Kamis, 28 Juni 2018

LONDON

MUSLIM INGGRIS IDUL FITRI DI TRAFALGAR SQUARE Oleh Zeynita Gibbons
London, 24/6 (Antara) - Umat Muslim di Inggris merayakan Idul Fitri di alun-alun Kota London yang dikenal dengan Trafalgar Square itu, sebagai festival tahunan mereka.
         Festival Muslim tahunan setelah libur keagamaan Islam, Idul Fitri itu, telah berkembang selama beberapa tahun terakhir dan menjadi salah satu sorotan budaya utama dalam kalender tahunan London.
         Lebih dari 30.000 pengunjung hadir dalam festival di Trafalgar Square, tidak jauh dari gedung Parlemen Westminster, London, Inggris, Sabtu siang.
         "Eid in the Square" yang menjadi judul festival umat Muslim digelar kantor wali kota Mayor of London dan Komite Eid tersebut, pertama kalinya dilaksanakan pada 2006, saat Ken Livingstone menjadi Wali Kota London.
         Acara tersebut dilanjutkan saat Boris Johnson menggantikan Ken serta terpilihnya seorang muslim untuk pertama kalinya menjadi Mayor of London, yaitu Sadiq Khan.
         Festival digelar seminggu setelah hari raya keagamaan umat Muslim di Kota London.
         Jumlah umat Islam di Inggris terus bertambah dan saat ini diperkirakan lebih dari tiga juta orang. Populasi Muslim Inggris terus bertambah, pada 2011 mencapai 2.786.635 orang. Jumlah itu lebih banyak 1,55 juta dibandingkan dengan sensus pada 2001. Pada 2014 jumlah penduduk Muslim di Inggris diperkirakan meningkat menjadi 3.114.992 orang.
         Perayaan Idul Fitri di Trafalgar Square London itu, selain diisi dengan penampilan musik, mulai dari musik sufi maupun padang pasir, rap, serta paduan suara anak-anak, juga dimeriahkan dengan promosi kuliner dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia yang diwakili "Restauran Nusa Dua".
         "Sejak awal diadakannya 'Eid in Square', kami sudah ikut mempromosikan kuliner Indonesia," ujar Pak Daus, pemilik "Restauran Nusa Dua" di daerah Chinatown London kepada Antara London, Minggu.
         "Restauran Nusa Dua" menyediakan menu mi goreng, nasi goreng, lunpia, bakso goreng, dan tahu isi yang dihargai satu porsi £6,50 dan dua porsi £10. Menu khas itu laku keras, bahkan pembeli harus antre untuk bisa mencicipi kuliner Indonesia tersebut.
         Beberapa tahun lalu, "Restauran Nusa Dua" juga pernah mempromosikan busana Muslim bersama perancang busana dari Indonesia yang juga banyak digemari oleh masyarakat Muslim di Inggris.
           Bintang tamu artis dari berbagai negara ikut memeriahkan "Eid in Square" dengan penampilannya di atas panggung yang berada pas di atas patung Lord Nelson di Trafalgar Square Inggris. Patung itu menjadi tempat untuk memperingati kemenangan Inggris atas musuh yang menginvasi dan berupaya menaklukkan England.
         Patung Lord Nelson mendominasi alun-alun setempat. Ia menjadi saksi berkembangnya umat Muslim di Inggris yang merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa cukup panjang pada musim panas.
         "Kami senang menyambut Mariah Idrissi sebagai tamu istimewa di Festival Idul Fitri 2018," ujar seorang panitia penyelenggara.
         Mariah merupakan wajah generasi, model pertama yang mengenakan jilbab untuk ditampilkan dalam kampanye mode internasional H & M, yang menjadi langkah luar biasa untuk merek dagang busana perempuan itu, menjadi berita utama dan viral serta menjadi sorotan global Mariah dan H & M.
         "Eid in Square" juga dimeriahkan seniman Simona Abdallah, warga Palestina yang lahir di Jerman. Simona belajar sendiri untuk memainkan alat musik Darbuka dan telah bermain sejak usia 15 tahun. Simona mematahkan tradisi dengan menjadi musisi perempuan pertama dari latar belakang Arab yang memainkan alat musik ini. Ia telah tur dunia dalam pertunjukan sebagai virtuosonya.
         Selain itu, tampil Maya Youssef-Ornina-Women's Ensemble (disajikan oleh Refugee Week), musisi Suriah yang sangat berbakat, yang baru-baru ini merilis album pertamanya, Syrian Dreams. 
    Maya menampilkan musik tradisional Arab dan Suriah dengan Ornina-ensembel perempuan yang terdiri atas tiga penyanyi solo, selo, "nay", perkusi, dan "oud", bersama dengan paduan suara dari Timur Tengah.
         Paduan suara Al-Shadiq dan Al-Zahra School Choir didirikan  pada 1991. Al-Shadiq dan Al-Zahra (Asazs) adalah sekolah Islam independen dari London Borough of Brent. Paduan suara sekolah anak perempuan yang menampilkan lagu "Insha Allah" ini pernah tampil saat upacara mengenang terjadinya kebakaran the Grenfell Tower di Katedral St Paul pada 2018.
        Musisi lain yang tampil untuk menghibur pada festival tersebut, tidak saja dari kalangan umat Muslim yang datang dari berbagai kota, termasuk warga negara Indonesia di London, seperti Utte dan suami, serta Mbak Naniek yang lama tinggal di London.
         Akan tetapi juga wisatawan mancanegara yang datang di Square itu, yakni Grup Pealrs Islam. Seniman perempuan Muslim yang membuka pintu dan mendorong perempuan lain berkreativitas secara spiritualitas, berbagi pengaruh cinta dan spiritualitas mereka di seluruh Eropa dan sekitarnya, termasuk negara-negara seperti Spanyol, Jerman, Siprus, Belanda, Swiss, Norwegia, dan Guyana.
         Acara berlangsung hingga sore menjelang malam itu, membuat para pengunjung mencari makanan dengan berbagai menu yang dijual di tenda-tenda, termasuk kuliner Indonesia, selain hidangan dari Bamboo Housi, Bombay Street Food, Darlish Ice Cream, EMA Catering, Shocka Coconuts, The Cane Press, dan Village Gujju's Recipe.
         Acara yang didukung Komite Idul Fit, organisasi sukarela yang mewakili berbagai kelompok komunitas Muslim dan organisasi di London didukung Lycamobile serta mitra media resmi untuk acara Zee TV.
         Awal digelar "Eid id Square" pada 2006, Ken Livingstone, Wali Kota London saat itu, mengatakan bahwa Idul Fitri sebagai hari yang penting dan sukacita bagi umat Muslim.
         "Idul Fitri adalah hari yang paling menguntungkan dari kalender Muslim. Ini adalah hari yang penuh sukacita dan berfungsi sebagai pengingat bagi orang dari semua agama tentang pentingnya perdamaian, kasih sayang, persatuan, dan amal," katanya.
          Setahun kemudian Livingston dengan tegas mengemukakan bahwa perayaan Idul Fitri di Trafalgar Square telah memberikan kesempatan bagi Muslim dan non-Muslim untuk bersatu dan mengalami kekayaan budaya serta menjadi wujud keragaman Islam.
         Sekretaris Jenderal Dewan Muslim Inggris Dr Muhammad Abdul Bari menyatakan kebanggaan umat Muslim di London melalui festival tersebut.
         "Orang-orang Muslim London benar-benar bangga dengan kisah sukses London dan semoga terus berlanjut," katanya.
         Pada 2013, Wali Kota London Boris Johnson berharap warga London dari semua komunitas mengambil kesempatan untuk bergabung dalam perayaan Idul Fitri di Trafalgar Square itu.
         Pada 2014, ia menggambarkan acara ini sebagai kesempatan bergabung bersama dan bersukacita dalam keragaman global ibu kota.
         Idul Fitri Mubarak, Neeraj Dhingra, CEO dari Zee Network Europe mengakui multikulturalisme adalah apa yang dipegang oleh London dan menjadi jantung dari semua hiburan di seluruh saluran Zee Network. ***4***

(ZG)

(T.H-ZG/B/M.H. Atmoko/M.H. Atmoko) 24-06-2018 19:02:29

Tidak ada komentar: