Senin, 30 Juni 2014

MENLU


MENLU: LANGKAH NYATA HENTIKAN KEKERASAN PADA WANITA
          
    London, 14/6 (Antara) - Indonesia menegaskan perlunya langkah-langkah nyata dalam upaya global mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dalam konflik bersenjata
   Menteri Luar Negeri RI Marty Natalegawa mengatakan hal itu pada pertemuan "Global Summit to End Sexual Violence in Conflict" yang berlangsung di gedung Excel London, dan  dihadiri bintang film Amerika Angelina Jolie serta  Menteri Luar Negeri Inggris William Hague  di London, Inggris  dari tanggal 12-13 Juni.

         Dalam pertemuan tingkat menteri, Menlu  menegaskan pentingnya masyarakat internasional mengambil langkah-langkah nyata untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak dalam konflik bersenjata.

         "Indonesia mendorong adanya pendekatan bersama dalam menangani isu tersebut melalui empat langkah konkret yaitu  pencegahan, deteksi dini, perlindungan, serta tindakan hukum dan pemberian keadilan bagi korban," ujarnya.

        Keempat langkah ini penting guna mensinergikan dan mengefektifkan upaya nyata bersama negara-negara dalam mengakhiri kekerasan seksual dalam konflik bersenjata
   Menlu menggarisbawahi arti penting peran misi penjaga perdamaian dalam upaya menangani kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

        Dikatakannya, sebagai yang terdepan dalam menjaga perdamaian di daerah konflik, pasukan penjaga perdamaian harus memiliki kapasitas untuk mencegah dan menangani kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

         Indonesia, sebagai salah satu negara kontributor pasukan penjaga perdamaian PBB,  mengintegrasikan nilai-nilai dan pengetahuan HAM serta hukum humaniter kepada pasukan penjaga perdamaian Indonesia,ujar Menlu.

         Dikatakannya Indonesia adalah salah satu dari 14 negara "champions" dari "Preventing Sexual Violence Initiative (PSVI)", sebuah inisiatif global untuk mencegah dan mengakhiri kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

         KTT global itu dihadiri oleh kurang lebih 2000 peserta dari 114 negara, yang terdiri dari dua kepala negara, 70 menteri, ratusan pakar dan sejumlah peserta lainnya.

         Sekretaris Satu Fungsi Ekonomi KBRI London Hastin Dumardi kepada Antara London, Kamis menyebutkan Global Summit  merupakan tindak lanjut dari deklarasi "Global Commitment to End Sexual Violence in Conflict" yang ditetapkan di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 di New York, AS pada tanggal 24 September tahun lalu.

        Deklarasi diluncurkan sebagai komitmen negara-negara yang berfokus pada upaya pencegahan, dokumentasi dan investigasi, serta pemberian keadilan kepada korban tindak kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.

         Sebelum pertemuan KTT Global di London ini, Indonesia telah memprakarsai pernyataan bersama dengan Filipina dan Timor Leste, mengenai kontribusi kawasan Asia Tenggara dalam upaya global pencegahan kekerasan seksual dalam konflik bersenjata.***1***
(ZG/f001)
(T.H-ZG/B/F. Assegaf/F. Assegaf) 14-06-2014 12:47:26

Tidak ada komentar: