Selasa, 14 Februari 2012

INTERPRENEURSHIP

PAKAR INTERPRENEURSHIP: KEBERHASILAN USAHA PADA FOKUS London, 13/2 (ANTARA) - Pakar interpreneurship mengatakan salah satu keberhasilan menjadi wirausaha yang berkesinambungan diawali dari sesuatu yang kecil sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki serta focus terarah namun pasti. Hal itu disampaikan pengajar dan peneliti dari Newcastle University Business School, Dr Dessy Irawati dari Newcastle University Business School dalam ceramahnya dihadapan sekitar 60 anggota Indonesia Group England (IGD) yang terdiri dari para domestic worker asal Indonesia yang bekerja di Inggris yang diadakan di KBRI London, Minggu. Ruang tamu Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya berubah menjadi ruang kelas karena pada saat bersamaan juga digelar Rakes PPI UK dan pertemuan PERKI itu, para tenaga kerja Indonesia yang sebagian besar perempuan dengan tekun mendengarkan Dessy Irawati memaparkan makalahnya yang berjudul "Bermental Wirahsaha, berprinsip berdedikasi." Ketua Indonesian Group England (IGE) Indah Morgan mengatakan digelarnya traning wirahusaha oleh IGE berawal dari kelas pelatihan bahasa Inggris sebagai pengayoman KBRI London terhadap para TKW dan TKI yang berada di Inggris dan sekitarnya. Sesuai dengan kebutuhan dan saran anggota IGE yang ingin merubah nasib dari pegawai menjadi boss, maka ide pelatihan wirausaha muncul, ujar ibu tiga anak yang bersuamikan Stephen Morgan, dosen di Universitas Nottingham. Nara sumber dan praktisi yang tampil bulan lalu Prasetyo Hadi Utomo, Professional Money Compounder & Currency Trader - London, United Kingdom, yang mempunyai Trading room sendiri. Lebih lanjut Dessy Irawati yang meraih S1 di bidang strategi management Universitas Brawijaya dengan Summa Cumlaude dan the best graduate mengatakan menjadi seorang entrepreneurship atau wirausahawati yang tangguh, diperlukan juga pengetahuan mengenai intrapraneurship. Hal ini mengingat, semua orang bisa menjadi pengusaha, tetapi apakah usaha tersebut akan berkesinambungan dalam jangka panjangnya dan apalagi disertai dengan iklim ekonomi Eropa yang dilanda krisis seperti saat ini. Diakuinya menjadi seorang imigran wanita di negara maju seperti Inggris Raya, tidaklah mudah seperti yang bisa dibayangkan, ujar Dessy yang meraih S2 di MSc Innovation,Creativity,Enterprice Management di Newcastle University of Business School. Menurut Dessy, tingkat kompetisi yang tinggi untuk mencari pekerjaan di berbagi sector dibutuhkan kemampuan bahasa Inggris yang baik serta kemampuan beradaptasi dengan segala peraturan dan tradisi yang berbeda dengan Indonesia, dan sederet perbedaan lainnya. Dr. Dessy Irawati, pengajar dan peneliti dari Newcastle University Business School, untuk meningkatkan pengetahuan bisnis dan wirausaha yang nantinya bisa membantu para anggota IGE di Inggris untuk bertahap mencapai impiannya, menjadi seorang wirausahawati yang berkesinambungan. Semangat dan antusias dari peserta IGE nampak sekali dalam sesi tanya jawab. Banyak peserta menunjukkan rasa keingintahuannya dengan mendiskusikan ide-ide bisnisnya, ujar peraih S3 di Phd International Business Strategy dan Economic Geography Newcastle University, Business School and the Best Graduate.***2***(ZG) (T.H-ZG/B/S006/S006) 13-02-2012 18:14:26

Tidak ada komentar: