Sabtu, 13 Januari 2018

GUINEA

GUINEA MULAI 2018 BIDIK PASAR ASEAN

 Zeynita Gibbons
   London, 2/1 (Antara) - Pemerintah dan Kadin Guinea telah mencanangkan program ekonomi baru tahun 2018 yaitu beralih ke ASEAN dalam kerja sama perdagangan dan telah membuat pemetaan mengenai sektor potensial untuk dikerjasamakan dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia.
        "Wakil Ketua Kadin Guinea Elhadj Baubacar Fofana saat bertemu Dubes RI Dakar (yang juga merangkap Guinea), Mansyur Pangeran, akhir pekan lalu di Conakry," kata Pensosbud KBRI Dakar Dimas Prihadi kepada Antara London, Selasa.
        Menurut Fofana, selama ini para pengusaha Guinea hanya fokus ke Tiongkok saja dan melupakan bahwa masih banyak potensi perdagangan yang belum tergali utamanya di ASEAN. "Ada 20.000 pengusaha Guinea yang telah menjalin kerja sama dengan pengusaha Tiongkok," ujar Fofana.
        Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Guinea telah melakukan survei pasar dan diperoleh data bahwa harga barang-barang dari Tiongkok sudah tidak kompetitif lagi dan kualitasnya juga dinilai kurang baik. Hasil penelitian juga menunjukkan barang-barang sejenis di ASEAN kualitasnya justru jauh lebih baik dan harganya kompetitif.
   Kadin Guinea telah berkomitmen untuk menjalin kerja sama dengan ASEAN termasuk Indonesia, dan KBRI Dakar diharapkan menjadi pintu masuk kerja sama tersebut. Sebaliknya, Kadin Guinea siap menjadi poros penghubung antara Indonesia dengan pihak terkait di Guinea.
        Kadin Guinea  berharap dapat segera ditandatangani sebuah MoU kerja sama dengan KADIN Indonesia dan akan segera menyusun draft MoU tersebut.
        Dubes Mansyur Pangeran mengharapkan MoU Kadin kedua negara dapat segera direalisasikan awal tahun 2018. "Momentum yang paling tepat adalah pada saat dilangsungkannya Indonesia-Afrika Forum 2018 di Bali, 10-11 April 2018," ujar Dubes.
        Menurut Fofana, kunjungan Dubes ke Conakry dinilai menjadi era baru dimulainya kerja sama Indonesia-Guinea di berbagai bidang. Untuk merealisasikan kerja sama tersebut, Kadin Guinea akan berkunjung ke Indonesia tanggal 10 Januari 2018 untuk menggali berbagai potensi kerja sama dan siap berpartisipasi pada Indonesia-Afrika Forum 2018 dan Trade Expo Indonesia 2018.
        Dubes Mansyur juga berharap MoU yang akan ditandatangani tersebut akan menjadi payung dalam mempererat kerja sama perdagangan antara kedua negara.  Dikatakannya kunjungan Presiden Guinea, Alpha Conde, pada tahun 2016 diharapkan dapat membuka peluang kerja sama yang lebih jauh erat antara Indonesia dengan Guinea.
        Dalam kunjungannya tahun 2017, Presiden Alpha Conde didampingi Dubes Mansyur melihat langsung proses pembuatan pesawat di Bandung dan tertarik untuk membeli pesawat CN-235 kebanggaan Indonesia.
        Guinea merupakan sebuah negara yang berada di Afrika Barat. Negara ini berbatasan dengan Senegal di utara dan Guinea di sebelah selatan dan timur, dan Samudera Atlantik di sebelah barat.
        Guinea yang sempat dihajar wabah virus Ebola tahun 2014, kini sedang mengalami boom bauksit yang menjadikannya sebagai negara dengan cadangan bauksit terbesar di dunia meski penduduknya termiskin di dunia.
        Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, total perdagangan antara Indonesia dan Guinea mencapai 28,2 juta dolar AS tahun 2016 dengan surplus di pihak Indonesia  didominasi dari sektor non migas.

    ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 02-01-2018 04:13:49

Tidak ada komentar: