Sabtu, 28 November 2015

IMO

MENHUB SAMPAIKAN KOMITMEN INDONESIA POROS MARITIM DUNIA
     Oleh Zeynita Gibbons
   London, 28/11 (Antara) - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyampaikan komitmen Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia pada tahun 2019 yang menunjukkan  keseriusan Indonesia dalam perlindungan lingkungan maritim.

        "Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengungkapkan hal itu dalam Sidang Majelis Organisasi Maritim Internasional (IMO) ke-29 yang berlangsung 23 November sampai 3 Desember 2015," kata Fungsi Politik KBRI London Gita Loka Murti kepada Antara London, Sabtu.

        Menhub Jonan memimpin delegasi Republik Indonesia dalam Sidang  Majelis IMO itu. Dalam sidang itu Indonesia berhasil terpilih kembali menjadi Anggota Dewan International Maritime Organization (IMO) Kategori C periode 2016-2017.

        Dalam kesempatan penyampaian pernyataan umum hari kedua Sidang Majelis IMO yang dihadiri para ketua delegasi negara anggota IMO, Menhub Ignasius Jonan antara lain menyampaikan peran dan kontribusi Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia kepada IMO.

        Terpilihnya kembali Indonesia sebagai Anggota Dewan IMO Kategori C Periode 2016-2017 semakin memperkuat posisi di dunia khususnya di bidang transportasi laut dan kemaritiman.
   Dalam pemilihan yang dilaksanakan pada Sidang Majelis IMO ke-29 di London, 27 November 2015 Indonesia memperoleh dukungan suara dari 127 negara.

        Indonesia dalam pemilihan itu bersaing dengan 22 negara lainnya yaitu Arab Saudi, Australia, Afrika Selatan, Bahama, Belgia, Chile, Denmark, Filipina, Jamaika, Iran, Liberia, Kenya, Malaysia, Malta, Mesir, Maroko, Meksiko, Peru, Turki, Thailand, Siprus dan  Singapura  untuk memperebutkan 20 kursi yang dialokasikan untuk anggota Dewan IMO kategori C.  
   Tiga negara tidak terpilih dari pemilihan ini adalah Arab Saudi, Iran dan Jamaika. Pemilhan diikuti oleh 155 negara dari 171 total negara anggota IMO.

        Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan pemilihan untuk anggota Dewan IMO untuk kategori A dan kategori B yang dilakukan secara aklamasi, karena jumlah calon sama dengan jumlah kursi yang tersedia.

        Dalam Sidang Majelis IMO ke-29 Delegasi RI dipimpin Menhub Jonan yang didampingi anggota dari Kementerian Luar Negeri, KBRI London, Kementerian Perhubungan, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Sekretariat Kabinet, TNI AL, Badan SAR Nasional serta berbagai BUMN dan asosiasi di bidang kemaritiman terkait.  
   Pada kesempatan Sidang Majelis Menhub Jonan menyerahkan instrumen aksesi/ratifikasi kepada Sekjen IMO, Koji Sekimizu. Juga Konvensi Ballast Water Management (BMW-2004), yang ditujukan untuk mencegah dan mengatasi tersebarnya organisme berbahaya dari limbah kapal laut.

        IMO merupakan Badan khusus PBB yang bertanggung jawab atas keselamatan dan keamanan pelayaran dan pencegahan polusi di laut, yang memiliki 171 negara anggota.

        Indonesia menjadi anggota IMO sejak tahun 1961 dan menjadi anggota Dewan untuk periode tahun 1973-1979 dan 1983-sekarang. Hal tersebut mengindikasikan peran penting Indonesia dalam proses pengambilan kebijakan bidang kemaritiman di tingkat internasional.(ZG)***1***

(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 28-11-2015 23:04:14



Tidak ada komentar: