Minggu, 16 Juli 2017

QATAR

WNI WAKIL DI QATAR PERINGATI NUZULUL QURAN
     Zeynita Gibbons

    Jakarta, 12/6 (Antara) - WNI yang terdiri wakil-wakil dari 51 organisasi kemasyarakatan Indonesia di Qatar melakukan doa bersama agar konflik diplomatik yang terjadi antara negara-negara Arab dengan negara tersebut segera berakhir.
         Acara doa itu dihadiri oleh sekitar 250 orang pada peringatan Nuzulul Quran di KBRI Doha, Minggu (11/6), demikian Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan dalam keterangan yang diterima Antara di Jakarta, Senin (12/6) dini hari.
         Peringatan Nuzulul Quran merupakan rangkaian dari kegiatan Ramadhan yang dilakukan Komunitas WNI yang dikoordinasikan Indonesia Muslim Society in Qatar (IMSQA) pimpinan Abdullah dan Persatuan Masyarakat Indonesia di Qatar (Permiqa) yang menjadi wadah bagi sekitar 40 ribu WNI dipimpin Edwin Kurniawan. Kegiatan tersebut juga merupakan rangkaian acara komunitas diaspora yang tersebar di berbagai kota di Qatar seperti Dukhan, Messaid, Wakrah, Alkhor dan Doha.
         Duta Besar RI untuk Qatar, Marsekal Madya TNI (Purn) Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan agar masyarakat Indonesia turut memdoakan agar konflik di Timur Tengah khususnya yang dihadapi Qatar segera memperoleh solusi yang baik untuk kawasan Timur Tengan khususnya bagi umat Islam.
         Mantan Anggota DPR ini juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengimbau WNI agar tetap tenang namun waspada karena konflik ini hanya bersifat politis dan mengharapkan ormas-ormas yang ada di Qatar turut membantu meredakan WNI yang panik akibat informasi yang keliru.
         Dikatakannya Presiden Jokowi telah menelepon Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani pada 9 Juni lalu, guna menyampaikan komitmen Indonesia untuk berperan dalam penyelesaian konflik melalui dialog. Sebelumnya Menlu Retno juga singgah ke Qatar dan berkomunikasi dengan Menlu Qatar, Sheikh Muhammad Al-Thani dan sekaligus melihat kesiapan KBRI dalam mengantisipasi konflik.
         Terkait dengan adanya rumor dan informasi mengenai adanya konsentrasi militer di perbatasan Qatar-Saudi Arabia. Mantan Irjen TNI ini mengirim tim KBRI guna melihat perkembangan di perbatasan kedua negara secara langsung dan menverifikasi informasi tersebut serta meng-update mengenai prosedur imigrasi melintasi perbatasan.
         Berdasarkan pantauan, kondisi perbatasan aman dan terkendali. Rumor yang beredar mengenai mobilisasi pengerahan militer ternyata tidak terbukti. Imigrasi Qatar masih mengijinkan setiap pemegang paspor Saudi untuk melintasi perbatasan negara tersebut. Namun terjadi penurunan lalu lintas yang cukup drastis di perbatasan sekitar 75 persen. Apalagi mengingat sebelumnya bahwa sekitar 40 persen kebutuhan impor Qatar melalui perbatasan darat Saudi Arabia.
         Ketua IMSQA, Abdullah, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dubes Basri yang memfasilitasi acara Nuzulul Quran sekaligus memberikan paparan bagi WNI agar tetap tenang dalam menghadapi konflik di Qatar. "Kami merasa tenang dengan upaya yang dilakukan KBRI," ujarnya.
         Dalam ceramah Ustad Dr. Azhami Samiun Jazuli MA, disampaikan mengenai makna dan hikmah Nuzulul Quran bahwa hidup manusia pasti akan lebih baik jika selalu bersama Quran karena Kitab Susi iyu lebih baik dari apa saja yang di dunia. Perlunya bersungguh sungguh untuk melakukan hijrah berdasarkan Al Quran sebagai kitab yang rahmatan lilalamin. Pada akhir ceramahnya, Ustadz Azhami mengajak WNI di Qatar untuk berdoa agar konflik di kawasan itu segera berakhir dengan damai.
         Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim, mengatakan selama bulan Ramadhan telah diselenggarakan berbagai kegiatan seperti buka puasa bersama TKI, Peringatan Nuzulul Quran, Sholat Tarawih, ceramah Ramadhan, Ramadhan Fun 2017, penyaluran zakat fitrah yang akan ditutup dengan shalat Idul Fitri. Acara tersebut juga mengundang para Tenaga Kerja Indonesia bermasalah yang berada di penampungan KBRI Doha guna meringankan penderitaan para TKW yang menunggu dipulangkan agar merasakan peringatan Nuzulul Quran.
         Menurut Boy Dharmawan, dalam rangka mengantisipasi konflik, KBRI telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus guna memastikan kesiapan staf KBRI dalam memberikan perlindungandan pelayanan kepada WNI. Selain itu, KBRI juga telah memiliki Contigency Plan atau langkah antisipasi guna  melindungi WNI dan aset Pemerintah RI di Qatar.
    Ditambahkannya, KBRI menghimbau WNI untuk segera memperbarui data dengan melaporkan keberadaannya di Qatar. Layanan lapor diri bisa dilakukan online melalui http://paspor.kbridoha.com.

         Jumlah WNI di Qatar yang telah melapor diri ke KBRI sampai Juni 2017 sekitar 29 ribu orang. Selain itu, dalam rangka memperkuat pelayanan masyarakat, KBRI juga dengan menyediakan layanan Hotline KBRI Doha yang dapat dihubungi bagi WNI yang membutuhkan bantuan dan informasi pada nomor +974 3332 2875, demikian Boy Dharmawan. (ZG) ***4***
(T.H-ZG/B/T. Susilo/T. Susilo) 12-06-2017 03:44:22

Tidak ada komentar: