Rabu, 01 Februari 2012

TRAVEL SPANYOL

TRAVEL SPANYOL BERLOMBA TARIK WISATAWAN KE INDONESIA Oleh Zeynita Gibbons London, 1/2 (ANTARA) - Travel biro Spanyol bersaing dan saling berlomba lomba menarik wisatawannya untuk berwisata ke Indonesia saat pameran pariwisata Fitur di gelar di gedung Ifema, Madrid pekan silam. Setiap saat ada pengunjung yang datang ke paviliun Indonesia yang didominasi dengan ornamen batik serta patung Bali dan sepasang patung wayang yang diletakan di tengah-tengah paviliun,- travel biro Spanyol langsung menawarkan berbagai obyek wisata. Biro wisata Indonature baru berusia dua tahun mempromosikan Indonesia dengan menjual tema "Indonature Your best way of travelling around Indonesia". Direktur Indonature, Rosa Maria Banda kepada ANTARA London, mengakui bahwa masyarakat Spanyol mulai mengenal Indonesia khususnya Lombok. Travel biro yang berdiri sejak dua tahun lalu dan memiliki kantor pusat di Mataram, Lombok dan mempunyai kantor cabang di Bali berupaya menjual Indonesia di Spanyol. Banyak masyarakat Spanyol yang tertarik untuk berlibur ke Indonesia khusus Lombok dan Bali karena di Indonesia memiliki berbagai daerah tujuan wisata, ujar Rosa. Menurut Rosa, hanya di satu Negara, orang Spanyol dapat menikmati beragam obyek wisata mulai dari wisata alam, pemandangan, pegunungan, laut dan juga berbagai obyek wisata lainnya. Dikatakannya Spanyol beberapa tahun belakangan mengalami krisis, yang menyebabkan masyarakatnya susah untuk tertawa, sementara orang Indonesia senang tersenyum . Rosa Banda, sejak kecil sudah tertarik dengan Indonesia karena di Indonesia terdapat satu pulau yang bernama Banda. "Saya surprise melihat di peta ada nama saya," ujar Rosa. Sejak saat itu ia berusaha mencari informasi mengenai Indonesia dan ketika ia mendapat hadiah untuk berlibur ke New York dengan fasilitas yang serba mewah, Rosa pun minta agar liburannya dapat diganti ke Indonesia. "Saya berhasil menjuarai profresional award sebagai personal assisten terbaik di Spanyol tahun 2008," ujar Rosa. Impian untuk melihat Pulau Banda akhirnya terlaksana, "my dream came true", dan langsung melihat Pulau Banda, ujar Rosa. Banda yang tidak yakin kalau namanya sama dengan nama pulau. "Saya punya Pulau Nanda," ujarnya Rosa yang menghabiskan enam bulan di Bali dan Lombok dan enam bulan di Spanyol mengurus wisatawan yang ingin berlibur ke Indonesia. Sampai saat ini Indonature sudah mendatangkan sekitar 200 wisatawan Spanyol yang berlibur ke Indonesia dan ia juga bekerja sama dengan travel biro di Jerman, Argentina, Amerika, Meksiko, dan Polandia serta kerja sama dengan berbagai agen di Spanyol menjual obyek wisata Indonesia. Berbeda dengan Indonature yang baru berusia dua tahun, Alfonso Carrasco, Direktur Operasi Catur Travel Agent, sejak 10 tahun lalu telah menjual paket wisata kepada masyarakat Spanyol. "Dulu belum ada travel biro yang menjual obyek wisata Indonesia," ujar Alfonso yang sangat agresif dalam menarik pengunjung Fitur dan langsung menawarkan berbagai obyek wisata yang ditawarkan perusahaannya. Menurut Alfonso, perusahaannya baru saja membeli kapal baru untuk kenyamanan wisatawan yang akan berlibur di berbagai pelosok Indonesia terutama di Kalimantan yang ditawarkannya. Alfonso yang berada di lokasi saat terjadi bom Bali, mengakui bahwa ia merasa prihatin dengan kejadian yang terjadi di Bali yang membuat nama pulau dewata itu tercemar. "Makanya saya berusaha meyakinkan masyarakat Spanyol kalau Bali merupakan pulau yang indah dan banyak yang bisa disaksikan," ujarnya. Alfonso yang bergabung dengan berbagai travel biro di Indonesia saat ini gencar memperkenalkan obyek wisata orang hutan di Kalimantan, dengan tangkas menangkap setiap pengunjung yang datang ke paviliun Indonesia. Tampaknya dia tidak ingin saingannya , indutri pariwisata lainnya yang berada di pavilion Indonesia mendapatkan konsumen yang ingin membeli paket wisata ke Indonesia. Selama 10 tahun lalu berupaya menjual paket wisata Indonesia kepada masyarakat Spanyol, dengan berbagai tujuan diantaranya ia juga mulai memperkenalkan wisata diving serta pertualangan di hutan Kalimantan. Setiap tahunnya perusahaannya yang berkantor pusat di Bali berhasil menjaring sekitar 400 wisatawan setiap tahunnya. Diharapkannya pemerintah Indonesia khususnya kementerian pariwisata memberikan dukungan bagi indutri pariwisata yang berlomba lomba menjual berbagai obyek wisata di Spanyol. Belajar dari Spanyol Sementara itu Dutabesar RI untuk Kerayaan Spanyol Adiyatwidi Adiwoso Asmady kepada ANTARA London mengatakan, Indonesia dapat belajar banyak dari Spanyol bagaimana Negara Kerajaan Ratu Sofia itu dapat mendatangkan wisatawan dari berbagai Negara. Menurut Dubes, bagi Indonesia pameran pariwisata Fitur cukup penting selain menjaring wisatawan dari Spanyol juga turis asing yang berwisata di Spanyol. "Kita bisa mengambil dua manfaat dari keikutsertaan Indonesia yang didukung Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif dalam pameran pariwisata Fitur kali ini," ujar Dubes seraya menambahkan selain menjaring wisatawan Spanyol sekaligus turis asing yang banyak berkunjung ke Spanyol. Selain itu penduduk Spanyol yang berasal dari berbagai Negara seperti dari Inggris, Jerman dan Belanda banya yang memiliki rumah peristirahatan di Spanyol, ujarnya. Menurut Dubes, wisatawan Spanyol melihat Indonesia memiliki satu keunikan dari obyek wisata yang dimiliki seperti Komodo dan orang hutan dan bahkan hutan tropis. Apalagi bila ingin menjaring wisatawan muda yang senang petualangan, ujarnya. Diakuinya dengan keikutsertaan Indonesia dalam pameran pariwisata Fitur beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan jumlah wisatawan Spanyol ke Indonesia. Kasubdit Promosi Wilayah Eropa Mary Mayabubun mengatakan bahwa ia merasa bangga dan senang banyak travel biro di Spanyol yang mempromosikan Indonesia, meskipun Eropa mengalami krisis ekonomi termasuk Spanyol yang terkena dilanda imbas krisis Eropa. Kehadiran Indonesia di FITUR Madrid merupakan konsistensi untuk tetap mempertahankan pasar potensial walaupun tidak ada penerbangan langsung Garuda Indonesia.Apalagi pada beberapa tahun silam wisatawan Spanyol cukup besar dan mencapai 50 ribu orang. Sayangnya beberapa tahun terakhir ini menurun untuk itu pasar Spanyol perlu tetap dijaga karena kunjungan wisatawan Spanyol ke Indonesia pada 2009 tercatat sebanyak 29.119 wisatawan dan 2010 ada kenaikan menjadi 29.643 wisatawan. Sementara pada 2006 unjungan wisatawan Spanyol cukup tinggi mencapai 47.000 orang. Pameran yang digelar untuk ke-32 kalinya diikuti 10.434 peserta dari 59 negara serta dihadiri sekitar 119.661 dari kalangan profesional serta 7.726 wartawan manca Negara. Paviliun Indonesia yang berada di Hall dua wilayah Asia Pacific Gedung Ifema, didominasi dekorasi batik serta obyek wisata Raja Ampat dan sepasang patung wayang dan dekorasi ornamen patung Garuda, menarik pengunjung untuk mengambil gambar dan bahkan liputan media televisi Spanyol dirancang oleh PT Krisna Pratama Buana. ***3*** (ZG/B/Z003)(T.H-ZG/B/Z003/Z003) 01-02-2012 21:30:25

Tidak ada komentar: