Jumat, 17 April 2015

SRI OWEN

SRI OWEN DUTA KULINER INDONESIA DI INGGRIS Oleh Zeynita Gibbons
         Di usia yang berangkat senja Sri Owen (80) yang dikenal sebagai  penulis buku masakan Indonesia, bukunya sudah banyak diterbitkan baik dalam bahasa Inggris maupun berbagai bahasa lainnya, masih tetap berkarya mempromosikan  kuliner Indonesia di Inggris.

        Dutabesar RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb dan Ny Lastry Thayeb pada hati Selasa secara khusus mengelar perayaan ulang tahun ke 80 Ibu Sri Owen di ruang Crutacala, KBRI London yang dihadiri  kalangan dekat seperti Anglo Imdonesia Society yang anggotanya terdiri dari para expatriat dari Inggris yang pernah bekerja di Indonesia.

       Selain itu juga hadir dari Pan Asian Womens Association (PAWA) dan dari Connect Indonesia, the Charity dimana Ibu Sri Owen yang meraih The Yan Kit So Award for Asian Food Writing 2010,  menyerahkan hadiah ulang tahun nya untuk badan sosial.

        Acara perayaan HUT ke 80 Sri Owen diawali dengan resepsi dan dilanjutkan dengan pemotongan kue ulang tahun  berbentuk buku itu juga dimeriahkan dengan permainan kecapi suling yang dibawakan seniman asal Inggris Simon Cook dan Barley Norton  menghibur para undangan.

        Dubes Hamzah Thayeb dalam sambutannya menyampaikan kebahagiaan bisa ikut merayakan ulang tahun ke 80 ibu Sri Owen yang mempunyai banyak pengalaman dalam hidup.

       "Pengalaman ibu Sri Owen dalam mempromosikan kuliner Indonesia jika saya bisa mengatakan begitu, tidak banyak yang dilakukan oleh orang Indonesia lain karena tidak setiap gadis Indonesia mempunyai kecintaan kepada masakan Indonesia," katanya.

       Sri Owen penulis buku masakan dan banyak bukunya sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa diantaranya bahasa Belanda, Jerman, Perancis, Italia, China yang tentunya sangat membantu mempromosikan kuliner Indonesia di manca negara.

       Pengalaman Sri Owen sangat luar biasa dari Padang Panjang di Sumatera Barat terus ke Bandung di Jawa Barat, Batavia dan sampai di Magelang Jawa Tengah dan ke Yogjakarta dan akhirnya menetap di London.

        "Ibu Sri sangat passionate dengan masakan khususnya kuliner Indonesia," ujar Dubes.

        Sri Owen dilahirkan di Padang Panjang 80  tahun yang lalu, ayah  berasal dari Sumatra Barat dan ibu dari Kuningan Jawa Barat. Pada masa anak-anak ketika di Sumatra Barat, sangat senang melihat sang nenek memasak di dapur.

        Mengikuti jejak sang Ayah yang senang  memasak dan ahli dalam membuat masakan yang memutuskan pindah ke Jawa  saat  Indonesia berada dalam pendudukan Jepang.  Setelah menyelesaikan Sekolah Menengah Atas, Sri melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada, jurusan Bahasa Inggris, karena ia bercita-cita ingin melanjutkan sekolah  ke luar negeri.
   Selama kuliah di Universitas Gajah Mada, Sri bekerja sebagai sekretaris pada seorang professor dan juga di perpustakaan yang membawa Sri bertemu dengan  Roger Anthony Owen,  dosen muda berkebangsaan Inggris yang mengajar Sejarah di Universitas Gajah Mada.

        Pada 1962, Sri Owen dipersunting  Roger Anthony Owen dan 18 bulan kemudian atau tepatnya  1964, Sri diboyong sang suami pindah ke London, Inggris.
   Pengalamannya dalam dunia siaran ketika bekerja di radio di Yogyakarta kemudian  membawanya  pekerjaan di BBC di bagian siaran Indonesia sebagai penyiar, produser dan penerjemah.

        Selama tinggal di Inggris, Sri Owen yang punya hobby memasak sering menjamu  rekan rekannya yang akhirnya mengantarkannya menjadi seorang penulis masakan Indonesia.

        Awalnya ibu dua anak itu termotivasi  menulis buku pertama masakan Indonesia atas dukungan teman suaminya yang sangat senang dengan masakannya.

       Buku masakan yang pertama kali ditulisnya diterbitkan oleh Faber pada tahun 1976 dengan judul "The Home Book of Indonesian Cookery".

        Buku tersebut  kemudian  diterjemahkan dalam bahasa Jerman dengan judul "Die Indonesiche Kuche" yang diterbitkan oleh Heyne Verlang, Munich.

        Sejak itu Sri Owen  memutuskan  menjadi penulis buku mengenai masakan dan makanan Indonesia, apalagi ada penerbit yang tertarik dan memintanya untuk terus menulis buku mengenai masakan dan makanan.

       Sampai saat ini tercatat  15 buku masakan yang telah diterbitkan dalam bahasa Inggris maupun bahasa lainnya. Selain itu ia juga memodifikasikan masakan Indonesia dan Thailand dengan menerbitkan buku yang berjudul "Indonesian and Thai Cookery".

       Buku tersebut mendapatkan penghargaan Andre Simon Award yang juga diterbitkan  penerbit Crossing Press di AS dengan judul "Honestyle Thai and Indonesia Cooking". Buku lainnya "Indonesian Regional Food" mendapatkan Julia Child Award di Italia Premio Langhe Cetetto.

        Sementara bukunya yang diterbitkan 1993 "The Rice Book" berhasil meraih penghargaan Andre Simon Award sebagai Food Book of the Year 1993-1994 yang kemudian dinominasikan untuk mendapatkan penghargaan James Beard Award New York pada tahun 1994.

        Buku tersebut juga  diterjemahkan ke dalam Bahasa Belanda. Buku terakhir yang ditulisnya  berjudul "Sri Owen Indonesian Food" yang diterbitkan September 2008.

        Selain menulis buku, pada tahun 1984  Sri Owen dan suaminya pernah membuka usaha toko makanan di rumahnya di Wimbledon Village yang bernama "Sri Owen Indonesian Food" serta membuka kursus masak didapurnya.

       Masakan khas Indonesia yang dijual ditokonya antara lain rendang daging, mie goreng, lumpia goreng dan nasi goreng. Selain dijual ditokonya, semua masakan itupun dijual  di Harrods Food Court .

        Sri Owen dikenal aktif memberikan pengajaran maupun demonstrasi mengenai masakan Indonesia pada  masyarakat Inggris maupun asing lainnya yang masih dilakukannya hingga saat ini
   Selain masih menulis buku mengenai masakan, Sri Owen juga pernah  mengisi acara demonstrasi masakan diantaranya tampil di ABC Channel dan sejumlah televisi di Inggris lainnya serta MTV Helsinki.

        Sri Owen juga tercatat sebagai anggota Guiild of Food Writer, London dan IACP (Internasional Association of Culinary Professional) USA serta Society of Author London.

        Ambisinya masih tetap seperti ketika ia pertama kali menulis buku 40 tahun yang lalu yaitu bagaimana untuk memasak masakan Indonesia yang bercita rasa sempurna dan bisa lebih dikenal di dunia.

       Ia berharap sang cucu Joshua bisa mengikuti jejaknya, meskipun putra dan sang mantu juga senang memasak. Ambisi saya sejak dulu hingga sekarang tidak berubah adalah agar masakan Indonesia dikenal di seluruh dunia. (ZG)

(T.H-ZG/B/Subagyo/C/Subagyo) 08-04-2015 20:06:10

Tidak ada komentar: