Sabtu, 11 Februari 2017

RUSIA

DUBES RI KUNJUNGI PABRIK MOBIL "GAZ" RUSIA
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 10/2 (Antara) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus Wahid Supriyadi meninjau pabrik mobil yang terkenal di Rusia, GAZ, dalam rangkaian kunjungan kerja ke kota Nizhni-Novgorod sekitar 400 km timur Moskow.
         Di Indonesia, GAZ dikenal dengan kendaraan jenis jip yang sangat populer pada tahun 1970-an dan umumnya dimiliki kalangan TNI, demikian keterangan dari KBRI Moskow yang diterima Antara London, Jumat.
         Presiden dan CEO GAZ Group, Vadim Sorokin
mengatakan jip tipe 69 yang dirancang tahun 1946 dan diproduksi massal 1953, namun tahun 1956 produksi jip ini dipindah ke pabrik UAZ di kota Ulyanovsk.
         Obrolan tentang jip GAZ tersebut membuka pertemuan Dubes RI untuk Rusia merangkap Belarus Wahid Supriyadi dengan CEO GAZ Group Vadim Sorokin di markas GAZ di kota berpenduduk terbesar kelima di Rusia tersebut.
         Gambaran jip GAZ 69 yang kuno, besar, kaku, kuat dan boros ¿Made in Russia tersebut sirna ketika Dubes Wahid meninjau "production line" pabrik GAZ. Di dalam pabrik, seluruh siklus perakitan kendaraan menggunakan teknologi modern termasuk robot, dilakukan mulai dari pembuatan chasis, suspensi, pengelasan body mobil, pengecatan hingga ke produk jadi yang siap dilempar ke pasar dalam maupun luar negeri.
         Pabrik GAZ menspesialisasikan diri pada produksi kendaraan komersial ringan dan sedang (kendaraan penumpang Gazelle), bis, truk berat termasuk multipurpose vehicle 4x4 drive merek Sobol dan Gazon, mesin dan komponen otomotif. Pabrik GAZ juga merakit sedan merek Skoda Jeti dan Octavia serta VW Jetta.
         Untuk menembus pasar Indonesia, Dubes Wahid mengusulkan kepada Presiden Gaz Group agar berpartisipasi dalam Indonesia International Motorexpo maupun Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) yang diadakan tiap tahun mengingat merek GAZ sudah cukup dikenal di Indonesia.
         Tahun 2016, produsen sepeda motor Rusia "Ural" berpartisipasi dalam ajang GIIAS dengan memajang model moge era Perang Dunia II dengan jizspan berkapasitas mesin 750 cc. Melalui pameran ini, minat penggemar moge Indonesia terhadap Ural cukup baik, ujar Dubes Wahid kepada CEO Gaz Group.
         Sehari sebelumnya Dubes diterima Gubernur Valery Shantsev, Wali Kota Ivan Karnilin, mengadakan 'roundtable discussion' dengan pengusaha dan industriawan setempat serta pertemuan dengan Presiden University of Nizhni Novgorod.
         Gubernur Shantsev dan Dubes Wahid membahas berbagai kemungkinan kerja sama kedua negara, antara lain dalam bidang industri manufaktur, perdagangan, pariwisata, budaya dan juga pendidikan.
         Provinsi Nizhniy Novgorod menghasilkan berbagai barang dan jasa yang siap memenuhi kebutuhan pasar di Indonesia, ujar Gubernur Shantsev.
         Dubes Wahid  menyatakan selain produk CPO yang menjadi andalan ekspor Indonesia ke Rusia, Indonesia dapat menawarkan ekspor buah tropis dan sayur-sayuran, khususnya bila armada Garuda Indonesia jadi terbang ke Moskow.
         Dubes mengundang Gubernur Shantsev dan kalangan pengusaha Nizhni Novgorod untuk menghadiri Festival Indonesia ke-2 di Hermitrage Garden, Moskow, 4 -6 Agustus diawali dengan Business Forum.
         Dalam pertemuan dengan Wali Kota Nizhni Novgorod Ivan Karnilin dibahas peluang kerjasama di bidang sosial, pendidikan dan pariwisata antara lain promosi budaya dan wisata. Sedangkan di bidang pendidikan dibahas kemungkinan meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Nizhni Novgorod. Usai bertemu Walikota, Dubes Wahid bertemu Wakil Kepala Dinas Perindustrian Nizhni Novgorod, Kepala Dinas Pariwisata dan pengusaha bidang kendaraan multipurpose, pupuk urea, dan galangan kapal laut dalam format roundtable discussion.
         Dubes Wahid dalam pemaparannya menjelaskan kondisi pasar Indonesia yang sangat kondusif dan terbuka bagi pengusaha Rusia, dan mengundang  pengusaha Nizhni Novgorod berpartispasi dalam pameran Trade Expo Indonesia pada Oktober mendatang.
         Dalam pertemuan dengan Presiden Lobachevsky State University of Nizhni Novgorod - National Research University (UNN) Profesor Roman Strongin dibahas prospek kerjasama perguruan tinggi kedua negara maupun rencana meningkatkan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di UNN yang saat ini hanya ada dua. Ditengah pertumbuhan perdagangan dunia yang stagnan, ternyata nilai perdagangan total Indonesia dan Rusia tahun 2016 mengalami peningkatan 17,71% dengan nilai US$ 2,13 milyar dengan surplus di pihak Indonesia sebanyak US$ 1,44 milyar. Yang lebih menggembirakan adalah nilai ekspor Indonesia yang meningkat sekitar 28% dari US$ 1,39 milyar pada tahun 2015 menjadi US$ 1,78 milyar pada tahun 2016.
         Nilai perdagangan Indonesia dengan wilayah Nizhegorodskaya Oblast hingga 11 bulan tahun 2016 mencapai US$ 55,9 juta. Ekspor Indonesia ke Nizhni Novgorod mencapai US 54,9 juta berupa minyak hewani dan tumbuhan/CPO, sedangkan ekspor Nizhni Novgorod ke Indonesia meliputi batu, plester, semen, mika, minyak mineral, produk minyak, senilai US$ 1 juta. (ZG) ***3***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 10-02-2017 06:17:06
end

Tidak ada komentar: