Kamis, 23 Februari 2012

MIYA MARZUKI

MIYA MARZUKI BERKORBAN DEMI SUAMI GAPAI CITA CITANYA MENJADI LURAH Oleh Zeynita Gibbons London, 23/2 (ANTARA) -Demi membantu suami untuk meraih cita -citanya menjadi lurah,maka Hj Miya Marzuki tidak segan-segan berjuang di negeri Kanjeng Ratu Elizabeth. Selain membantu sang suami menjadi lurah di Desa Kemuninglor Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa-Timur, wanita yang membiasakan dirinya dengan menyebut Hj Miya Marzuki ini juga giat dalam organisasi Unted Union di Inggris. Organisasi serikat pekerja terbesar Inggris dengan 1,5 juta anggota di setiap jenis tempat kerja dalam skala global membangun hubungan semakin kuat dengan serikat buruh di seluruh dunia untuk menghadapi tantangan ekonomi global. "Memang betul suami saya menjabat sebagai lurah di desa Kemuninglor Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember, Jawa-Timur ," ujar Miya Marzuki kepada koresponden ANTARA London, baru baru ini, yang tidak merasa malu menjadi istri lurah yang harus bekerja di rantau ketibang harus menemani suami di kampung. Menurut Miya, merupakan hasil jerih payahnya selama bekerja di Inggris yang digunakan untuk menunjang atau membantu sang suami menjadi lurah. "Saya pertama kali ke London pada bulan Juli tahun 2003 sebagai nanny mengawasi anak majikan. Namun sejak tahun 1993 saya sudah sering ke Inggris sebagai visitor," ujar wanita kelahiran 2 April 1975. Miya yang menikah ditahun 1992 kadang merasa sedih jauh dari orang-orang yang sangat disayanginya demi masa depan. "Aku ihklas kan dalam hati walau dengan berderai air mata untuk melangkah pergi," ujar Miya yang mempunyai jiwa sebagai seorang perantau. Miya yang bekerja sebagai pengasuh anak di Amerika Serikat selama empat tahun dari 1993-1997 sering diajak majikan ke London. Ia pun memberanikan diri menyampaikan kehendaknya kepada majikan untuk bisa menimbah ilmu dan belajar Bahasa Inggris di London. Ternyata majikan yang selama empat tahun mengizinkan Miya tinggal di Inggris apalagi alasan yang dikemukakannya ingin belajar bahasa Inggris dan ilmu lainnya seperti IT. Meskipun dengan memegang visa domestic worker, Miya pun berusaha belajar dan bahkan di organisasi United Union ia juga membantu pekerja dari berbagai negara. "Saat ini aku masih belajar dan membantu di United Union para domestic worker dari berbagai negara," ujar Miya yang bertugas di bagian Campaning and Education. Miya yang tinggal di wilayah Notting Hill Gate, yang dikenal dengan film dengan judul yang sama dengan bintangi Hugh Grant dan Julia Roberts, sampai saat ini masih terus bekerja. Tidak perlu malu Menjadi istri lurah dan bekerja di luar negeri tidak membuat Miya merasa malu, justru ia bangga dengan hasil jerih parahnya, sang suami bisa melangkah laju ke kursi lurah di kampungnya . Miya mengatakan bahwa sejak tiba di Inggris tahun 2003 sampai saat Ini, ia masih kerasan tinggal di Inggris, ketibang mendampingi suami menjadi ibu lurah. "Saya disini selain ingin menambah pengalaman juga membantu teman-teman yang baru tiba di Inggris," ujar Miya yang tidak pernah merasa rendah diri atau minder meskipun ia tidak lulus SMP. Selain itu ia juga bisa mendukung keluarganya di kampung dan membantu biaya pendidikan anaknya yang semata wayang serta ekonomi keluarga dan juga bisa membantu anak yatim. Suka duka hidup di perantauan dan jauh dari suami serta anak merupakan hal yang terberat buat Miya. Untung saja ia dapat menyibukkan diri di organisasi United Union dan di Indonesia Group England yang awalnya kursus Bahasa Inggris untuk para domestik worker yang juga mengelar training wirausaha. "Saya suka sedih kalau ingat keluarga dan buah hatiku , karena berat bagi seorang hidup jauh dangan seorang yang dicinta," ujar Miya mengenang kedua orang yang dicintainya suami dan anaknya. "My family is always in my heart, "ujar Miya dengan bahasa Inggris , "But I can hold all of this my situation, karena kami ingin sukses," ujar ibu Ahmad Ilham Bahrain yang berusia 13 yang sekarang sekolah di pesantren Al Amien Sumenep Madura. Diakuinya memang tidak ringan karena mau tak mau dia harus meminta dukungan masyarakat disekitarnya selain perlu modal yang tidak sedikit berat juga membimbing peduduk yang mencapai delapan sampai sembilan ribu kepala keluarga di desa tersebut. "Alhamdulillah sampai saat ini kami masih dapat mengabdi kepada negara," ujarnya sambil menegaskan "Insya Allah dengan Ridhonya kami berusaha semaksimal mungkin dan juga seadil-adilnya untuk semua masyarakat khususnya di Kemuning". " Kata orang Inggris I will try and do in our best," ucap Miya yang berusaha berbicara dengan bahasa Inggris yang selalu disampaikan dan disarankan kepada rekan rekannya. Miya mengajak seluruh pekerja domestic worker yang ada di Inggris yang jumlahnya mencapai 200 orang itu untuk bersatu dan saling membantu khususnya untuk teman-teman yang baru datang dan baru pertama kali ke Inggris . Umumnya para pekerja domestic worker di Inggris berasal dari pelarian yang diajak sang majikan ke London. Menurut Miya , yang penting adalah komunikasi dan jangan malu malu berbicara dengan mengunakan bahasa Inggris kalau salah nggak masalah karena bukan bahasa sehari-harinya. Ia mengajak para domestic worker untuk menajdi anggota di United Union dan IGE karena banyak manfaat yang didapat. United Union adalah organisasi yang membantu para imigran untuk mengetahui hak hak mereka di negara Inggris. "Kami dulu tidak mengenal hak hak kami sebagai seorang domestic worker dan syukur Allhadulillah di Inggris ini kami bisa menimba ilmu," ujarnya. Dikatakannya kelompok IGE dibentuknya dengan harapan para pekerja domestic worker dapat menimba ilmu dan bisa berprestasi. "Saya akan membagi pengalaman saya dengan berbagai rekan- rekan dari berbagai bangsa. I will shearing my experience with all Nationality in UK," ujar Miya . Tetapi saya bisa menimba ilmu di IGE Ini kesempatan yang sangat baik buat saya sendiri dan juga teman-temannya yang telah menjadi anggota IGE. Perkebunan dan peternakan Berbicara mengenai putra semata wayangnya, Miya menyebutkan bahwa sejak usia tiga tahun sudah masuk di pesantren. Pertama di Malang sejak umur tiga sampai tujuh tahun lalu pindah ke Jember di pesantren Darussholah sampai tamat SD, ujarnya. Bahkan putranya saat ini duduk di bangku kelas 2 SMP sambil tahfid Al Qur'an. "Alhamdulillah ia sudah bisa menghafal tiga juzz dan Insyaallah bisa hafal 30 juz," ujarnya. Diharapkannya Allah akan meridhoinya apa yang ia dan suami harapkan dan Insya Allah, apa yg kami cita-citakan akan tercapai. Miya mengakui bahwa ia dan suami juga punya usaha peternakan sapi perah dan usaha perkebunan dengan tanaman berbagai buah buahan seperti buah Naga , kata orang Inggris namanya Dragon Fruit, durian, salak dan jeruk. Dikatakannya semua usahanya itu juga merupakan hasil dari kisah keberhasilannya selama bekerja di London walau tidak seberapa tetapi dirinya bahagia dan bahagia dengan jerih payahnya sendiri. Menurut Miya, sampai sekarang ia masih tetap bekerja sebagai child minder dipercaya untuk mengasuh anak anak . Meskipun tidak tamat SMP hanya sampai di kelas dua karena kedua orang tuanya tidak mampu membiayainya sekolah justru ia membantu kedua orang tua dan adik adiknya. Miya yang mempunyai tiga saudara dan sebagai anak yang paling besar, ia lah yang harus berkorban demi adik- adiknya dalam meraih cita citanya dan bahkan hingga menikah pun ia harus mengalah demi sang suami yang dicintainya dalam mengapai cita citanya menjadi lurah. ***3*** (ZG)/b/a011) (T.H-ZG/B/A011/A011) 23-02-2012 07:54:55

1 komentar:

IBU RISKA mengatakan...

Saya ibu hayati ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan MBAH KABOIRENG dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi MBAH KABOIRENG dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan MBAH KABOIRENG meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan MBAH KABOIRENG kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik MBAH KABOIRENG sekali lagi makasih yaa MBAH dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja MBAH KABOIRENG DI 085-260-482-111 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.. KLIK GHOB 2D 3D 4D 6D DISINI















Saya ibu hayati ingin berbagi cerita kepada anda semua bahwa saya yg dulunya cuma seorang TKW di HONGKONG jadi pembantu rumah tangga yg gajinya tidak mencukupi keluarga dikampun,jadi TKW itu sangat menderita dan disuatu hari saya duduk2 buka internet dan tidak disengaja saya melihat komentar orang tentan MBAH KABOIRENG dan katanya bisa membantu orang untuk memberikan nomor yg betul betul tembus dan kebetulan juga saya sering pasan nomor di HONGKONG,akhirnya saya coba untuk menhubungi MBAH KABOIRENG dan ALHAMDULILLAH beliau mau membantu saya untuk memberikan nomor,dan nomor yg diberikan MBAH KABOIRENG meman betul2 terbukti tembus dan saya sangat bersyukur berkat bantuan MBAH KABOIRENG kini saya bisa pulang ke INDONESIA untuk buka usaha sendiri,,munkin saya tidak bisa membalas budi baik MBAH KABOIRENG sekali lagi makasih yaa MBAH dan bagi teman2 yg menjadi TKW atau TKI seperti saya,bila butuh bantuan hubungi saja MBAH KABOIRENG DI 085-260-482-111 insya ALLAH beliau akan membantu anda.Ini benar benar kisah nyata dari saya seorang TKW.. KLIK GHOB 2D 3D 4D 6D DISINI