Kamis, 19 Mei 2016

BRUSEL

GAMELAN TAMPIL DALAM "DIVERCITY PROJECT" DI BRUSSEL
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 9/5 (Antara) - Gamelan yang mengiringi Tari Topeng Bali menampilkan kesan yang berbeda dari tim negara lain dalam "Divercity Project" yang merupakan kegiatan tari, musik, kuliner, parade dan aksi seni lainnya di pusat kota Brussel, Belgia, akhir pekan.

         "Meski hari sudah larut malam, namun penonton masih bersemangat mengikuti dentakan berbagai pertunjukan tari khas dari berbagai negara. Menjelang tengah malam, dentakan gending dan gong dari Gamelan
Bali tampil," kata Sekretaris I/Pensosbud KBRI Brusel, Ance Maylany Napitupulu, kepada Antara London, Senin.

         Musik yang berbeda dan penampilan tari topeng Bali ini memberikan penampilan yang berbeda dari tim negara lain dalam acara Divercity Project dalam aksi seni di ruang terbuka di pusat kota Brussel, Belgia.

         Brussel merupakan kota berdiamnya beragam kebudayaan. Sebagai pusat dari kantor Uni Eropa, NATO dan berbagai organisasi internasional lainnya, Brussel merupakan kota multi-budaya. Brussel juga merupakan kota multi-lingual dengan Bahasa Perancis, Belanda dan Jerman sebagai bahasa nasional.

         Hal ini menjadikan Brussel sebagai kota tempat tumpah ruahnya individu dari berbagai negara dengan berbagai macam kebudayaan. Dibawah naungan pemerintah kota Brussel, festival tahunan yang ke-9 "Divercity" itu mengusung tema keberagaman untuk keharmonisan.

         Kedutaan Besar RI di Brussel tidak lepas mengambil kesempatan ini dan menampilkan grup gamelan "Saling Asah" yang merupakan grup gamelan yang beranggotakan individu dari Belgia dan Indonesia.

         Pertunjukan gamelan Indonesia mendapat apresiasi yang positif dari para penonton karena menyajikan suatu cerita dari tari yang dipentaskan.

         Para pengunjung tertarik dan menikmati musik tradisional Indonesia yang mungkin terdengar tidak biasa. Grup gamelan "Saling Asah" terbentuk lebih dari 10 tahun yang lalu sering melakukan pementasan keliling Eropa.

         Divercity tahun ini merupakan yang terbesar diikuti lebih dari 29 negara, dan untuk pertama kalinya Indonesia tampil pada event yang dinanti. Diantara negara peserta, Indonesia bersama dengan Kamboja dan India menjadi wakil dari Asia.

         Panggung yang berlokasi di Bourse, pusat kota Brussel ini hingga tengah malam terus dipadati ratusan pengunjung. Hari itu budaya Indonesia ikut menjadi bagian sejarah kota Brussel.

         Animo yang besar dan reputasi positif dari festival memberikan nilai tambah bagi promosi budaya Indonesia. (ZG) ***4***

(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 09-05-2016 09:49:53

Tidak ada komentar: