Minggu, 12 Agustus 2018

MOSKOW


KEPALA BAPPENAS: KERJA SAMA RI-RUSIA TERBUKA LUAS

Oleh Zeynita Gibbons

    Moskow, 2/8 (Antara) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengharapkan Indonesia dan Rusia meningkatkan kerjasama berbagai bidang khususnya pariwisata dan infrastruktur yang masih terbuka luas.
         Koresponden Perum LKBN Antara London dari Moskow, Kamis, melaporkan, hal itu disampaikan Bambang Brodjonegoro saat menjadi pembicara utama dalam Forum Bisnis Indonesia-Rusia yang digelar KBRI Moskow mengawali acara Festival Indonesia yang diadakan di World Trade Center Moskow, Rusia.
          Forum Bisnis Indonesia-Rusia di Moskow yang dihadiri sekitar 500 pengusaha Rusia dan Indonesia itu juga tampil sebagai pembicara  Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yang membahas potensi bisnis dan investasi di masing-masing daerah.
           Lebih lanjut Menteri Bambang memaparkan, hubungan Indonesia dan Rusia terjalin sudah sejak lama. Namun sayangnya belum dimanfaatkan secara maksimal dalam berbagai bidang khususnya pariwisata.
           Berdasarkan data Kementerian Pariwisata RI, tahun 2017 wisatawan Rusia ke Indonesia sebanyak 110.529 orang, naik 37,28 persen dari tahun sebelumnya dan merupakan persentase kenaikan tertinggi dari negara lainnya.
        Namun menurut Bambang, angka itu masih sangat kecil karena kedua negara kurang berkolaborasi. "Jika kita bisa mempunyai hubungan yang lebih dekat khususnya kolaborasi bisnis dan ekonomi maka jumlah wisatawan dari negara Indonesia ke Rusia dan sebaliknya akan semakin  banyak," kata Bambang.
          Untuk itu ia berharap akan makin banyak turis Rusia yang berlibur dan berinvestasi ke Indonesia yang merupakan pasar potensial bagi Rusia. Apalagi pada 2050 Indonesia diprediksi menjadi negara ekonomi terbesar keempat di dunia setelah AS, China dan India.
          Dubes Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus M Wahid Supriyadi mengharapkan  kedua negara dapat terus meningkatkan kerja sama di berbagai bidang, termasuk sektor pariwisata.
          Dubes mengakui Infrastruktur penunjang pariwisata menjadi fokus utama dalam forum bisnis ini. Namun demikian, sektor-sektor lain juga turut dibahas seperti energi, industri, perhubungan dan minyak sawit.
    Menurut Dubes Wahid hubungan Indonesia-Rusia sudah terjalin sejak lama  khususnya di bidang perdagangan, investasi, pariwisata, dan pertukaran budaya.
        Hal tersebut ditandai dengan Deklarasi Persahabatan dan Kemitraan Hubungan Indonesia-Rusia yang ditandatangani Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 2013, lalu diikuti dengan pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Vladimir Putin di Sochi pada 2016. 
   Dikatakannya untuk meningkatkan hubungan prospektif kedua negara KBRI Moskow telah menyiapkan Deklarasi Kemitraan Strategis antara Rusia dan Indonesia yang diharapkan akan ditandatangani secara historis dalam waktu dekat.
         Rusia merupakan pasar potensial dengan lebih dari 147 juta orang penduduk dan pertumbuhan angka kalangan menengah dan daya beli yang cukup tinggi.
        Berdasarkan data Federal Custom Service Rusia, total perdagangan Indonesia dan Rusia tahun 2017 mencapai 3,27 miliar dolar AS, meningkat 25,2 persen dari tahun 2016, dengan surplus bagi Indonesia sebesar 1,69 miliar dolar AS.
   Menurut Dubes Wahid, Indonesia adalah pasar yang besar bagi Rusia dengan populasi penduduk yang sangat besar begitu pula sebaliknya sangat disayangkan jika kedua negara tidak mengambil potensi tersebut.

    ***3***
(T.H-ZG/B/A. Wijaya/A. Wijaya) 02-08-2018 23:36:33

Tidak ada komentar: