Minggu, 19 Agustus 2018

TORONTO

TRADISI TUMPENGAN HUT RI DI KONJEN TORONTO
Zeynita Gibbons

London, 18/8 (Antara) - Tradisi tumpengan dan menyerahkan kepada sesepuh Diaspora Indonesia yang dilakukan KJRI Toronto, Kanada dalam setiap pelaksanaan upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI juga dilakukan dalam upacara HUT Ke-73 RI yang dilaksanakan di Wisma Indonesia Toronto, Jumat (17/8).

Konsul Pelaksana Fungsi Pensosbud KJRI Toronto, Wahid Fairus Azis kepada Antara London, Sabtu menyebutkan, pelaksanaan upacara selesai, Konsul Jenderal RI Toronto, Leonard F. Hutabarat Ph.D. didampingi istri, Lamria Novalina Hutabarat langsung melakukan proses pemotongan tumpeng. 
Konjen RI Toronto menyerahkan tumpeng kepada Ibu Patricia Barnabas, merupakan sesepuh Diaspora Indonesia di Toronto. Ibu Patricia yang berasal dari Sulawesi Utara telah lebih dari 48 tahun tinggal di Kanada dan dianggap sebagai sesepuh oleh masyarakat Indonesia di Toronto.

Meskipun telah berganti kewarganegaraan, namun kecintaannya terhadap Indonesia tidak pernah luntur. Ibu Patricia senantiasa hadir dalam pelaksanaan upacara HUT Kemerdekaan RI ataupun kegiatan lain diadakan KJRI Toronto.

Tradisi yang dilakukan KJRI Toronto sejak dibukanya perwakilan tahun 1982, ketika masih berstatus Konsulat RI. Siapapun Konjen RI, tradisi tumpeng pertama kepada sesepuh Diaspora Indonesia di Toronto terus dijalankan.

Konjen RI Toronto menjelaskan tradisi tersebut merupakan simbol penghormatan terhadap orang tua yang disebut sebagai pahlawan yang telah berjuang untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

"Tradisi ini juga berisi pesan moral sebagai generasi penerus bangsa tidak akan pernah melupakan dan menyia-nyiakan perjuangan para pahlawan, dan berupaya melanjutkan cita-cita mereka," lanjut mantan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa, Kemlu itu.

Konjen Leonard juga berbicara tentang masa depan Indonesia yakin bahwa Indonesia dapat menjadi negara maju seperti Kanada suatu saat nanti.

"Butuh upaya yang keras dan sikap optimistis. Dengan bonus demografi yang akan mengalami puncaknya di tahun 2045, saya percaya Indonesia akan menjadi negara besar pada saat perayaan 100 tahun kemerdekaan," ucap Konjen RI yang pernah tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di bawah UNIFIL tahun 2006-2007 dan juga anggota Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI).

Hujan deras yang mengguyur kawasan Wisma Indonesia tidak mengurangi kekhidmatan pelaksanaan upacara yang diadakan di dalam ruangan dan diikuti lebih dari 150 orang.

Usai upacara, acara dilanjutkan dengan ramah tamah sambil menikmati hidangan kuliner khas nusantara seperti putu ayu, kue sus, pastel, nasi kuning, empal gepuk, perkedel jagung, semur daging, ayam panggang, sayur urap, dan kering kentang, yang mampu mengobati kerinduan akan makanan khas Tanah Air.

Selain kuliner, dekorasi Wisma Indonesia Toronto mendapat sanjungan dari masyarakat yang hadir. Hal ini tidak terlepas dari hiasan khas acara 17-an seperti umbul-umbul, bendera, kain, balon dan kertas merah-putih, mawar merah dan putih, hingga perlengkapan makan seperti piring, gelas dan tisu yang bernuansa merah putih.

"Seperti berada di Indonesia," ujar Reidy, WNI yang terpesona akan dekorasi ruangan sangat khas Indonesia.

Selain pelaksanaan upacara, KJRI Toronto juga mengelar turnamen bola voli dan tenis meja sebagai rangkaian kegiatan perayaan HUT Ke-72 RI. Turnamen ini diikuti masyarakat Indonesia di Toronto.

KJRI Toronto merupakan perwakilan RI yang memiliki wilayah kerja di empat provinsi di Kanada yaitu Ontario, Manitoba, Saskatchewan dan Nunavut. Jumlah WNI yang berada di keempat provinsi tersebut mencapai 4.400 orang.

***2*** (ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 18-08-2018 21:51:03




Sent from Yahoo Mail for iPhone

Tidak ada komentar: