Rabu, 30 April 2014

ANGLUNG


PELAJAR GELAR KONSER ANGKLUNG DI BAWAH MENARA EIFFEL

         London, 30/4 (Antara) - Para pelajar Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Eropa menggelar konser musik angklung di lapangan Champ de Mars yang berada di dalam  kompleks pertamanan di kaki menara Eiffel Paris, Prancis.

        Konser yang digelar sebagai penutup acara Eurolympique 2014 itu diikuti anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Prancis, Belanda, Jerman, Inggris dan Spanyol serta beberapa pengunjung yang pada saat itu sedang berada di Champ de Mars, kata  Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris, Syafsir Akhlus kepada Antara London.

        Dubes RI untuk Prancis beserta istri Rezlan Ishar Jenie, Wakil Dubes beserta istri Ashariyadi serta Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris beserta istri Syafsir Akhlus juga hadir dan ikut memainkan angklung.  
   Konser dipimpin Gabriella Alodia, mahasiswa Indonesia yang sedang mengikuti program master hidrografi di ENSTA Bretagne, Brest. Ia merupakan salah seorang penerima beasiwa dari LPDP.

        Angklung yang dimainkan berjumlah 200 buah, milik Rumah Budaya Indonesia (RBI) yang diserahkan kepada KBRI Paris. Angklung-angklung tersebut merupakan permintaan dari atase pendidikan dan kebudayaan KBRI Paris kepada Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya Kemdikbud untuk dijadikan alat diplomasi budaya Indonesia di Prancis.

        Salah satu kelebihan angklung sebagai alat diplomasi budaya adalah keunikannya, baik dari segi bentuk maupun bunyi, serta relatif mudah untuk dimainkan secara berkelompok, meskipun bagi pemula yang baru saja mengenal dan memegang angklung.

        Walaupun hanya memegang satu not dalam sebuah lagu, setiap pemegang angklung akan ikut merasakan memainkan keseluruhan dari lagu tersebut.

        Syafsir berharap dengan adanya tambahan keberadaan angklung, yang merupakan salah satu warisan budaya dunia asal Indonesia, di KBRI Paris, peluang untuk mengenalkan Indonesia lewat pertunjukan angklung ke masyarakat Prancis dapat meningkatkan perhatian dan minat masyarakat Prancis terhadap Indonesia.

        Konser angklung dengan latar belakang menara Eiffel pada akhir pekan merupakan pertunjukan perdana permainan angklung di tempat umum yang terbuka  di Paris.

        Pada konser tersebut lagu-lagu yang dimainkan cukup bervariasi, mulai dari lagu-lagu dengan melodi yang sederhana sampai lagu-lagu yang memainkan suara satu dan suara dua.

        Beberapa pengunjung di Champ de Mars yang ikut bermain angklung merasa terkesan dengan pertunjukan instrumen musik khas Indonesia ini. Walau baru pertama kali mencoba tetapi mereka sudah bisa mengikuti lagu-lagu yang dimainkan. ***3***
(T.ZG/C/M016)
(T.H-ZG/C/M. Anthoni/M. Anthoni) 30-04-2014 06:12:10

HAVARD


HARVARD GELAR FORUM RISET KEUANGAN SYARIAH

          London, 28/4 (Antara) - Sebanyak 43 kertas kerja dipaparkan para pembicara yang datang dari berbagai negara di antaranya Inggris, Prancis, Jerman, Australia, India, Pakistan, Arab Saudi, UAE, Indonesia, Malaysia, selain tuan rumah Amerika, tentang isu seputar asuransi syariah.

         Forum riset keuangan syariah itu diadakan "The Eleventh Harvard University Forum on Islamic"  yang berlangsung selama tiga hari dari 25-27 April, demikian Murniati Mukhlisin, PhD Student in Accounting University of Glasgow Scotland, United Kingdom yang ikut mempresentasikan kertas kerjanya, kepada Antara London, Senin.

         Direktur, Islamic Finance Project, Harvard Law School, Harvard University, Nazim Ali mengatakan Forum keuangan syariah yang kali ini bertemakan takaful dan konsep mutualisme ini telah berlangsung sejak 1994 dan senantiasa didukung oleh Harvard Business School dan Harvard Law School.

         Dalam forum yang diselenggarakan di kampus nomor satu di dunia ini, Indonesia diwakili tiga orang pembicara yaitu Murniati Mukhlisin, dosen Akuntansi Islam dan anggota manajemen kampus STEI Tazkia, Dr. Raditya Sukmana, Ketua Prodi Ekonomi Islam, Universitas Airlangga, dan Dr. Sutan Emir Hidayat, pengajar di University College of Bahrain.

         Murniati yang memaparkan risetnya tentang akuntansi untuk takaful menjelaskan bahwa akuntansi memainkan peranan penting untuk menunjang pertumbuhan industri takaful sehingga diperlukan standar akuntansi yang sesuai dengan industri.

         Saat ini beberapa negara mengadopsi standar IFRS 4 untuk industri tersebut yang menyebabkan terjadinya ketidaksesuaian dalam pelaporan karena ada aspek - aspek syariah yang tidak tercakup di dalamnya.

         Hal ini terjadi salah satunya adalah faktor politik ekonomi yang mengarahkan keputusan untuk mengadopsi standard pelaporan keuangan internasional tersebut.

         "Bagusnya, Indonesia saat ini masih konsisten mengikuti standar syariah yang dikeluarkan oleh IAI walaupun keputusan Indonesia dalam forum G20 sudah mutlak yaitu mengadopsi penuh IFRS," ujar Murniati.

         Raditya dan Sutan yang membentangkan paper yang sama menitikberatkan pada tantangan tentang takaful mikro yang sekarang sedang marak di Indonesia.

         Diperlukan sosialisasi yang lebih marak bagi masyarakat Indonesia tentang pentingnya proteksi asuransi syarat syariah terutama dalam ruang lingkup asuransi mikro.

         Untuk itu, diperlukan banyak SDM dan agensi yang mengembangkan takaful mikro di Indonesia. Saat ini Takmin adalah satu-satunya agen takaful mikro di Indonesia.

         Di bawah pimpinan Agus Haryadi, mantan pemimpin perusahaan takaful terbesar di Indonesia dan juga salah seorang pendiri STEI Tazkia, Takmin telah mendampingi 315 keuangan mikro syariah dengan jumlah peserta 377.370 orang, kata Murniati Mukhlisin.***2***
(ZG)
(T.H-ZG/B/S. Suryatie/S. Suryatie) 28-04-2014 19:22:35

SPANYOL



STAN INDONESIA BERTEMA ACEH TARIK PERHATIAN RATU SOFIA
         London, 30/4 (Antara) - Stan Indonesia yang bertema Aceh menarik perhatian Ratu Spanyol Sofia yang secara resmi membuka bazar "Kermes XXI" di Palacio Municipal de Congresos, kata Counsellor KBRI Madrid Theodorus Satrio Nugroho, Rabu.

        Ratu Sofia membuka bazar yang diselenggarakan Asosiasi Diplomat Internasional di Spanyol tersebut akhir pekan lalu.

        Indonesia secara khusus menampilkan tarian Saman, kata Satrio.

        Dia mengatakan kepada ANTARA London, Dubes RI Yuli Mumpuni Widarso menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ratu Sofia pada saat berkunjung ke stan Indonesia atas perhatian yang diberikannya kepada masyarakat Aceh dalam proses rehabilitasi Aceh pasca tsunami tahun 2004.

        Sebagai peringatan 10 tahun bencana tsunami Aceh, stan Indonesia yang didekorasi anggota Dharma Wanita Persatuan menampilkan kerajinan tangan dan makanan khas Indonesia antara lain sate ayam, nasi goreng, bakmi goreng dan kue jajanan pasar.

        Bazar tahun ini diikuti 55 stan dari kedutaan besar asing dan sekitar 15 stan dari perusahaan swasta.

        Penampilan tari Saman menarik perhatian penonton dengan gerakan yang terukur dan dinamis dengan penari di bawah bimbingan pelatih tari profesional, Yusri Saleh, yang didatangkan dari Anjungan Pemda Aceh Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

        Bazar "Kermes" diselenggarakan dengan tujuan sosial di mana seluruh hasil keuntungan disumbangkan ke badan amal Yayasan Reina Sofia (Fundacion Reina Sofia), yang tahun ini ditujukan untuk membeli minibus sekolah bagi anak yang berkebutuhan khusus.

        Sekitar 4.000 pengunjung termasuk para dubes  dan diplomat dari berbagai negara yang berpartisipasi menyaksikan bazar itu. ***3*** 
(T.ZG/C/M016)



(T.H-ZG/C/M. Anthoni/M. Anthoni) 30-04-2014 06:11:54

AMNESTY


AMNESTY INTERNASIONAL MINTA PEMIMPIN INDONESIA PRIORITASKAN HAM
         London, 29/4 (Antara) - Amnesty Internasional  harapkan pemimpin Indonesia dapat  memprioritaskan hak asasi manusia setelah satu dekade pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang  ditandai dengan kemajuan yang sporadik akan hak asasi manusia.

        Pemimpin Indonesia selanjutnya harus segera menangani pelanggaran HAM yang masih berlangsung dan mencabut produk hukum yang represif dan diskriminatif,  kata juru bicara Sekretariat Amnesty International, untuk  Indonesia dan Timor-Leste, Josef Roy Benedict kepada Antara London, Selasa.

         Sementara masa kampanye untuk pemilu presiden pada Juli akan berlangsung, agenda HAM ini mencakup delapan isu HAM kunci yang harus ditangani oleh pemerintahan selanjutnya.

         Deputi Direktur Asia Pasifik Amnesty International, Rupert Abbott,  mengatakan sungguh mengecewakan bahwa selama masa kampanye, calon presiden sebagian besar sejauh ini mengabaikan masalah HAM.

         Indonesia telah menjalani perjalanan jauh selama satu dekade, tetapi masih ada tantangan serius yang harus direspon oleh para kandidat tersebut, ujarnya.

         Telah ada beberapa kemajuan HAM selama masa pemerintahan Presiden Yudhoyono (2004-2014), termasuk memperkenalkan peraturan-peraturan HAM tentang peningkatan peran polisi dan reformasi hukum yang memperkuat perlindungan saksi.

         Indonesia juga telah memainkan peran yang penting dalam pembentukan Komisi Inter-Pemerintahan HAM ASEAN (ASEAN Intergovernmental Commission on Human Rights, AICHR), sebuah badan yang bisa memainkan peran yang kuat dalam menegakan standar-standar HAM di sepanjang wilayah tersebut.

         Namun demikian, pelanggaran HAM serius masih berlanjut, mulai dari pengekangan kebebasan berekspresi dan penyiksaan atau perlakuan buruk lainnya oleh aparat keamanan, hingga ke masalah impunitas yang nyaris penuh atas kejahatan di bawah hukum internasional yang dilakukan selama era Suharto dan periode reformasi yang menyusulnya. Lebih lanjut, eksekusi hukuman mati dilanjutkan di Indonesia pada 2013 setelah empat tahun tidak dilakukan.

        Meskipun Indonesia telah menandatangani berbagai konvensi internasional penting yang menjamin perlindungan HAM, di hampir semua kasus mereka belum dimasukan ke dalam undang-undang atau produk hukum domestik, atau diimplementasikan dalam kebijakan dan praktik.

        "Presiden Indonesia selanjutnya harus bekerja melebihi janji-janji di atas kertas dan memastikan bahwa realitas sehari-hari di negeri ini sesuai dengan komitmen internasional yang begitu besar," ujar Ruppert Abbott.

        "Selama satu dekade terakhir telah ditandai hanya dengan kemajuan HAM sporadik, dan bahkan ada kemunduran di berbagai bidang." tambah dia.

     (ZG) 

(T.H-ZG/C/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 29-04-2014 23:30:20

JAKOWI


MASYARAKAT UNI EROPA: JOKOWI PANTAS MEMIMPIN INDONESIA
         Brusel, 29/4 (Antara) - Masyarakat Uni Eropa menilai kader PDI Perjuangan Joko Widodo (Jokowi) pantas menjadi pemimpin Indonesia di masa datang dan akan bisa bekerja sama dengan Uni Eropa.

        Hal itu terungkap dalam diskusi publik yang diadakan KBRI di Brusel  bekerja sama dengan "Friends of Europe"  yang membahas kebijaksanaan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi pemerintahan baru, "Policy Insight Indonesia Goes to the Pools: Prospects and Pitfall", Senin malam.

        Dalam diskusi interaktif  yang diikuti sekitar 150 peserta itu, Policy Officer Indonesia-South East Asia, Morgan MC Swiney kepada Antara London, Selasa, mengatakan pemilu di Indonesia berlangsung dengan lancar dan aman tanpa ada masalah.

         "Hal ini  menunjukkan demokrasi di Indonesia berlangsung dengan baik," ujarnya.

         Diskusi yang dihadiri Duta Besar RI untuk Belgia Arif Havas Oegroseno dan dipandu  Direktur of Policy at Friends of Europe, Shada Islam, itu berlangsung hangat.

        Morgan MC Swiney mengakui bahwa topik yang dibahas  sangat menarik yaitu Pemilu dan pemilihan presiden yang akan berlangsung pada bulan Juli mendatang.

         "Bagi Uni Eropa siapa pun yang akan memimpin  Indonesia tidak menjadi masalah," ujarnya.

        Ia mengatakan dengan  kerangka kerja sama PAC, Uni Eropa sangat berharap kerja sama ini bisa berlangsung dengan baik. Indonesia merupakan negara penting bagi negara-negara di Uni Eropa.

         "Siapa pun yang terpilih sebagai presiden, kami siap bekerja sama," ujarnya.

        Sementara itu Konsulat Indonesia di Porto, Luciano da Silva mengatakan  pemilihan presiden Juli mendatang sangat penting. Kami harap pemimpin yang baik bisa menang, ujarnya  mengacu ke Jokowi.

       Sepertinya Jokowi kandidat yang terbaik dan mempunyai rekam jejak yang baik. "Selain sederhana, juga sangat dekat dengan rakyat," ujar Luciano da Silva.

        "Kita perlu perubahan untuk yang lebih baik, Indonesia  butuh pemimpin baru dan kita membutuhkannya. Jokowi rasanya orang yang tepat," ujarnya dan menambahkan bahwa kebijakan luar negeri Indonesia tidak akan berubah.

        Ranimah Abdulrahim dari The  Habibie Center mengatakan bahwa diskusi yang membahas masalah pemimpin Indonesia mendatang sangat menarik karena para pemimpin Uni Eropa ingin mengetahui siapa yang akan pemimpin Indonesia di masa datang.

        Diakuinya gairah Pemilu kali ini cukup tinggi dan   berlangsung sukses. Masyarakat Uni Eropa sangat "concern" dengan masalah Indonesia, siapapun yang menjadi presiden.

          Kalaupun Jokowi yang menjadi pilihan masyarakat, perlu dipastikan yang menjadi pendampingnya haruslah  orang yang mampu dalam bidangnya.

        "Jangan sampai  kementerian yang strategis  dipimpin oleh orang yang tidak profesional karena ingin membagi jatah untuk partai politik yang berkoalisi," ujarnya.

        Sementara itu,  Prof Dr Azyumardi Azra dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan pemilu Indonesia membuat pandangan orang asing bisa berubah, karena Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam cocok dengan demokrasi.

         "Islam di Indonesia sangat kompatibel dengan demokrasi," ujarnya.

         Director of Southern and Southeast Asia,  The European External Action Service (EEAS ), Ugo Astuto  mengakui Indonesia setelah melakukan pemilu merupakan negara demokrasi yang memainkan peranan penting di Eropa .

        Dikatakannya, Indonesia yang sudah masuk dalam G20 itu bisa disamakan dengan negara Amerika Serikat dan Tiongkok.

        Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengharapkan siapapun yang akan memerintah, kesinambungan harus tetap dijaga. Hal ini akan menambah kepercayaan terhadap  stabilitas ekonomi,  pertumbuhan dan nilai tukar, karena semua itu dilindungi undang undang.

        Dikatakannya bank sentral sebagai fungsi pengawasan bank mempunyai tugas untuk mendorong layanan keuangan digital selain tetap memperhatikan peredaran uang hingga ke seluruhan pelosok. ***1***(ZG)

(T.H-ZG/B/E.K. Sinoel/E.K. Sinoel) 29-04-2014 15:32:46

DUBES HAVAS


DUBES AKUI RATIFIKASI PCA RI-UE BERSEJARAH

           Brusel, 29/4 (Antara) - Dutabesar RI untuk Brusel dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno mengakui  langkah Parlemen Eropa meratifikasi Framework Agreement, Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (Comprehensive Partnership and Cooperation - PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) sangat bersejarah.

          Hal itu disampaikan Dubes dalam acara forum "Roundtable EU-Indonesia  21st Century Partner" diikuti 50 peserta perwakilan dari Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, para pemikir, akademisi serta LSM dan digelar KBRI Brusel bekerjasama dengan Friends of Europe di Brusel, Senin siang.

          Dokumen hukum PCA Indonesia dan Uni Eropa juga mengatur penegasan dukungan Uni Eropa baik negara anggota maupun semua lembaga seperti Komisi Eropa dan Parlemen Eropa, terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

          Diakuinya ratifikasi ini merupakan proses yang panjang sejak PCA ditandatangani pada 2009 lalu itu diharapkan  dalam waktu singkat yaitu pada 1 Mei akan dapat diterapkan.

          "Hal ini menjadi hari bersejarah bagi Indonesia," ujarnya sambil menambahkan bahwa PCA ini menjadi sejarah hubungan Indonesia dan Uni Eropa.

          Forum diskusi "EU-Indonesia 21st Century Partner", membahas situasi politik ekonomi Indonesia serta implikasinya terhadap Eropa menampilkan pakar dari berbagai bidang di antaranya Prof Azyumardi Azra dari Universitas Syarif Hidayatullah, David Camroux,  Associasi profesor at science Po dari Perancis, Anja Jetschke dari Universitas Gottingen, Jerman.

          Selain itu juga tampil Shafiah Muhibat dari CSIS Jakarta,  Daniel Novotny , Director at Global Europe, Ceko dan Jurgen Ruland dari Freiburg University Jerman serta Tirta Segara dari Bank Central Indonesia dan Konsul Indonesia di Porto, Luciano de Silva.

          Lebih lanjut Dubes Havas Oegroseno, mengatakan  Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (PCA) UE-Indonesia yang ditandatangani pada bulan November 2009 itu merupakam pertama kalinya antara Uni Eropa dan negara Asia yang mulai berlaku  1 Mei bersamaan dengan peringatan May Day.

          Dubes RI menambahkan  PCA  merupakan kerjasama dalam berbagai aspek soft-power yang dapat dikelompokkan ke dalam aspek kesamaan nilai-nilai yang dipahami bersama, aspek strategis,  ekonomi, serta kerjasama yang menitikberatkan pada hubungan antar masyarakat kedua negara.  
    Dalam kesempatan itu Dubes menghimbau agar semua pihak mendukung keberhasilan PCA antara Indonesia dan Uni Eropa sehingga dapat menjadi sarana memperkuat hubungan yang menguntungkan kedua pihak.

         Lebih lanjut Dubes Havas Oegroseno mengatakan Uni Eropa memiliki inisiatif dalam mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia dan Indonesia juga ingin memberikan kontribusi  dalam masalah ini.

         Dikatakannya sejak 2012, Indonesia menawarkan program "Interfaith Scholarship", dan "Saya yakin interfaith dialog yang menjadi isu strategi Indonesia akan dapat menjadi masukan bagi Uni Eropa," ujarnya.

         Menurut Dubes, inisiatif lain yang tengah dilakukan Indonesia adalah membantu membentuk kurikulum program Study Islam untuk program Master di Khatolieke Universiteit Lauven.

         Sementara itu dalam kerjasama ekonomi, Dubes mengatakan investasi Uni Eropa menduduki nomor empat, sementara Singapura nomor dua. Namun jumlah investasi Uni Eropa ke Indonesia terus meningkat.

    ***1***
(ZG)

BRUSEL


DUBES HAVAS SAMBUT RATIFIKASI FRAMEWORK UE - INDONESIA

          Brusel, 28/4 (Antara) - Dutabesar RI untuk Brusel dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno menyambut baik langkah Parlemen Eropa yang telah meratifikasi Framework Agreement, Perjanjiam Kemitraan dan Kerjasama (Comprehensive Partnership and Cooperation - PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa pada bulan Maret lalu.

         Hal itu disampaikan Dubes dalam acara forum roundtable EU-Indonesia  21st Century Partner yang diikuti 50 peserta perwakilan dari Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, para  think thank, akademisi serta LSM  digelar KBRI Brusel bekerjasama dengan Friends of Europe di Brusel, Senin siang, demikian laporan koresponden Antara London, Zeynita Gibbons, Senin malam.

         Diakuinya ratifikasi ini merupakan proses yang lama dan PCA akan diterapkan dalam waktu singkat yaitu pada 1 Mei 2014." Hal ini menjadi hari bersejarah bagi Indonesia, " ujarnya menambahkan bahwa PCA ini  menjadi sejarah hubungan Indonesia dan Uni Eropa.

        Diskusi yang bertujuan untuk membahas situasi politik ekonomi Indonesia serta implikasi untuk Eropa menampilkan para pakar dari berbagai bidang diantaranya Prof Azyumardi Azra dari Universitas Syarif Hidayatullah, David Camroux,  Associasi profesor at science Po dari Perancis, Anja Jetschke dari Universitas Gottingen, Jerman.

        Selain itu juga tampil Shafiah Muhibat dari CSIS Jakarta,  Daniel Novotny , Director at Global Europe, Ceko dan Jurgen Ruland dari Freiburg University Jerman, Tirta Segara dari Bank Central Indonesia, Konsul  Indonesia di Porto, Luciano de Silva , Yahya Muhaimin dan Muhadi Sugiono dari UGM.

        Lebih lanjut Dubes Havas Oegroseno, mengatakan  perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (PCA) UE-Indonesia yang ditandatangani pada bulan November 2009 lalu itu   merupakam pertama kalinya antara Uni Eropa dan negara Asia yang  akan mulai berlaku  1 Mei 2014, bersamaan dengan peringatan May Day.

        Dubes RI menambahkan bahwa PCA tersebut merupakan kerjasama dalam berbagai aspek soft-power yang dapat dikelompokkan ke dalam aspek kesamaan nilai-nilai yang dipahami bersama, aspek strategis,  ekonomi, serta kerjasama yang menitikberatkan pada hubungan antar masyarakat kedua negara.  
   Dalam kesempatan itu Dubes menghimbau agar semua pihak mendukung keberhasilan PCA antara Indonesia dan Uni Eropa sehingga dapat menjadi sarana memperkuat hubungan yang menguntungkan kedua pihak.

         Lebih lanjut Dubes Havas Oegroseno mengatakan Uni Eropa memiliki inisiatif dalam mempromosikan demokrasi dan hak  asasi manusia dan Indonesia juga ingin memberikan kontribusi  dalam masalah ini.

        Dikatakannya sejak tahun 2012, Indonesia menawarkan program Interfaith Scholarship, "Saya yakin interfaith dialog yang menjadi isu strategi Indonesia akan dapat menjadi masukan bagi Uni Eropa," ujarnya.

         Menurut Dubes, inisiatif lain yang tengah dilakukan Indonesia adalah membantu membentuk kurikulum program Study Islam untuk program Master di Khatolieke Universiteit Lauven.

         Sementara itu dalam kerjasama ekonomi , Dubes mengatakan investasi Uni Eropa menduduki nomor empat, sementara Singapura nomor dua, namun jumlah investasi Uni Eropa ke Indonesia terus meningkat.

        Diskusi sesi kedua semakin hangat dengan di bahasanya policy dan practice dari semakin kuatnya hubungan Uni Eropa dan Indonesia dengan ditampilkan nya para  pembicara Ranimah Abdulrahim dari The  Habibie Centre , Felix Heiduk dari University Birmingham, Yahya Muhaimin dan Muhadi Sugiono dari Gajah Mada dan eksekutif directur departemen komunikasi Bank Sengra. Tirta Segara.

        Dalam diskusi yang dipandu Direktur of Policy at Friends of Europe, Shada Islam dilanjutkan dengan diskusi  public yang diikuti sekitar 150 peserta itu membahas kebijaksanaan Pemerintah Indonesia dalam menghadapi Pemerintahan baru,  Policy Insight Indonesia Goes to the pools : Prospects and pitfalls.***1*** 
(ZG) 
(T.H-ZG/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 29-04-2014 23:09:22

Minggu, 27 April 2014

YORK


PROMOSI DI YORK MENARIK PERHATIAN RIBUAN PENGUNJUNG

     Oleh Zeynita Gibbons
    York, Inggris, 28/4 (Antara) - Promosi Indonesia dalam acara York International Festival yang mengangkat tema "A celebration of faith and culture" menarik perhatian ribuan pengunjung di Kota York, Inggris, akhir pekan lalu.

         Menurut Ketua Perhimpunan Pelajar Indonbesia (PPI) United Kingdom, Haikal Bekti Anggoro kepada Antara London, Senin, festival dalam rangka merayakan keberagaman agama dan budaya itu digelar di Parliament Street di pusat kota bersejarah tersebut.

         Promosi Indonesia itu didukung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London, dihadiri ribuan pengunjung selama acara berlangsung dari pukul 10 pagi hingga pukul lima sore.

         Menurut Haikal, pada acara tersebut selain ditampilkan berbagai kebudayaan Indonesia, juga diisi kegiatan lainnya, seperti paduan suara dan tarian dari Rwanda, tarian ala Timur Tengah, kesenian Drum Taiko asal Jepang, grup musik asal Polandia, penyanyi asal Tiongkok, kelompok musik dari negara lainnya.

         Sementara Indonesia menyajikan berbagai kesenian seperti Tari Piring asal Sumatra Barat, Sajojo asal Papua, Topeng, dan lain-lain, yang dipertunjukkan oleh Perhimpunan Rantau Indonesia di UK (PERIUK), atau juga dikenal dengan Diaspora Indonesia di United Kingdom.

         Kuliner Indonesia juga dipromosikan dalam festival seperti Waroeng Windsor yang menyajikan berbagai makanan seperti Sate, Nasi Goreng, Mie Goreng, dan laku keras selama acara berlangsung.

         Harum asap sate yang tercium sangat nikmat di pusat kota York, mampu menarik kehadiran pengunjung untuk membelinya, kata Haikal.

         KBRI London juga membuka stan mempromosikan pariwisata Indonesia, dengan membagikan brosur Wonderful Indonesia, photo booth dengan pakaian daerah Nusantara dan replika Komodo, konsultasi pariwisata, serta pelayanan konsuler baik untuk WNI maupun WNA.

         Selain itu, juga terdapat workshop membatik yang menarik perhatian masyarakat York yang ingin mengetahui lebih jauh proses membatik, dengan dibimbing oleh Haikal Bekti Anggoro, mahasiswa Lancaster University.

         "Senang sekali bisa berbagi tentang membatik. Ternyata sudah banyak yang mengenal batik di UK, baik sebagai hobi maupun sebagai mata pelajaran dan ekskul di sekolah pelajar," ujar Haikal Bekti Anggoro.

         Disamping stall milik KBRI, juga terdapat dua stall Indonesia lainnya yaitu Kebaya Lence dengan berbagai koleksi kebaya yang diperkenalkan R Leny McDonnell serta Pelangi dengan berbagai aksesoris khas Indonesia.

         Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia, TM Hamzah Thayeb dalam pembukaannya menyampaikan harapannya acara tersebut dapat mempererat ikatan antaragama dan budaya di Kota York.

         Ketua pelaksana acara, Lucas, pun mengamini apa yang disampaikan oleh Duta Besar TM Hamzah Thayeb.

         Ia menyampaikan pentingnya "Unity in Diversity", yang juga merupakan salah satu tagline Indonesia yang berasal dari Bhinneka Tunggal Ika. ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 28-04-2014 09:31:54

MAROKO


TRADING HOUSE" JABAR DI MAROKO DIBUKA

           London, 28/4 (Antara) -Duta Besar RI untuk Maroko Tosari Widjaja bersama Kepala Badan Promosi Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat Dadang Muhammad dan Staf Ahli Gubernur  Djumhana meresmikan pembukaan Kantor Perwakilan Jawa Barat  "Trading House" ditandai pemotongan pita di Casablanca, Ibu kota Perdagangan Maroko, Minggu.

           Dubes menyambut gembira  terbentuknya Trading House  yang dimotori oleh swasta, demikian Fungsi Ekonomi, Minister Consuler KBRI Rabat, Tanti Widyastuti, kepada Antara London, Senin.

           Dikatakannya dalam persaingan global, swasta harus berada di depan dan berani menangkap peluang pasar, sedangkan  pemerintah baik KBRI maupun Pemda Jabar dapat mendorong dengan melakukan perbaikan regulasi serta penurunan pajak yang masih menjadi kendala perdagangan langsung Indonesia-Maroko.   
      Menurut Dubes, Maroko harus dipandang sebagai pintu gerbang masuknya barang Indonesia ke Uni Eropa dan Afrika serta Amerika, sedangkan Indonesia sebagai  pintu gerbang masuknya produk Maroko ke ASEAN.  
      Sementara itu Kepala BKPPMD Jabar dan Staf ahli gubernur menyampaikan pesan Gubernur Jabar  yang mengapresiasi dengan dibukanya "Trading House" sebagai terobosan kemitraan B to B Indonesia/Jabar dan Maroko/Casablanca, guna meningkatkan ekspor kedua negara.

           Jawa Barat yang kaya dengan sumber alam penghasil kopi dan teh, akan membangun pabrik mengolah hasil produk petani, untuk di ekpor ke mancanegara.

          Dalam acara pembukaan tersebut, pengusaha Maroko diwakili Tariq Ahmed dan Hicham Zouhair, serta dari Indonesia  Robby Adransyah Badruddin/KPB Chakra dan Djaja Gama/Koperasi Malabar.

          Pada awalnya "Trading House" fokus untuk memasarkan  kopi dan teh Jawa Barat ke Maroko, namun selanjutnya akan diperluas dengan produk lainnya seperti cokelat, merica, bumbu-bumbu, maupun rotan dan furnitur.

          "Trading House" beralamat Rue des Bunyeres, Angle Boulevard Brahim roudani, No.202, maarif-Casablanca, Maroko. (ZG)
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 28-04-2014 05:14:43

JABAR


JABAR PROMOSI DAGANG DAN INVESTASI DI MAROKO
     Oleh Zeynita Gibbons
    London, 28/4 (Antara) - Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan KBRI Rabat melakukan promosi perdagangan dan investasi di Maroko, melalui serangkaian kegiatan business meeting, partisipasi pada Pameran Pertanian Internasional SIAM MEKNES ke 9, serta kegiatan bench marking.

         Promosi perdagangan Provinsi Jabar itu dilakukan sejak tanggal 23 April lalu bersamaan pembukaan Kantor Perwakilan Jawa Barat "Trading House", di Casablanca, yang menjadi ibu kota perdagangan Maroko, demikian  Minister Consuler KBRI Rabat, Tanti Widyastuti, kepada Antara London, Senin.

         Duta Besar RI untuk Maroko Tosari Widjaja pada sambutan Business Meeting menyampaikan bahwa promosi Jawa Barat merupakan langkah strategis untuk tawarkan peluang investasi yang terbuka di Jabar dan penetrasi pasar non tradisional guna menjangkau 1 miliar konsumen dari 55 negara yang menjadi mitra dagang Maroko.

         Pada kesempatan tersebut, Dubes mengundang pengusaha Maroko untuk hadir di Trade Expo Indonesia 2014 yang diadakan pada tanggl 8-12 Oktober mendatang untuk menyaksikan produk unggulan Indonesia dan menjalin kemitraan dagang pengusaha kedua negara.

         Kepala BKPPMD Provinsi Jawa Barat, Dadang Muhammad memaparkan profil Indonesia dan Provinsi Jabar yang kaya sumber daya, menawarkan peluang investasi yang terbuka dan mengundang pengusaha Maroko dalam pembangunan infrastruktur bandar udara internasional di Majalengka, energi geo thermal atau panas bumi, manajemen pengelolaan sampah dan pengembangan destinasi pariwisata.

         Kegiatan bench marking, yakni melakukan perbandingan, sebagai wahana pengayaan wawasan SDM Pemprov Jabar, guna mengambil manfaat pengalaman Maroko khususnya dalam pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing global dan menarik investasi asing, melalui kunjungan ke Pelabuhan Med Tangier, yang ditargetkan menjadi pelabuhan terbesar di Afrika.

         Jawa Barat memfokuskan produk pertanian kopi dan teh pada  Pameran Internasional Pertanian SIAM Meknes ke 9, yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertanian Maroko tanggal 24 sampai 29 April mendatang.

         Minat dan perhatian besar pengunjung pada produk kopi dan teh Indonesia, ditandai dengan diserbunya produk teh hijau "Al Nakhla", yang baru diluncurkan sebagai bentuk kerja sama pengusaha Jawa barat dan Maroko.

         Dalam berbagai kesempatan pameran KBRI Rabat senantiasa mengikuti upaya meningkatkan perdagangan Indonesia dengan Maroko, dan digunakan pula untuk mempromosikan pariwisata Nusantara, kalangan internasional maupun Maroko.

         SIAM MEKNES diikuti oleh 50 negara terutama dari Uni Eropa sebagai mitra dagang terbesar Maroko dan negara-negara Afrika, Arab Saudi, Amerika, Canada, Vietnam dan Thailand, dibangun dalam area 170.000 HA dan diikuti oleh 1.000 ekshibitor lokal dan internasional, dengan 1 juta pengunjung. ***2***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 28-04-2014 10:01:26