Kamis, 31 Januari 2019

KOREA


FILM BALI: BEATS OF PARADISE TAYANG DI BANGUNAN TERTINGGI KOREA
Zeynita Gibbons


London,28/1 (Antara) - Film berjudul "Bali: Beats of Paradise" diputar di bangunan tertinggi di Korea Selatan yaitu di Observatorium Seoul Sky Sabtu (26/1).

Penonton diberikan suguhan indahnya Bali dan Gamelan Bali yang ditampilkan melalui layar raksasa seraya merasakan sensasi menonton di bangunan tinggi tersebut dengan membayar tiket masuk berkisar 27.000 Won 50.000 Won atau sekitar Rp345.000 hingga Rp640.000.

Pensosbud KBRI Seoul, Purno Widodo kepada Antara London, Senin mengatakan bahwa film tersebut menuai pujian dari berbagai pakar film dan akademisi Korea Selatan.

Film karya sutradara muda Indonesia, LIvi Zheng, yang berbasis di Hollywood itu menjadi sensasi bagi pengunjung Sky Deck atau lantai 118 di bangunan Monolit perak setinggi 555 meter tersebut.

Tempat yang tercatat di Guinness World Record sebagai observatorium dengan lantai kaca tertinggi di dunia ini merupakan kesatuan dari tempat menakjubkan sekaligus menakutkan karena lantai transparan yang mampu membuat jatung berdegub lebih kencang, terutama bagi yang takut ketinggian. 
Namun semua jadi terasa lain saat pemandangan yang tidak biasanya ditawarkan di sana.

Selain disuguhi indahnya kota Seoul yang dibelah oleh sungai Han melalui ketinggian pengunjung juga mendapat suguhan Indahnya Bali dan Gamelan Bali yang ditampilkan di film Bali: Beats of Paradise melalui layar raksasa di sana. Para penonton pun rela duduk di lantai dan berdiri berdesakan.

Destinasi wisata Bali tersohor ke berbagai penjuru dunia, bahkan menjadi tujuan utama turis asal Korsel di Indonesia. Tidak hanya itu, pulau ini begitu kaya akan kebudayaannya, baik ragam upacara adat dan keseniannya. Salah satu seni Bali yang sering muncul sebagai pengiring ritual adat dan tarian adalah gamelan.

Hal ini diulas dalam film dokumenter berjudul Bali: Beats of Paradise melalui kisah perjalanan hidup Nyoman Wenten, seniman gamelan yang tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat bersama istrinya Naniek Wenten.

"Kisah nyata sepasang suami istri asal Indonesia memiliki mimpi memperkenalkan gamelan Bali di dunia internasional menjadi inti cerita. Film ini melibatkan musisi terkenal diantaranya Judith Hill, penyanyi sekaligus pencipta lagu asal California partner duet Michael Jackson hingga Stevie Wonder, dan juga melibatkan gitaris jazz Indonesia asal Bali I Wayan Balawan," ujar Livi Sang Sutradara.

Sineas berdarah Blitar itu secara khusus mengatakan niatannya membuat film ini tak lepas dari keinginannya untuk semakin memperkenalkan Gamelan di dunia internasional.

"Film ini secara khusus mengangkat gamelan yang sebenarnya sudah dipakai menjadi musik latar di beberapa film Hollywood, seperti Avatar dan Star Trek, juga game nintendo Super Mario Bros," ucapnya.

Dubes Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi yang berperan dalam produksi film menyatakan sukacitaannya film Bali: Beats of Paradise dapat ditayangkan di salah satu bangunan ikonik di Korea Selatan yang menjadi simbol kebesaran dan modernitas negara tersebut.

"Saya berharap semakin banyak masyarakat di dunia internasional, khususnya di Korea Selatan yang mengetahui dan mengapresiasi Gamelan, seiring dengan masyarakat Indonesia yang menyukai K-Pop," ujar mantan Konjen RI di LA ini.

CEO Lotte World perusahaan induk Seoul Sky Mr. Park Dongki dibuat kagum dan terpukau dengan suguhan kebudayaan Bali yang di tampilkan di film yang di garap selama satu tahun ini.

"Saya sangat terkejut musik tradisional bisa berkolaborasi dengan musik modern. Perpaduan antara keduanya menghasilkan musik yang sangat menakjubkan. Saya membayangkan bila seandainya gamelan dapat dipadukan dengan KPOP, sepertinya akan menghasilkan karya yang hebat," ujar CEO Park.

Sebenarnya terdapat Banyak observatorium di pusat kota Seoul. Namun tidak ada yang bisa memberikan pengalaman yang sama ketika merasakan observatorium di Seoul Sky. Bahkan warga Seoul terlihat ramai menaiki sky shuttle untuk menikmati pemandangan yang luar biasa dan sensasi layaknya berjalan di atas awan.

Seoul Sky menampilkan pemandangan seluruh kota, bahkan Kota Songdo dan Incheon yang jauh dapat terlihat ketika hari sedang cerah. Observatorium ini dimulai dari lantai 117, namun pemandangan yang mengejutkan dapat dirasakan di Sky Deck yang berlokasi di lantai 118. Karena berbagai hal tersebut, bangunan ini banyak memenangkan rekor dunia.

Selain dinobatkan di Guiness World Record sebagai observatorium berlantai kaca tertinggi di dunia, Seoul Sky juga mencatatkan diri sebagai Double Deck Elevator tertinggi sekaligus tercepat di dunia. (ZG) ***1***
(T.H-ZG/B/Monalisa/B/Monalisa) 28-01-2019 16:25:08


Tidak ada komentar: