Minggu, 26 Oktober 2008

KRAKATAU STEEL DI RUSIA

KRAKATAU STEEL JAJAGI KERJASAMA DENGAN RUSIA

London, 27/10 (ANTARA) - Direktur Utama Krakatau Steel (KS), Fazwar Bujang, bersama rombongan melakukan kunjungan dua hari (25/26)di Moskow untuk menjajagi kerjasama bisnis dengan perusahaaan baja terbesar swasta Rusia, Severstal.

Selain mengadakan pembicaraan di kantor Severstal, rombongan juga mengadakan kunjungan lapangan, demikian Counsellor Penerangan KBRI Moskow M. Aji Surya dalam keterangannya kepada koresponden Antara London, Minggu.

Dikatakannya kunjungan Dirut KS Fazwar Bujang disertai Komisaris Utama Taufiqurachman Ruki, dan anggota Dewan Komisaris Zacky Anwar serta staf ahli adalah dalam upaya penjajagan kerjasama bisnis dan teknologi.

Severtal merupakan perusahaan baja terbesar di Rusia yang memiliki investasi pabrik baja di Amerika Serikat dan Itali dengan total kapasitas produksi 18 juta ton per tahun.

Fazwar Bujang mengatakan KS memiliki ikatakan historis dengan pabrik baja Rusia yang memiliki banyak pengalaman khususnya pada awal pembangunan perusahaan baja Indonesia.

"Hasil pertemuan dapat saya sampaikan positif dan mereka akan melakukan tindak lanjut," ujar Fazwar Bujang menambahkan Severtal saat ini sedang konsentrasi ke dalam akibat turunnya permintaan sebagai dampak dari krisis finansial dunia.

Menurut Fazwar, semua perusahaan baja dunia, tidak terkecuali KS mengalami kekurangan permintaan.

Diharapkan Pemerintah dapat menghidupkan rencana pembangunan infrastrukturnya yang telah direncanakan sehingga dapat mendorong laju ekonomi domestik.

"Selain itu, peraturan masuknya barang-barang asing secara illegal seperti baja, harus diperketat," ungkapnya.

PT Krakatau Steel awalnya merupakan proyek baja Trikora yang dibangun tahun 1962 didanai Pemerintah Indonesia sebesar Rp 419 milyar dengan pinjaman dari Uni Soviet sejumlah 100 juta dolar AS dalam kerangka bantuan ekonomi dan militer.

Adanya kekacauan politik, pada tahun 1966 pabrik yang dikembangkan dan dibangun Uni Soviet tersebut ditunda pelaksanaannya dan baru pada tahun 1970 dihidupkan kembali dengan nama Krakatau Steel.

Sebelum berkunjung ke Moskow, Tim Krakatau Steel juga mengunjungi negeri ginseng Korea Selatan dan bertemu dengan pucuk pimpinan Posco, perusahaan baja terbesar Korsel dengan kapasitas 30 juta ton per tahun dan perusahaan galangan kapal Daewoo Ship Building.***2***
(U-ZG/B/b003/B003).
(T.H-ZG/B/B003/B003) 27-10-2008 01:21:08

Tidak ada komentar: