Selasa, 28 Maret 2017

OXFORD

KARYA SENI INDONESIA TARIK PERHATIAN DI OXFORD
     Zeynita Gibbons

     Oxford, Inggris, 26/3 (Antara) - Berbagai karya seni Indonesia mulai dari kerajinan tangan, batik, kuliner, disain busana, musik gamelan, saluang, serta tarian dari Indonesia menarik perhatian pecinta seni di Inggris dalam acara  seminar seni Indonesia Art Seminar yang diadakan di MBI Al Jaber Auditorium in Corpus Christi College, Oxford, 
    Seminar seni digelar dalam rangkaian Indonesia Regal Heritage yang menampilkan berbagai kesenian dan budaya Indonesia dalam upaya memperkenalkan kesenian Indonesia di Kerajaan Inggris.
         "Saya merasa terharu dan bangga bisa memperkenalkan budaya Indonesia di Oxford," ujar Ghea Pangabean kepada Antara London, Sabtu.
         Event yang sangat bagus dan juga luar biasa, hanya sayang nya tidak banyak orang yang menyaksikan pertunjukan kesenian, ujar Alistair Speirs, OBE salah seorang undangan, kepada Antara London, Jumat usai pertunjukan kesenian berupa tarian dari Mangkunegaran.
         Sebelumnya seniman wayang Benny Adrianto memaparkan berbagai bentuk kerajinan Indonesia yang mentransform benda seni dalam bentuk kontemporer .
         Ia menyampaikan karya seni berupa  batik, wayang dan kerajinan metal dan lainnya dibuat dalam bentuk kekinian atau kontemporer yang  bisa diterima di manapun dan mudah difahami.
          "Kadang benda seni sulit dimengerti untuk itu. Benny mencoba mengaplikasikan dalam bentuk yang bisa dipakai, seperti  benda interior, berupa kap lampu," ujarnya.
         Sementara itu, disainer terkemuka Indonesia Ghea Pangabean menyampaikan kekayaan busana Insonesia yang berjudul Translating Indonesian Fashion and Heritage into Modern Fashion.
         Penulis buku masakan Petty Elliott menyampaikan keindahan dan keragaman kuliner Indonesi
    Dalam seminar seni itu juga ditampilkan kesenian Saluang dari Sumatera Barat yang disebutnya dengan The Exotic Sound of Saluang yang ditampilkan oleh seniman Otti Jamalus.
           Rumah Pesona Kain dari Ike Barie memperkenalkan cara membuat kain ikat Geringsing yang disampaikan dan Sonny Tjahya. Sementara itu Sacred Arts disajikan Era Soekamto dari koleksi pribadi Iwan  
     Acara ditutup dengan paparan  dari Atilah Soeryadjaya yang mencerita kisah dibelakang tarian, "Behind The Story of Royal Court Dance of Mangkunegaran dengan menampilkan tarian yang mendapat sambutan dari para penonton. (ZG) ***4****
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 26-03-2017 07:15:09

Tidak ada komentar: