Minggu, 28 Januari 2018

PLANET HARMONIK

KONSER PLANET HARMONIK GONCANG PUBLIK INGGRIS


Zeynita Gibbons

      London,20/1 (Antara)-  Komposer, pembuat alat musik dan pakar gamelan Aloysius Suwardi menampilkan paduan musik gamelan yang lain dari biasanya untuk pertama kalinya di luar Indonesia yakni di Inggris.
        Aloysius Suwardi bersama timnya dengan membawa sejumlah instrumen buatan sendiri dari gambang hingga seruling bambu hidrolik   mendapat inspirasi dari teori Musik Langit Pythagoras, berhasil menggoncang gedung Milton Court Concert Hall Barbican, London, Kamis malam.
            Pensosbud KBRI London, Minister Counselor Pensosbud Thomas Siregar kepada Antara London, Jumat mengatakan Konser Planet Harmonik di London merupakan rangkaian terakhir dari empat pertunjukan musik di Inggris  bagian dari Festival Seni Europalia Indonesia yang diadakan di tujuh negara.
       Kegiatan ini berlangsung di Belgia, Inggris, Austria, Prancis, Jerman, Polandia dan Belanda sejak Oktober 2017 hingga Januari.
         Konser musik yang dihadiri Dubes RI di London  Rizal Sukma dan istri Hana A Satriyo serta DCM KBRI London, Adam M Tugio bersama Ibu Irana dan Atase Pendidikan KBRI London Prof E. Aminudin Aziz bersama keluarga mengundang pujian dari para penonton sekitar 300 orang yang sebagian besar adalah masyarakat pecinta musik di Inggris.
         Pertunjukan musik yang lain dari yang lain sangat menajubkan para poenontonnya.
       "It's amazing," ujar seniman asal Swedia Stefan Lakatos ke kepada Antara usai menyaksikan konser yang ditampilkan Pak Al, sapaan akrab Aloysius Suwardi yang mendalami seni karawitan di Akademi Seni Karawitan Surakarta dan meraih gelar Master bidang etnomusikologi dari Westleyan University di Connecticut, Amerika Serikat.
        Pujian yang sama juga disampaikan  penonton yang sebagian besar masyarakat Inggris pecinta musik Indonesia seperti Sammy Brett dan Sofp Ransby serta  Cathy Eastburn  yang aktif dalam musik gamelan   mengakui penampilan musik kontemporer Planet Harmonik sangat menarik dengan mengatakan "I'ts was amazing, and brilliant".
        Acara pada malam itu diawali dengan pengenalan dan penjelasan  pak Al, yang dipandu pembawa acara.
             Penonton mengikuti dengan seksama penjelasan yang disertai dengan bunyi alat musik, pak Al memberikan nama alat musik merupakan modifikasi dari alat-alat musik tradisional gamelan sesuai dengan bunyi yang dihasilkannya seperti glendang, tring, klentung dan lain sebagainya.
            Pak Al tak hanya dikenal sebagai komponis dan pengrawit untuk alat musik gender, gambang, rebab, dan suling tetapi juga piawai menata gamelan.
        Dalam konteks musik kontemporer yang bersumber dari musik tradisi nusantara, pak Al juga dikenal lihai sebagai reparator dan modifikator alat-alat musik gamelan lama maupun baru. Ia membuat alat musik gambang dan gender macro dan berbagai alat musik baru yang dibuat dari benda-benda keseharian seperti bambu, kayu, air, metal, dan barang-barang bekas.
   
   Dalami karawitan
    Pak Al mendalami seni karawitan di Akademi Seni Karawitan Surakarta dan meraih gelar Master dalam bidang etnomusikologi dari Westleyan University di Connecticut, Amerika Serikat
  Konser Planet Harmonik yang ditampilkan dengan sangat menarik oleh pak Al dan timnya tersebut membawa penonton kedalam suasana kontemporer  memiliki elemen tradisional. Pak Al  menegaskan alat musik tradisional juga dapat disajikan komposisi yang tidak konvensional.
          Kepiawaian pak Al dan timnya dalam memainkan alat-alat musik yang bukan hanya bentuknya yang unik, namun juga keindahan bunyi yang dihasilkannya.
        Bunyi suara suling yang dimodifikasi dengan menggunakan selang dan bambu berisi air menghasilkan suara suling dengan vibrasi yang sangat unik. Sementara alat musik saron yang telah dimodifikasi, dimainkan secara apik dengan cara yang berbeda dari biasanya. Selama satu jam, penonton dibuat terpesona mendengarkan alunan musik yang sangat inovatif dan harmonis.
          Dubes Rizal Sukma menyatakan rasa bangga atas penampilan Aloysius Suwardi dan timnya melalui Konser Planet Harmonik di London. Dikatakannya  konser musik seperti ini memberikan citra yang sangat baik dalam upaya mempromosikan kekayaan dan keindahan seni dan budaya Indonesia.
       KBRI London memuji prakarsa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia memfasilitasi penyelenggaraan Festival Europalia di Inggris.
          Acara konser musik Planet Harmonik merupakan serangkaian dari Festival Europalia Indonesia di London yang diadakan Promotor dan produser  musik Inggris Sebastian Merrick  kepada Antara London mengatakan pertunjukan di  London adalah untuk memperkenalkan musik Indonesia dikalangan warga Inggris.
       Festival Europalia Indonesia di London digelar sebanyak empat pertunjukkan musik mulai dari musik modern dengan penampilan band Dara Puspita hingga musik dan tari  kontemporer Nyai Ontosoro dan musik "Moondog for Gamelan". ****4****
ZG/b/a011
(T.H-ZG/B/A.F. Firman/A.F. Firman) 20-01-2018 07:47:52

Tidak ada komentar: