Minggu, 16 Juli 2017

MEKSIKO

DUBES: HUBUNGAN INDONESIA-MEKSIKO TERJALIN MELALUI BUKU BALI
          Jakarta, 25/6 (Antara) - Duta Besar Yusra Khan mengatakan interaksi Indonesia dan Meksiko terjalin melalui Miguel Covarrubias, sejarawan, pelukis, ilustrator, karikaturis, anthropologist, yang juga ethnologist melalui buku karyanya "The Island of Bali" tahun 1930-an.
         Hal itu disampaikan Dubes Indonesia untuk Meksiko Serikat Yusra Khan saat membuka "A Tribute to Miguel Covarrubias" di Museo de las Culturas del Mundo di Mexico City yang berlangsung 24-25 Juni ditujukan untuk mengenang Miguel Covarrubias.
         Dikatakannya tidak banyak yang mengetahui kiprah Miguel Covarrubias yang berjasa dalam memperkenalkan Bali kepada dunia, demikian Pensosbud KBRI Meksiko, Febby Fahrani kepada Antara di Jakarta, Minggu.
         Hingga kini, buku The Island of Bali menjadi salah satu acuan perkembangan seni dan sosial budaya Pulau Dewata yang pada era tersebut pertama kali diperkenalkan di New York. "Ini merupakan salah satu jendela pengetahuan dunia akan Bali yang kaya keragaman seni, budaya, tradisi, dan keindahan alam yang digambarkan Covarrubias melalui lukisan, sketsa, dan tulisannya," ujar Dubes Yusra.
         Hal yang sama juga disampaikan Wakil Direktur Museum Jorge Luis Berdeja yang menyebutkan  interaksi serta kecintaan Covarrubias akan pulau Dewata itu diapresiasi sebagai salah satu upaya mendekatkan dunia, khususnya Meksiko dan Indonesia.
         Sebagai bentuk apresiasi Meksiko atas karya Miguel Covarrubias, Berdeja membuka museumnya memamerkan beberapa karya Covarrubias yang terinspirasi akan Bali, serta menyelenggarakan pameran foto keindahan Bali karya Ramiro Reyna Aguilar. Hal itu diharapkan membuka wawasan masyarakat Meksiko akan keragaman budaya dunia, termasuk Bali.
         Acara tribute digelar selama dua hari di salah satu museum budaya ternama di ibu kota negeri asal suku Maya dan Aztec ini didukung Kelompok Seni Pakoeningrat binaan KBRI di Mexico City dengan penampilan tari tradisi Indonesia dan Grup Tari Bali dengan pertunjukan teater berjudul "El Chamaco Covarrubias" mengenai `Perjalanan Hidup Miguel Covarrubias'.
         Beberapa tarian Bali seperti tari Legong, tari Baris, dan tari Jobog, ditampilkan untuk menggambarkan kehidupan Covarrubias selama tinggal di Bali pada tahun 1930 hingga 1931, serta pada tahun 1933-1934.
         Teater juga diwarnai dengan narasi cerita Covarrubias dengan media wayang. Pada pertunjukan teater yang berlangsung pada hari Sabtu disaksikan sekitar 120 penonton di antaranya pelajar dan mahasiswa serta para pencinta seni.
         Selain pertunjukan tari dan teater, sebagai bagian dari acara penghargaan bagi Covarrubias, pada hari Minggu diadakan diskusi mengenai kontribusi Miguel Covarrubias bagi perkembangan antropologi seni dunia dengan menghadirkan pembicara dari kalangan sejarawan, seniman, anthropologist, dan ethnologist antara lain Raffaela Cedraschi, Graciela Lopez, Rosa Maria Reyna, dan Silvia Navarrete.
         Partisipasi KBRI dalam acara mengenang dan menghargai karya Miguel Covarrubias yang diadakan oleh Museo de las Culturas del Mundo dan didukung kelompok seni Grupo Tari Bali serta Kelompok Seni Pakoeningrat ini merupakan upaya untuk memperluas pengenalan Indonesia kepada masyarakat Meksiko. Diharapkan masyarakat Meksiko tetap mengenal karya Covarrubias, termasuk The Island of Bali, dan diharapkan masyarakat Meksiko tertarik untuk lebih mengenal atau berwisata ke Bali setelah membaca buku tersebut. (ZG) ***4****
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 25-06-2017 15:47:20


Tidak ada komentar: