Selasa, 15 Desember 2015

PAKISTAN

INDONESIA-PAKISTAN TINGKATKAN PERDAGANGAN BILATERAL
     Oleh Zenita Gibbon
         London, 5/12 (Antara) - Konjen RI di Karachi, Hadi Santoso membahas peluang meningkatkan perdagangan bilateral Indonesia-Pakistan bersama Ketua Kadin Sukkur, Aamir Ali Khan Ghouri, bertempat di kantor Kadin Sukkur, Pakistan.

              Pembahasan tersebut dalam upaya meningkatkan neraca perdagangan bilateral sejalan dengan prioritas pembangunan Presiden Joko Widodo terkait pembangkit energi, infrastruktur dan transportasi, kata Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI Karachi, Oktorian Saleh Hakim kepada Antara London, Sabtu.

              Konjen Hadi Santoso mengatakan berbagai  proyek pemerintah Indonesia yang akan dilakukan beberapa tahun kedepan merupakan peluang potensial untuk meningkatkan perdagangan kedua negara sahabat karena arus perpindahan produk/komoditas potensial akan semakin lancar.

                Dikatakannya neraca perdagangan kedua negara telah mencapai 2,2 miliar dolar AS tahun 2014. Kami berharap nilai ini akan meningkat baik tahun ini dan di tahun-tahun berikutnya. Hal itu tidaklah mustahil jika di dukung oleh Kadin Sukkur.

                Sementara itu Aamir Ali Khan mengatakan bahwa ia sudah beberapa kali mengunjungi Indonesia baik untuk tujuan usaha maupun wisata bersama keluarga. Dari pengalaman tersebut, banyak hal bisa dipelajari dari kemajuan Indonesia khususnya di pengembangan hospitality services, ujar Aamir Ali Khan.

               Produk konsumsi Indonesia baik berupa alat perlengkapan rumah tangga, alat tulis, pasta gigi sampai produk santan dan nata de coco sudah masuk ke Sukkur. Kualitas dan harga yang bersaing membuat produk Indonesia  dengan mudah diterima di kalangan konsumen Sukkur.

              Selain itu, seiring dengan akan selesainya pembangunan dry port dan tersedianya kawasan industri, Kadin berharap dapat meningkatkan interaksi dengan eksportir maupun investor Indonesia untuk menjajagi peluang lain yang belum tersentuh, ujar Ketua Kadin Sukkur.

                Sebagai contoh pemanfaatan Indonesia-Pakistan Perjanjian Preferential Tariff (IP PTA)  adalah peluang ekspor kurma Pakistan ke Indonesia untuk meningkatkan neraca perdagangan kedua negara berdasarkan IP PTA, ekspor kurma Pakistan ke Indonesia akan dikenakan tarif nol persen.

              Bagi Sukkur, pemanfaatan IP PTA secara signifikan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perdagangan agribisnis seperti kurma. Sukkur dikenal sebagai penghasil kurma Pakistan memiliki peluang  untuk ekspor ke Indonesia.
(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 05-12-2015 07:25:45

Tidak ada komentar: