Minggu, 17 Maret 2019

PADUKA

Paduka gelar konferensi video dengan Amien Rais

Sandiaga dan AHY olahraga bersama jelang debat
Paduka gelar video conference dengan Amien Rais
London (ANTARA) - 
Ketua Paduka, Rasyid Hanafiah, di London, Senin, menyebutkan, acara silaturahmi melalui vídeo conference juga diikuti pendukung Prabowo Sandi lainnya di luar UK, termasuk kota-kota di benua Asia, Eropa, dan Amerika Serikat, dan juga kota-kota di Indonesia.
Dialog dibuka Neno Warisman dengan memperkenalkan aplikasi ‘Rekat Indonesia’ yang dibuat Relawan Kawal TPS Indonesia.Organisasi ini terdiri dari para relawan pendukung Prabowo Sandi untuk mengawal dan mengawasi suara di TPS secara digital.
Pada kesempatan ini, Neno yang didampingi Ketua Koordinator IT Rekat Indonesia, Tanty Widanami, menerangkan, aplikasi Rekat ini tidak tergantung sinyal dan mampu berfungsi sebagai quick count dan real count. Diyakininya Prabowo akan konsisten, bila diberi kekuasaan maka tidak akan memberikan kekuasaannya pada orang lain.
Sementara itu Prof Dr Amien Rais tampil sebagai pembicara ketiga, menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi bangsa sekarang. Kondisi yang menurutnya sarat dengan revolusi mental, namun tidak dibarengi dengan revolusi moral. Revolusi mental tidak memberikan panduan mana yang baik dan tidak baik, benar atau salah. Solusinya adalah revolusi moral. Ia juga mengingatkan untuk jangan sedikitpun beringsut dari Al-Quran. Akhirnya pembicaraan ditutup dengan doa yang dipimpin langsung Amin Rais.
Anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Gerindra Prabowo Sandi, Dr. Beti Nurbaiti, STp, ME, menjawab pertanyaan tentang ketenagakerjaan menyetujui selama ini pendidikan di Indonesia memang supply driven, institusi pendidikan menghasilkan sarjana-sarjana yang jumlahnya sangat banyak, namun tidak disertai dengan pembukaan lapangan kerja yang sesuai dengan jenjang pendidikan.
Ia juga memaparkan Prabowo dan Sandiaga Uno akan berusaha untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak mungkin mengutamakan tenaga kerja lokal, dan meningkatkan daya beli masyarakat.
Acara dialog ini ditutup dialog dengan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, yang juga anggota Komisi XI DPR yang hadir secara langsung untuk memaparkan topik ‘Pengaruh Pergantian Rezim bagi Kita’.
Ia meminta fokus untuk Pemilu karena waktunya tinggal sebentar,menekankan pentingnya memilih anggota legislatif yang benar, bukan hanya presiden yang dipikirkan. Menanggapi kehidupan di Indonesia saat ini, Nurhayati menegaskan siapapun harus berani bersikap demi kebenaran, jangan takut dianggap tidak toleran.
Berdasar dari perubahan adalah kepekaan individu dalam hubungan bermasyarakat. Sebagai contoh, ia mengharapkan PADUKA tidak berhenti sampai pilpres saja, karena kepekaan sosial ini bisa dilanjutkan untuk anak cucu dengan terlibat dalam kegiatan2 bakti sosial, atau sejenisnya. Hal ini membuat kita harus terus mengembangkan kesadaran sosial.
Acara silaturahim PADUKA kali ini dihadiri secara konferensi video oleh relawan-relawan PADI yang tersebar di berbagai negara, yaitu REPADIS (Swiss), JUMPA DI 2 (Nürnberg, Jerman), REPADILAND (Belanda) dan pendukung PADI di Austria, Amerika Serikat, Qatar, Taiwan, Turki, dan Indonesia.
Relawan PADUKA terdiri dari berbagai elemen warga negara Indonesia di Inggris yang memiliki satu tujuan yaitu memberikan kontribusi swadaya dan swadana program pemenangan PADI di Inggris.

PADUKA merupakan wadah bagi para anggotanya untuk berbagi informasi, menjadi penyambung lidah dari Tim Sukses PADI di Indonesia, membantu mensosialisasikan program-program PADI selama masa kampanye dan mengutamakan kampanye PilPres yang santun dan beradab. PADUKA juga akan turut aktif di dalam proses Pemilu di Inggris.
Pewarta: 
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019

Tidak ada komentar: