Selasa, 23 Desember 2014

PS SENGGOL

BUDAYA ACEH-BALI MERIAHKAN PASAR SENGGOL LONDON
Oeh Zeynita Gibbons

London, 2/12 (Antara) - Ragam Kebudayaan Indonesia seperti tari Saman dari Aceh, Tari Badinding, Tari Bali, dan kelompok Gamelan Lila Cita, memeriahkan "Indonesia Cultural Evening" di Pasar Senggol Nusantara, di London, akhir pekan.

"Its wonderful night," ujar wanita asal Inggris Daphne Andon kepada Antara London, Minggu malam, setelah menyaksikan tari Saman dari Aceh yang dibawakan PPI Newcastle, Tari Badinding oleh anggota Induk, Tari Bali oleh grup Lila Bhawa, dan kelompok Gamelan Lila Cita pimpinan Andy Channing.

Malam budaya Indonesia Cultural Evening di Pasar Senggol Nusantara itu digelar Yayasan Sosial Connect Indonesia untuk penggalangan dana bagi pendidikan anak-anak Indonesia di Portico Gallery, di West Norwood, daerah pinggiran Kota London.

Menurut Daphne yang datang bersama sang suami dan keluarga lainnya, para penari dengan busana warna-warni serta tarian yang beragam berhasil menghibur pengunjung yang membayar tiket seharga 7,50 pound sterling .

"Malam yang sangat berkesan," ujar Daphne dalam malam budaya Indonesia yang dihadiri Lastry Thayeb, istri Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia, yang berbaur dengan sekitar 200 masyarakat berbagai bangsa itu.

Dalam acara yang juga menyajikan kuliner Indonesia dari Warung Windsor milik Aqaya Leatemia Davenport seperti gado-gado, bakso dan nasi campur serta makanan kecil khas Indonesia itu, Ny Lastry Thayeb sangat menghargai usaha yang dilakukan panitia malam dana untuk anak-anak di Indonesia dalam balutan malam budaya Indonesia.

"Penampilan para penari dan juga peragaan busana kebaya modern yang dibawakan remaja Inggris sangat menarik. Saya harapkan dengan malam budaya Indonesia itu akan mendorong masyarakat Inggris bisa lebih mengenal Indonesia, khususnya remaja Inggris," katanya.

Dua penari profesional yang menetap di Belanda, Febbie dan Amie Tanoewidjaja yang tergabung dalam Ina dance ikut menyemarakan malam budaya yang berlangsung meriah dengan menampilkan Tari kreasi mereka Kaca Kaca Dance.

"Saya bangga bisa ikut menyumbangkan tarian dalam acara penggalangan dana ini," ujar Amie kelahiran Sukabumi.

Sementara Grup Bonapasogit, kumpulan masyarakat Sumut yang melantunkan lagu Batak serta peragaan busana kebaya modern koleksi R. Leny McDonnell yang dibawakan peragawati asal Inggris dan tari Yapong yang dibawakan Alexandra Martina Vie menambah hangatnya suasana musim dingin di Inggris menjelang Natal.

Para penonton yang datang dari berbagai kota di Inggris seperti Breistol, Derby, Windsor, Bath, Reading, serta Skotlandia dengan membeli undangan untuk dapat menyaksikan acara malam dana dalam balutan Indonesia Cultural Evening sebesar 7,50 Pounsterling yang hasilnya akan disumbangkan untuk yayasan.

"Saya tidak keberatan harus membeli undangan kalau memang untuk charity," ujar Ary Beale dari Colchester yang datang bersama sang putri Venesa Beale dan rekannya Euis Walter dan Lies Parish yang harus berkendaraan selama dua jam dari tempat tinggal mereka di wilayah Essex.

Acara malam budaya untuk pengalangan dana Connect Indonesia yang diketuai Nelly N Andon juga dijajakan bahan makanan Indonesia seperti kecap, indo mi, bumbu instan dan ikan asin serta stan yang menjual kebaya serta scaf batik dan kain jumputan oleh Enggi Holt dari Bristol.

"Saya senang akhirnya acara yang saya rancang dalam upaya untuk mencari dana bagi yayasan kami berlangsung dengan sukses," ujar Nelly yang pernah bekerja untuk kantor berita Inggris Reuter yang menutup acara malam dengan Tari Poco poco yang diikuti oleh penonton. (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 02-12-2014 08:20:52


Tidak ada komentar: