| Gaya Hidup DKI Jakarta | 12-09-2019 22:22:19 | Expired | Zeynita Gibbons | |||||||
| 465514 | Perusahaan Indonesia cari peluang di Yunani |  | Bisnis DKI Jakarta | 12-09-2019 21:59:19 | Published | Zeynita Gibbons | Kelik Dewanto | |||
| 462650 | Impian d’Masiv rekaman di Abbey Road terwujud | | Hiburan DKI Jakarta | 11-09-2019 22:55:02 | Published | Zeynita Gibbons | Ida Nurcahyani | |||
| 462298 | Dubes Havas sampaikan belasungkawa Atas Wafatnya Prof. BJHabibie Wow | | Internasional DKI Jakarta | 11-09-2019 21:06:42 | Published | Zeynita Gibbons | Atman Ahdiat |
Ridwan Tulus: banyak warga Inggris tertarik berlibur ke Sumbar
News ID: 454572
London (ANTARA) - Banyak warga Inggris yang datang ke stand Wonderful Indonesia dalam acara Indonesia Weekend yang tertarik dan ingin berlibur ke Sumatera Barat dalam liburan mendatang karena ranah Minang mereka nilai memiliki mkeunikan tersendiri.
Hal itu diungkapkan Ridwan Tulus dari Green Tourism Institute yang mempromosikan obyek wisata Sumatera Barat dalam acara Indonesia Weekend yang digelar di Potters Fileds Park, taman dengan latar belakang ikonik, The Tower Bridge, London selama dua hari Sabtu dan Minggu.
“Kita siapkan program wisata ke Sumatra Barat dan Indonesia dengan konsep live experience, green tourism dan beberapa program untuk sekolah, komunitas dan incentive market,” ujar Ridwan Tulis kepada Antara London, Minggu.
Dikatakannya untuk pertama kalinya ia mempromosikan Green Tourism Sumatera Barat di London, Inggris khususnya dalam acara Indonesia Weekend yang digelar untuk keempat kalinya kolabirasi Kemenpar dan KBRI London serta kolaborasi Kementerian Pariwisata dengan KBRI di London serta Komunitas Bangga Indonesia.
“Saya baru pertama ikut program ini dan saya pikir ini wadah yang bagus untuk mempromosikan Indonesia dan semoga diajang ini kita bisa memperkenalkan Sumbar dan Indonesia sebagai Green Tourism Destination yaitu destinasi yang protect the culture, protect the nature, enpower and bring benefit for local people and support conservation,” ujar Tulus yang hobby wisata jalan kaki sampai ke Jepang.
Pria kelahiran Padang, 10 Juni 1969 lalu yang menamatkan pendidikan di Akademi Bahasa Asing Padang mengakui hastrat orang muda di Inggris untuk berwisata di Sumatera Barat cukup besar dan ini bisa dikombinasikan dengan mengajak mereka untuk ikut memproteksi alam dan budaya serta mensuport konservasi, demikian suami Lisa Primasari dan bapak dari tiga anak yang pernah diundang UNESCO ke Jepang dalam acara Nine Youth Leader Organizations in Southeast of Asia karena memenangkan kompetisi kegiatan wisata dengan tema “Pulang Kampung Tour”.
Selain Green Tourism Institute dari Sumatera Barat Kementerian pariwisata juga mengandeng travel biro dari Inggris untuk mempromosikan obyek wisata Indonesia dalam acara Indonesia Weekend seperti Ethos Travel pimpinan Sam Collins dan juga dari Flight Centre yang dipimpin Stefan Loader dan juga Garuda Indonesia.
Menurut Sam Collins dari Ethos Travel animo masyarakat Inggris untuk berlibur ke Indonesia cukup tinggi dan dari tahun ke tahun terus meningkat. Mereka umumnya senang berlibur ke Indonesia yang mempunyai destinasi yang cukup beragam.
Sementara itu Deputi Director for Marketing Areal 1 kepada Antara London, Hari Ristanto kepada Antara London mengatakan bahwa dengana danya acara Indonesia Weekend diharapkan akan dapat meningkatkan wisatawan Inggris yang datang Indonesia.
Negara Inggris masih menjadi salah satu dari lima fokus pasar utama untuk kegiatan promosi di Wilayah Eropa. Menurut Office for Nationtal Statistics (Great Britain) jumlah total outbound dari Inggris di Tahun 2018 yaitu 71.7 juta atau menurun sebesar 1% dari Tahun 2017.
Meskipun demikian, trend outbound Inggris selama 20 tahun terakhir selalu meningkat dan total spending wisman Inggris di luar negeri tahun 2018 mengalami pertumbuhan dari tahun 2017 sebesar 1% yaitu £45.4 milyar. Hal ini menjadikan Inggris sebagai pasar yang masih sangat potensial bagi pariwisata Indonesia. Selain itu, kontribusi wisman asal Inggris bagi Indonesia adalah yang terbesar diikuti oleh Perancis, Jerman, Belanda, dan Rusia.
Pada Tahun 2018, Badan Pusat Statistik mencatat wisman asal Inggris mencapai 391.820 wisman, meningkat sebesar 3,62% dari tahun 2017 yaitu sebesar 378.131 wisman. Pertumbuhan wisman asal Inggris terus terjadi sejak tahun 2015 yaitu 280.198; tahun 2016 sebesar 328.882; dan meningkat sejumlah 361.197 di tahun 2017. Oleh karena itu, Kemenpar optimis dan menargetkan dapat menarik 487.800 wisman asal Inggris di tahun 2019. (ZG)
Hal itu diungkapkan Ridwan Tulus dari Green Tourism Institute yang mempromosikan obyek wisata Sumatera Barat dalam acara Indonesia Weekend yang digelar di Potters Fileds Park, taman dengan latar belakang ikonik, The Tower Bridge, London selama dua hari Sabtu dan Minggu.
“Kita siapkan program wisata ke Sumatra Barat dan Indonesia dengan konsep live experience, green tourism dan beberapa program untuk sekolah, komunitas dan incentive market,” ujar Ridwan Tulis kepada Antara London, Minggu.
Dikatakannya untuk pertama kalinya ia mempromosikan Green Tourism Sumatera Barat di London, Inggris khususnya dalam acara Indonesia Weekend yang digelar untuk keempat kalinya kolabirasi Kemenpar dan KBRI London serta kolaborasi Kementerian Pariwisata dengan KBRI di London serta Komunitas Bangga Indonesia.
“Saya baru pertama ikut program ini dan saya pikir ini wadah yang bagus untuk mempromosikan Indonesia dan semoga diajang ini kita bisa memperkenalkan Sumbar dan Indonesia sebagai Green Tourism Destination yaitu destinasi yang protect the culture, protect the nature, enpower and bring benefit for local people and support conservation,” ujar Tulus yang hobby wisata jalan kaki sampai ke Jepang.
Pria kelahiran Padang, 10 Juni 1969 lalu yang menamatkan pendidikan di Akademi Bahasa Asing Padang mengakui hastrat orang muda di Inggris untuk berwisata di Sumatera Barat cukup besar dan ini bisa dikombinasikan dengan mengajak mereka untuk ikut memproteksi alam dan budaya serta mensuport konservasi, demikian suami Lisa Primasari dan bapak dari tiga anak yang pernah diundang UNESCO ke Jepang dalam acara Nine Youth Leader Organizations in Southeast of Asia karena memenangkan kompetisi kegiatan wisata dengan tema “Pulang Kampung Tour”.
Selain Green Tourism Institute dari Sumatera Barat Kementerian pariwisata juga mengandeng travel biro dari Inggris untuk mempromosikan obyek wisata Indonesia dalam acara Indonesia Weekend seperti Ethos Travel pimpinan Sam Collins dan juga dari Flight Centre yang dipimpin Stefan Loader dan juga Garuda Indonesia.
Menurut Sam Collins dari Ethos Travel animo masyarakat Inggris untuk berlibur ke Indonesia cukup tinggi dan dari tahun ke tahun terus meningkat. Mereka umumnya senang berlibur ke Indonesia yang mempunyai destinasi yang cukup beragam.
Sementara itu Deputi Director for Marketing Areal 1 kepada Antara London, Hari Ristanto kepada Antara London mengatakan bahwa dengana danya acara Indonesia Weekend diharapkan akan dapat meningkatkan wisatawan Inggris yang datang Indonesia.
Negara Inggris masih menjadi salah satu dari lima fokus pasar utama untuk kegiatan promosi di Wilayah Eropa. Menurut Office for Nationtal Statistics (Great Britain) jumlah total outbound dari Inggris di Tahun 2018 yaitu 71.7 juta atau menurun sebesar 1% dari Tahun 2017.
Meskipun demikian, trend outbound Inggris selama 20 tahun terakhir selalu meningkat dan total spending wisman Inggris di luar negeri tahun 2018 mengalami pertumbuhan dari tahun 2017 sebesar 1% yaitu £45.4 milyar. Hal ini menjadikan Inggris sebagai pasar yang masih sangat potensial bagi pariwisata Indonesia. Selain itu, kontribusi wisman asal Inggris bagi Indonesia adalah yang terbesar diikuti oleh Perancis, Jerman, Belanda, dan Rusia.
Pada Tahun 2018, Badan Pusat Statistik mencatat wisman asal Inggris mencapai 391.820 wisman, meningkat sebesar 3,62% dari tahun 2017 yaitu sebesar 378.131 wisman. Pertumbuhan wisman asal Inggris terus terjadi sejak tahun 2015 yaitu 280.198; tahun 2016 sebesar 328.882; dan meningkat sejumlah 361.197 di tahun 2017. Oleh karena itu, Kemenpar optimis dan menargetkan dapat menarik 487.800 wisman asal Inggris di tahun 2019. (ZG)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar