan kuliner khas nusantara seperti putu ayu, kue sus, pastel, nasi kuning, empal gepuk, perkedel jagung, semur daging, ayam panggang, sayur urap, dan kering kentang, yang mampu mengobati kerinduan akan makanan khas Tanah Air.

Selain kuliner, dekorasi Wisma Indonesia Toronto mendapat sanjungan dari masyarakat yang hadir. Hal ini tidak terlepas dari hiasan khas acara 17-an seperti umbul-umbul, bendera, kain, balon dan kertas merah-putih, mawar merah dan putih, hingga perlengkapan makan seperti piring, gelas dan tisu yang bernuansa merah putih.

"Seperti berada di Indonesia," ujar Reidy, WNI yang terpesona akan dekorasi ruangan sangat khas Indonesia.

Selain pelaksanaan upacara, KJRI Toronto juga mengelar turnamen bola voli dan tenis meja sebagai rangkaian kegiatan perayaan HUT Ke-72 RI. Turnamen ini diikuti masyarakat Indonesia di Toronto.

KJRI Toronto merupakan perwakilan RI yang memiliki wilayah kerja di empat provinsi di Kanada yaitu Ontario, Manitoba, Saskatchewan dan Nunavut. Jumlah WNI yang berada di keempat provinsi tersebut mencapai 4.400 orang.

***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 18-08-2018 21:51:03




Sent from Yahoo Mail for iPhone

YUNANI

WARGA YUNANI DAPAT PENGHARGAAN PADA HUT RI  
Oleh Zeynita Gibbons

London, 18/8 (Antara) - Duta Besar Republik Indonesia di Athena Ferry Adamhar pada HUT Ke-73 RI memberi penghargaan kepada dua warga Yunani yang berperan meningkatkan hubungan Indonesia dengan Yunani.

Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Athena Kristina Natalia kepada Antara di London, Sabtu, menyebut nama dua warga Yunani itu, yakni Dimitrios Ramoglou (Konsul Kehormatan Indonesia di Thessaloniki) dan George Tsounas (Konsul Kehormatan Yunani untuk Indonesia tahun 1966 s.d. 2008).

Penghargaan diberikan pada saat upacara peringatan HUT RI di Wisma Duta Besar Athena, Jumat (17/8). Upacara Hari Kemerdekaan RI ini dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri atas warga Indonesia dan warga negara asing memiliki kecintaannya kepada bangsa Indonesia.

Kristina Natalia menilai dua warga negara Yunani itu memiliki dedikasi dalam hubungan kedua negara, terutama George Tsounas, yang merupakan salah satu tokoh yang mendorong dibukanya Kedutaan Besar RI di Athena pada tahun 1997.

George Tsounas yang hingga akhir hayatnya, kata Kristina, dihabiskan di Jakarta. Pada penerimaan penghargaan itu, George diwakilkan putrinya Panayiota Schneider dengan disaksikan warga Indonesia di negara tersebut.

Warga Indonesia yang sebagian besar pekerja di sektor nonformal meninggalkan pekerjanya untuk bisa mengikuti upacara HUT RI di Wisma Duta Besar RI di Athena.

Willis Markoni, WNI yang juga wakil Ikatan Kerukunan Keluarga Indonesia di Yunani mengaku tinggal di luar negeri menjadikan jiwa nasionalisnya lebih tinggi daripada saat dirinya masih di Indonesia.

"Kecintaan kepada negeri sendiri terpupuk seiring berjalannya waktu lama tinggal di sini. Saya merasa bangga menjadi bangsa Indonesia dengan segala kekurangan dan kelebihannya," kata Willis Markoni.

Sebagai bagian rangkaian peringatan HUT RI, KBRI Athena melaksanakan berbagai kegiatan, seperti Pesta Rakyat (8 Juli 2018) yang diisi dengan berbagai pertandingan olahraga, seperti futsal, voli, badminton, tarik tambang, balap karung, gaple, serta permainan anak-anak, yakni dart, balap kelereng, dan balap ekor kuda.

Selain itu, juga digelar bazar makanan khas Indonesia, seperti pecel, satai madura, bakso, tempe, cendol, dan es dawet. Kegiatan bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan jiwa tolong-menolong antarwarga negara Indonesia di Yunani, kata Kristina Natalia.  
KBRI Athena juga akan menyelenggarakan Malam Budaya Indonesia untuk mempromosikan budaya Indonesia dengan menampilkan tarian dari Grup Tari Lingkung Seni Tradisional (Listra) Universitas Parahyangan serta penampilan dari alumni Program Beasiswa Darmasiswa dan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) yang mengenyam pendidikan seni dan budaya di Indonesia.

Selain itu, juga akan ditampikan tari payung dibawakan perpaduan anak-anak Indonesia dan anak Yunani.

"Pesan utama yang ingin disampaikan dalam berbagai kegiatan ini adalah pentingnya hubungan 'people-to-people contact' dalam memperkuat hubungan dua negara, dalam hal ini Indonesia dan Yunani," kata Dubes Ferry Adamhar.

***2***
(T.H-ZG/C/D. Kliwantoro/D. Kliwantoro) 18-08-2018 07:46:49







Sent from Yahoo Mail for iPhone

VATIKAN

KEBERAGAMAN WARNAI PERINGATAN HUT RI DI VATIKAN
Oleh Zeynita Gibbons
London, 18/8 (Antara) - Wajah keragaman terpancar dalam upacara memperingatan HUT Ke-73 RI yang diadakan KBRI Vatikan dan KBRI Roma di halaman Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Takhta Suci Vatikan, Jumat (17/8).

Pensosbud KBRI Vatikan, Wanry Wabang dalam keterangannya kepada Antara London, Jumat, menyebutkan upacara yang dihadiri sekitar tiga ratus warga Indonesia di Italia dipimpin inspektur upacara Duta Besar RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono. Hadir pada kesempatan itu, Duta Besar RI untuk Italia, Esti Andayani beserta staf.

Dalam rangkaian upacara bendera, sebagai pengibar bendera para biarawati suster Katholik Indonesia yang sedang bertugas di Italia. Begitu pula lagu-lagu perjuangan dan cinta Tanah Air juga dibawakan koor dari suster-suster kongergasi Katakese Bunda Hati Kudus, Roma.

Hadir dalam rangkaian upacara bendera itu masyarakat Indonesia dari berbagai latar belakang kesukuan dan agama yang berbeda yang saat ini bermukim di Italia.

Dalam sambutannya, Agus Sriyono mengajak seluruh peserta mendoakan saudara sebangsa yang terkena musibah gempa bumi di Lombok.

Menyinggung capaian kinerja baik KBRI Vatikan maupun KBRI Roma dalam satu tahun terakhir, Dubes Agus Sriyono menyebutkan bahwa capaian yang diraih KBRI Vatikan selama ini antara lain diresmikannya Taman Borobudur di Museum Etnologi Vatikan, terselenggaranya seminar internasional mengenai kelapa sawit, dialog antaragama diaspora di Eropa, serta perlindungan terhadap 1446 biarawan/biarawati Katholik yang saat ini berada di Italia.

Sementara capaian yang diraih KBRI Roma meliputi peningkatan perdagangan sebesar 16,9 persen, jumlah wisatawan Italia yang berkunjung ke Indonesia meningkat dari 79.424 (2016) menjadi 85.532 (2017), serta jumlah mahasiswa Italia yang belajar di Indonesia semakin besar. Sedangkan peningkatan kerja sama pertahanan tercermin dari penandatanganan kerja sama penggunaan peta laut buatan Pushidrosal oleh pihak Italia.

Salah satu hal menarik yang disampaikan Agus Sriyono adalah dalam berbagai kesempatan pemerintah Italia menyampaikan Pancasila layak dijadikan model pemersatu dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. ***2***
(ZG) 
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 18-08-2018 05:20:31




Sent from Yahoo Mail for iPhone

DENMARK

MASYARAKAT INDONESIA DI DENMARK PERINGATI HUT KEMERDEKAAN
London,17/8 (Antara) - Keluarga Besar KBRI Kopenhagen bersama masyarakat dan diaspora Indonesia di Denmark dengan penuh hikmat memperingati HUT ke-73 Kemerdekaan RI yang diadakan di halaman Wisma Duta Indonesia di Kopenhagen, Jumat.

Pensosbud KBRI Kopenhagen, Ismail N.Pulungan kepada Antara London, mengatakan dalam upacara bendera bertindak selaku pembina upacara adalah Duta Besar RI untuk Kerajaan Denmark dan merangkap Republik Lithuania, Muhammad Ibnu Said.

Sejumlah warga dan diaspora Indonesia beserta keluarga ikut serta menghadiri upacara itu, seperti tokoh masyarakat, pelajar, pengusaha dan keluarga besar KBRI Kopenhagen. Mereka tampak bersemangat mengikuti jalannya upacara yang dilaksanakan secara hikmat, meski kondisi cuaca sedang mendung.

Pasukan Pengibar Bendera Merah Putih KBRI Kopenhagen tahun ini dipercayakan kepada pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Denmark, diantaranya adalah Steven Z. Joram (Komandan Paskibra), Putri Logager (Pembawa Bendera Merah Putih) dan Rifqi M. Zuhdi. 
Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI berjalan dengan lancar dan dihadiri puluhan peserta. Acara juga dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng untuk syukuran HUT Kemerdekaan RI dan menyambut Asian Games 2018 yang berlangsung di Indonesia.

Pada kesempatan itu, Dubes RI memberikan nasi tumpeng kepada Yety Mikkelsen selaku warga Indonesia yang paling lama berdomisili dan menetap di Denmark selama 30 tahun lebih. ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/C/H. Sitanggang/H. Sitanggang) 17-08-2018 23:19:52




Sent from Yahoo Mail for iPhone

BRUSEL


PERINGATAN HUT KEMERDEKAAN DI BRUSSEL DIHADIRI DIASPORA
Zeynita Gibbons

London,17/8 (Antara) - Upacara peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia diadakan di KBRI Brussel yang dihadiri masyarakat, staf KBRI dan diaspora Indonesia di Belgia.

Pensosbud KBRI Brussel, Ance Maylany kepada Antara London, Jumat, menyebutkan acara HUT Kemerdekaan RI juga diisi dengan penampilan aubade anak-anak usia 3-10 tahun yang menyanyikan lagu-lagu kemerdekaan dan parade gerak jalan dari pasukan pengibar bendera KBRI Brussel yang terdiri dari anak-anak muda masyarakat dan diaspora Indonesia di Belgia.

Duta Besar RI di Brussel Yuri Octavian Thamrin, dalam amanatnya sebagai pembina upacara, menyampaikan pesan dan imbauan kepada segenap masyarakat Indonesia di Belgia dan Luksemburg untuk menjaga momen persatuan dan kesatuan menjelang perayaan pesta demokrasi Indonesia tahun 2019.  
Lebih lanjut, Dubes Yuri Octavian Thamrin menginformasikan kepada masyarakat berbagai capaian yang dilakukan KBRI Brussel sebagai bagian dari upaya peningkatan pembangunan nasional antara lain dalam upaya pengembangan kerjasama industri strategis, mengangkat Indonesia keluar dari larangan terbang Uni Eropa bersama dengan Kementerian Perhubungan dan perusahaan penerbangan nasional.

Selain itu, meningkatkan kerja sama perdagangan, penetrasi produk ekspor Indonesia, diplomasi sawit, promosi pariwisata dan budaya, dialog antaragama, dan kerjasama people-to-people contact.

Hal ini disampaikan seiring dengan tema peringatan HUT Kemerdekaan RI yaitu kerja kita prestasi bangsa. Dubes juga menyampaikan harapan agar segenap warga Indonesia di Belgia dan Luksemburg dapat terus menjaga sinergi dan terus berkarya, menjaga kerukunan dan persatuan, menjadi duta bangsa, menjaga nama baik Indonesia.

Sesuai tradisi yang berlangsung setiap tahunnya di KBRI Brussel, seusai upacara dilakukan pemotongan tumpeng menandakan peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI dimana potongan tumpeng diserahkan kepada wakil masyarakat dari organisasi Bimesa (Belgian Indonesian Medical Education and Social Association), organisasi masyarakat Indonesia di Belgia yang memiliki misi sosial bantuan kepada wilayah kurang mampu di Indonesia di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial. (ZG)***2***
(T.H-ZG/B/H. Sitanggang/H. Sitanggang) 17-08-2018 23:05:37






Sent from Yahoo Mail for iPhone

SLOWAKIA



DUBES AJAK WNI DI SLOWAKIA AKTIF BANGUN INDONESIA
Zeynita Gibbons

London,18/8 (Antara) - Dubes RI untuk Slowakia, Adiyatwidi Adiwoso Asmady, mengajak seluruh WNI di Slowakia untuk aktif berpartisipasi dalam membangun Indonesia sesuai dengan kompetensi masing-masing.

Selain itu, WNI juga diminta untuk ikut menyukseskan pelaksanaan Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Dubes dalam sambutannya pada upacara peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan RI di KBRI Bratislava, Jumat, (17/8).

Pensosbud KBRI Bratislava, Lely Meiliani kepada Antara London, menyebutkan seluruh peserta upacara bersemangat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya sambil memberikan penghormatan kepada bendera Merah Putih yang dikibarkan Tim Paskibraka KBRI Bratislava.

Dalam kesempatan sama, Dubes juga menyampaikan ucapan belasungkawa atas musibah di Lombok serta menyambut baik kepedulian masyarakat Indonesia di Slowakia kepada sesamanya yang sedang tertimpa musibah.

Upacara HUT ke-73 Kemerdekaan RI menjadi acara pamungkas dari rangkaian kegiatan HUT RI yang diadakan KBRI Bratislava.

Selama dua pekan, KBRI Bratislava mengadakan berbagai lomba yang melibatkan seluruh WNI di Slowakia, antara lain bowling, badminton, mewarnai, menggambar, balap karung, fun futsal, giring bola, makan kerupuk, dan membawa kelereng dengan sendok.

Sementara pada acara pertemuan keluarga dilakukan jalan santai sepanjang 3 km di wilayah Bratislava.

Acara juga dirangkai dengan perayaan Hari Anak Nasional. Seluruh rangkaian kegiatan HUT Kemerdekaan RI menjadi momen bersilaturahmi masyarakat Indonesia di Slowakia dan dinanti-nanti karena selalu disediakan makanan khas Indonesia sebagai pengobat rindu kampung halaman. ***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/H. Sitanggang/H. Sitanggang) 18-08-2018 05:07:14

Kamis, 16 Agustus 2018

DUBES WAHID





KIPRAH DUBES WAHID DI MOSKOW YANG BERCITA-CITA JADI DALANG 


Oleh Zeynita Gibbons

- Bagi diplomat karir seperti Mohamad Wahid Supriyadi bertugas menjadi Duta Besar di Rusia tidak pernah terbayangkan sebelumnya dan bahkan usulan menjadi dubes di negara Afrika sempat ditolaknya sepertinya bagi pria kelahiran Kebumen 18 Agustus 1959, negara Afrika baginya kurang menantang.

Bagaimana tidak sebagai diplomat suami Murgiyati Supriyadi sudah malang-melintang di dunia diplomasi yang sangat keras dan penuh dengan tantangan. Puncaknya karirnya menjadi Dubes Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M Wahid Supriyadi .

Hasil nya diplomasi yang dilakukan Dubes Wahid berhasil mendekatkan Indonesia dengan Rusia terbukti dengan digelarnya untuk ketiga kali Festival Indonesia dengan sukses dihadiri lebih dari 135 ribu pengunjung.

Sepertinya, diplomat yang mengawali karirnya menjadi Sekretaris III, di KBRI Canberra, Australia menjadi kawah atau tempat candra dimuka itu dapat dilewatinya dengan sukses. Pada saat hubungan Indonesia dan Australia sedang hangat-hangatnya pria yang pada awal belajar bahasa Inggris dengan mendengar musik dari kelompok musik asal Swedia ABBA dengan lagunya Ring-ring itu dengan mudah dihadapinya.

Bincang-bincang dengan putra pertama dari delapan bersaudara dari seorang guru di Kebumen ini sangat bersahaja. Tidak ada kesan kalau Dubes Wahid sudah banyak makan garam dalam berdiplomasi di berbagai negara. Puncaknya saat ia ditempah di Australia.

"Ayah saya seorang guru dengan delapan anak," ujar Sarjana Sastra Inggris, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta yang menjadi bekalnya menjadi pengajar bahasa Inggris setelah pulang bekerja.

"Maklum gaji sebagai PNS di Deplu tidak mencukup untuk hidup," ujar Dosen Bahasa Inggris, Fakultas Ekonomi, Universitas Pancasila dan juga pernah mengajar Bahasa Inggris di berbagai bimbingan tes.

Mohamad Wahid Supriyadi yang pernah menjadi Konsul Jenderal RI di Melbourne,Australia sebelumnya menjadi Konsul Muda (Vice Consul) Pensosbud KJRI Melbourne yang membuatnya akrab dengan kalangan media masa di Austlalia yang sangat "kejam" itu.

Media di Austalia dapat ditaklukkannya karena Wahid yang masa remaja sering mendengarkan radio Australia ABC itu menjadi member di National Press Club, Canberra, Australia dan Member Press Club di Melbourne membuat nya akrab dengan kalangan media masa hingga saat ini .

"Tulisan-tulisan saya pernah menghiasai media di Australia," ujar penyuka olahraga badminton ini. Beberapa tulisan atau artikel"nya yang dimuat antara lain "West Papuans are Happy to be Indonesians" yang diterbitkan The Age, Melbourne, serta "Giving Ammunition to the Activists", di The Herald Sun, Melbourne.

Ia pun membahas masalah hubungan Indonesia Australia yang berjudul "Indonesia-Australia Relations: Myths and Realities," di Image Indonesia Vol XIV No 6. pada June 2007 lalu. Begitupun media di Tanah Air Wahid menulis tentang Pemimpin Baru Australia 2007, yang diterbitkan oleh Suara Pembaruan, 15 Agustus 2007 serta di harian Kompas dengan judul Dampak Pemilu Australia bagi RI, Kompas, 23 Nopember 2007.


Joko Widodo
Belum lama ini - buah pikiran nya tentang Presiden Jokowi pun masuk dalam media The Australian, 2 Juli 2015 berjudul "Joko Widodo puts Indonesia ahead of his personal popularity".

Austalia memang mempunyai kenangan tersendiri bagi Dubes Wahid dimana lebih dari 11 tahun hidupnya dihabiskan bersama keluarga di negeri yang media massanya kadang "tidak bersahabat "dengan Indonesia.

"Itu kan media nya yang membuat hubungan Indonesia dan Australia 'tidak bagus', sesungguhnya antara kedua negara baik-baik saja bila tidak bisa dikatakan cukup mesra," ujarnya.

Mengenang masa kecil, Wahid bercita-cita menjadi dalang itu diwujudkan dengan membuat wayang dari bekas kardus yang ada, kardus-kardus itu pun digunting menjadi wayang.

Sayangnya hobi tersebut masih berlanjut hingga saat ini sebatas menjadi menonton wayang kulit.

Bahkan Dubes Wahid belum lama ini mendatangkan dalang terkenal untuk pertama kalinya,ditampilkan di Rusia, yang mungkin bagi sebagian besar tidak tahu dan belum pernah menyaksikan pertunjukkan wayang kulit. Apalagi pertunjukan wayang kulit lengkap dengan gamelan "live" "engan para pemain gamelan yang berasal dari remaja Rusia.

Tidak heran pada saat tampil di gedung teater terkenal dan sekolah di Rusia. Duet dalang kondang Indonesia, Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji, ditambah aksi dalang cilik Pramariza Fadlansyah dan Rafi Ramadhan berhasil membius warga Rusia.

Selama bertugas di Moskow, dia banyak melakukan terobosan yang juga dilakukan saat bertugas di Australia bahkan saat menjadi Duta Besar LBBP RI untuk Persatuan Emirat Arab (United Arab Emirates) berkedudukan di Abu Dhabi selama tahun 2008 hingga 2011.

Tidak melulu mengurus para TKW di negeri Timur Tengah tetapi juga banyak hal yang dilakukan dalam melakukan diplomasi Indonesia di luar negeri diantaranya menggelar acara Festival Indonesia yang selalu berlangsung dengan sukses. Seperti pada saat Festival Indonesia yang diadakan untuk ketiga kalinya di Moskow.

Selain tempat penyelenggaraan yang lebih luas pengunjung yang datang masyarakat Rusia dari berbagai kota pun bertambah puncaknya melampaui target ditetapkannya sebanyak 120 ribu orang datang dalam acara yang di gelar di Taman kota Moskow "Krasnaya Presnya" seluas 16,5 ha, selama tiga hari penyelenggaraan, dikunjungi lebih dari 135 ribu warga Moskow dan sekitarnya.  
Wahid merasa puas dengan dukungan selurun staf KBRI Moskow dan juga para relawan yang berasal dari pelajar Indonesia yang menuntut ilmu di Rusia- acara Festival Indonesia yang digelar awal Agustus berlangsung dengan sukses.

Perasaan puas bagi sang Dubes mungkin belum maksimal bila tidak ada hasil dari temu bisnis maupun misi dagang ibu-ibu UKM peserta festival yang harus ada tindak lanjutnya. Begitupun jumlah wisatawan Rusia berlibur ke Indonesia bisa terus bertambah.

Namun begitu Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat memuji langkah yang dilakukan KBRI Moskow dalam mempromosikan Pariwisata dalam acara Festival Indonesia, meskipun belum ada penerbangan langsung, para wisatawan Rusia memilih mencarter pesawat ketimbang menunggu adanya penerbangan langsung Moscow Indonesia.

Dia juga pernah menjadi Kepala Desk Diaspora Indonesia di Kemenlu dan pada penyelenggaraan Kongres Diaspora, Dubes Wahid pun ditunjuk sebagai Ketua Panitia Kongres Diaspora Indonesia kedua dan ketiga di Jakarta Indonesia. Diaspora yang tersebar dari seluruh dunia baginya merupakan aset yang sangat besar bagi pembangunan Indonesia.

Keinginannya untuk mempromosikan dan mendekatkan Indonesia dengan Rusia tempat ia bertugas selama tiga tahun terakhir ini terus meningkat. Berbagai usaha diplomasi dilakukan mulai dari budaya, ekonomi dan juga politik puncaknya saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Rusia pada tahun 2016 lalu.

Hubungan sejarah panjang Indonesia dan Rusia sudah berlangsung sejak Presiden Soekarno yang sepertinya masih perlu terus ditingkatkan baik hubungan ekonomi, politik,dan budaya. ***4***
(ZG/b/a011)
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 16-08-2018 05:43:15