Rabu, 30 April 2014

DUBES HAVAS


DUBES AKUI RATIFIKASI PCA RI-UE BERSEJARAH

           Brusel, 29/4 (Antara) - Dutabesar RI untuk Brusel dan Uni Eropa, Arif Havas Oegroseno mengakui  langkah Parlemen Eropa meratifikasi Framework Agreement, Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (Comprehensive Partnership and Cooperation - PCA) antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) sangat bersejarah.

          Hal itu disampaikan Dubes dalam acara forum "Roundtable EU-Indonesia  21st Century Partner" diikuti 50 peserta perwakilan dari Parlemen Eropa dan Komisi Eropa, para pemikir, akademisi serta LSM dan digelar KBRI Brusel bekerjasama dengan Friends of Europe di Brusel, Senin siang.

          Dokumen hukum PCA Indonesia dan Uni Eropa juga mengatur penegasan dukungan Uni Eropa baik negara anggota maupun semua lembaga seperti Komisi Eropa dan Parlemen Eropa, terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

          Diakuinya ratifikasi ini merupakan proses yang panjang sejak PCA ditandatangani pada 2009 lalu itu diharapkan  dalam waktu singkat yaitu pada 1 Mei akan dapat diterapkan.

          "Hal ini menjadi hari bersejarah bagi Indonesia," ujarnya sambil menambahkan bahwa PCA ini menjadi sejarah hubungan Indonesia dan Uni Eropa.

          Forum diskusi "EU-Indonesia 21st Century Partner", membahas situasi politik ekonomi Indonesia serta implikasinya terhadap Eropa menampilkan pakar dari berbagai bidang di antaranya Prof Azyumardi Azra dari Universitas Syarif Hidayatullah, David Camroux,  Associasi profesor at science Po dari Perancis, Anja Jetschke dari Universitas Gottingen, Jerman.

          Selain itu juga tampil Shafiah Muhibat dari CSIS Jakarta,  Daniel Novotny , Director at Global Europe, Ceko dan Jurgen Ruland dari Freiburg University Jerman serta Tirta Segara dari Bank Central Indonesia dan Konsul Indonesia di Porto, Luciano de Silva.

          Lebih lanjut Dubes Havas Oegroseno, mengatakan  Perjanjian Kemitraan dan Kerjasama (PCA) UE-Indonesia yang ditandatangani pada bulan November 2009 itu merupakam pertama kalinya antara Uni Eropa dan negara Asia yang mulai berlaku  1 Mei bersamaan dengan peringatan May Day.

          Dubes RI menambahkan  PCA  merupakan kerjasama dalam berbagai aspek soft-power yang dapat dikelompokkan ke dalam aspek kesamaan nilai-nilai yang dipahami bersama, aspek strategis,  ekonomi, serta kerjasama yang menitikberatkan pada hubungan antar masyarakat kedua negara.  
    Dalam kesempatan itu Dubes menghimbau agar semua pihak mendukung keberhasilan PCA antara Indonesia dan Uni Eropa sehingga dapat menjadi sarana memperkuat hubungan yang menguntungkan kedua pihak.

         Lebih lanjut Dubes Havas Oegroseno mengatakan Uni Eropa memiliki inisiatif dalam mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia dan Indonesia juga ingin memberikan kontribusi  dalam masalah ini.

         Dikatakannya sejak 2012, Indonesia menawarkan program "Interfaith Scholarship", dan "Saya yakin interfaith dialog yang menjadi isu strategi Indonesia akan dapat menjadi masukan bagi Uni Eropa," ujarnya.

         Menurut Dubes, inisiatif lain yang tengah dilakukan Indonesia adalah membantu membentuk kurikulum program Study Islam untuk program Master di Khatolieke Universiteit Lauven.

         Sementara itu dalam kerjasama ekonomi, Dubes mengatakan investasi Uni Eropa menduduki nomor empat, sementara Singapura nomor dua. Namun jumlah investasi Uni Eropa ke Indonesia terus meningkat.

    ***1***
(ZG)

Tidak ada komentar: