Kamis, 23 Oktober 2008

KASAL PILIH ALUTSISTA

KASAL PILIH ALUTSISTA DI RUSIA

London, 23/10 (ANTARA) - Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhy Purdijatno dan Kasal Rusia Admiral Visyovky mengadakan pertemuan dan kemudian menggarisbawahi adanya kesamaan pandangan tentang banyak hal, khusus mengenai alat utama sistem senjata atau alutsista .

Counsellor Penerangan KBRI Moskow, M. Aji Surya, dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Kamis mengatakan usai melakukan pertemuan dengan Admiral Visyovky, Kasal Tedjo melanjutkan kunjungan ke Rosoboronexport (ROE), sebuah BUMN Rusia yang memiliki hak menjual senjata dan turunannya ke luar negeri.

Aji Surya mengatakan pembicaraan antara kedua kasal itu sudah direncanakan cukup lama ini berlangsung dalam suasana yang kondusif.

"Terjadi diskusi hangat tentang konstelasi kekuatan internasional di berbagai tempat serta proyeksi dan langkah-langkah kedepan yang mungkin diambil. Selain itu, sempat dibicarakan juga aneka kerja sama yang mungkin dilakukan antara kedua angkatan laut, "ujarnya.

Menurut Aji Surya, kedua kasal sepakat, meskipun perang dingin telah usai namun konstelasi politik dan militer internasional terus bergerak secara dinamis.

Untuk itu, Rusia menyatakan akan ikut serta dalam perubahan tersebut dan tidak hanya menjadi penonton di luar arena.

Dalam hal hubungan bilateral, keharmonisan antara kedua bangsa yang pernah terjalin pada tahun 1960an perlu dirajut kembali.

Rusia siap membantu dan mempertimbangkan pengadaan aneka kebutuhan alutsista Indonesia dalam jangka panjang.

Kasal Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno menegaskan TNI AL akan menjalin hubungan yang baik dengan semua pihak, termasuk dengan Rusia.

Untuk itu, pihaknya mengundang Kasal Rusia datang ke Indonesia dan mengusulkan kerja sama dalam bidang pendidikan dan latihan serta aneka seminar untuk mengantisipasi konstelasi yang mungkin semakin kompleks di kawasan Asia Pasifik.

Dijelaskan juga bahwa kerja sama antara Indonesia, Singapura dan Malaysia untuk pengamanan Selat Malaka berjalan lancar dan mulai tahun 2007 lalu kejahatan laut di selat paling ramai di dunia itu bisa ditekan ke angka nol.

Dalam hal alutsista, diakui bahwa setiap negara produsen memiliki suatu keunggulan teknologi yang berbeda antara satu dan lainnya. Kapal selam Rusia misalnya memiliki keunggulan menembakkan rudal dari bawah laut.

Untuk itu, Kasal Tedjo Edhy senantiasa melakukan kunjungan ke berbagai negara untuk mendapatkan alutsista yang cocok dengan kebutuhan TNI.

Berdasarkan Dekrit yang dikeluarkan Presiden Vladimir Putin tahun 2007 aneka pengembangan senjata dan penjualannya ke luar negeri hanya dapat dilakukan via satu pintu, yakni Rosoboronexport.

Segala sesuatu yang ada kaitannya dengan alutsista yang memiliki bobot ekonomi tinggi dan strategi, harus lolos dari lembaga ini. ***5***
(U-ZG) /C/A011)(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-10-2008 07:51:19

Tidak ada komentar: