Sabtu, 11 Oktober 2014

BRUSEL

UMAT HINDU BALI DI EROPA RAYAKAN SARASWATI

         London, 5/10 (Antara) - Asap dupa terhembus wangi, taburan bunga teratai sebagai simbul keagungan Ida Sanghyang Widi Wasa/Tuhan YME, percikan air suci meredamkan hati para umatnya serta suara gong memecah keheningan halaman Pura Agung Shanti Bhuana, Pairi Daiza membuat publik Eropa terhipnotis seakan berada di Pulau Dewata.

        Carine Barzeele, warga Belgia yang mengungkapkan kekagumannya kepada masyarakat Bali dalam menjaga tradisi dan budaya hindu, demikian Ketua Masyarakat Hindu Bali di Belgia dan Luxembourg, Made Agus Wardana kepada Antara London, Minggu.

        Hampir setiap perayaan umat hindu Bali di Pura ini, Carine selalu hadir dan terkesan dengan keramahan, pagelaran seni dan suasana magis barong suci yang ada di tempat ini.

        "Saya sangat bahagia berada di tengah keramahan warga Bali, mereka membuat hati saya damai dan penuh kekeluargaan. Beruntung sekali saya dapat berpartisipasi menyaksikan perayaan Saraswati  yang sangat menakjubkan ini, ujarnya.

        Lebih dari 200 orang masyarakat Bali yang berdomisili di Belgia, Jerman, Luxembourg, Belanda, Polandia, Inggris, Perancis berbaur dengan masyarakat setempat merayakan perayaan saraswati di Pura Agung Shanti Bhuwana, Sabtu 4 oktober.

        Pura berlokasi ditengah sebuah taman Budaya, rekreasi, konservasi flora fauna yang bernama Taman Pairi Daiza, terletak di kota kecil Brugelette Belgia.

        Perayaan berlangsung dengan  khidmat dan lancar dipimpin  pemangku Sutiawidjaya.

        Hari Raya Saraswati sebagai salah satu hari raya umat hindu untuk memperingati turunnya ilmu pengetahuan (vidya) ke dunia diadakan setiap 210 hari sekali atau enam bulan.

        Dewi Saraswati diyakini  umat hindu merupakan manifestasi Tuhan Yang Maha Esa dalam fungsinya sebagai Dewi-Nya ilmu pengetahuan.
   Perayaan tahun  ini memiliki makna tersendiri dimana Taman Pairi Daiza melangsungkan ultahnya yang ke 20 sebagai taman dengan predikat terbaik dan terpopuler secara berturut turut tahun 2013 dan 2014 di Belgia.

        Perayaan saraswati  diselenggarakan atas kerjasama masyarakat Hindu Bali Eropa, Banjar Shanti Dharma Belgia - Luxembourg, Pecinta Bali, Pelajar Hindu Bali, Profesionalis asal Bali dan pendukung utama Pairi Daiza.

        Dalam kesempatan tersebut  hadir seniman Bali dengan berbagai keahlian menari, menabuh gamelan,  metembang pupuh, kekawin/syair pemujaan, merangkai janur  dengan penuh semangat memeriahkan acara.
   Beberapa pertunjukan kesenian ditampilkan diantarannya pendet cendrawasih, sekar Jagat oleh grup Banjar Shanti Dharma Belgia, tari puspanjali, megibung oleh Grup Banjar Suka Duka Belanda, metembang mecapat oleh Ibu Putu Anggawati  dari Sekar Jagat Indonesia - Paris, Gender Wayang oleh grup Bali Puspa Jerman, Genjek Kenyem Manis dan tari Panyembrama massal oleh seluruh penari Bali se-eropa.

        Ketua Banjar Shanti Dharma (Perkumpulan Masyarakat hindu Bali Belgia Luxembourg) I Made Wardana dalam sambutannya menyampaikan  perayaan saraswati kali ini tidaklah cukup hanya bersembahyang dan ritual keagamaan saja.

        Sebagai umat hindu dituntut memahami lebih mendalam makna saraswati. Di hari Saraswati ini kita memusatkan pikiran dengan melakukan renungan kembali, memotivasi semangat dengan aktifitas, meniti hari demi hari kearah yang lebih baik dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang kita peroleh baik dari pengalaman maupun dari bangku sekolah.
   Ilmu pengetahuan  tersebut dipergunakan dan disumbangkan kepada masyarakat yang memerlukannya.   Seperti terlihat dalam perayaan ini, anak anak belajar berkesenian sehingga memberi manfaat besar untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian anak anak tersebut di depan umum.

        Mahasiswa dan Profesionalis Hindu Bali di Belgia, dan puluhan pelajar, mahasiwa dan profesionalis asal Bali turut berpartisipasi aktif dalam perayaan saraswati tahun ini.

        Mereka tersebar di berbagai kota di Eropa untuk menuntut ilmu dan pengalaman dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

        Salah satunya adalah Pande Gede Sasmita, Dosen Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana Bali sedang menempuh Study S3  bidang aquakultur menggunakan beasiswa Dikti di Lab Aquaculture and Artemia Reference Centre (ARC), Ghent University.
   Pande, disela sela kesibukannya menuntut ilmu tetap aktif hadir dalam kegiatan keagamaan.
   Seorang Profesionalis asal Mengwi Bali, Gede Parwatha dengan penampilan kalem dan sederhana ternyata seorang Research engineer  mesin Pesawat Terbang di  Centre de Recherche en Aeronautique (CENAERO) kota Charleroi Belgia.

        Gede Parwatha  melakukan post doctorat research di Universitas Mons Belgia dari 2010 sampai 2012.

        Sebagai seorang Profesionalis Gede Parwatha berpesan dalam perayaan sarasawati ini  " Ilmu pengetahuan itu datangnya dari Tuhan, artinya semakin tinggi berusaha mencapai ilmu pengetahuan akan semakin dekat dengan Tuhan sehingga memberikan lebih banyak kedamaian dan kebahagiaan kepada seluruh dunia.

        Jadi jangan takut untuk terus menuntut ilmu pengetahuan yang berujung pada kedamaian dan kebahagiaan, Made Agus Wardana. ***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 05-10-2014 20:49:10

Tidak ada komentar: