Jumat, 17 April 2015

WINA

INDONESIA TEGASKAN KEMBALI DUKUNGAN KEPADA RAKYAT PALESTINA

          London, 2/4 (Antara) -  Delegasi Indonesia yang dipimpin  Duta Besar Rachmat Budiman, Wakil Tetap RI untuk PBB dan Organisasi Internasional lainnya di Wina,  menegaskan kembali dukungan pembangunan Gaza pasca agresi militer Israel ke wilayah tersebut pada tahun 2014 lalu.

   
    Pernyataan tersebut disampaikan Delri pada UN Seminar on Assistance to the Palestinian People yang diselenggarakan oleh Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People di markas besar PBB di Wina, Austria, tanggal 31 Maret ¿ 1 April , demikian Minister Counselor KBRI/PTRI Wina, Dody Kusumonegoro kepada Antara London, Kamis.

   
    Serangan militer Israel, dan blokade yang dilakukan hingga saat ini tidak hanya menimbulkan dampak kemanusiaan bagi masyarakat Gaza, tetapi juga menjadi penghalang bagi tercapainya perdamaian di kawasan.

   
    Dikatakannya Pemerintah dan rakyat Indonesia selalu siap sedia untuk membantu masyarakat Palestina mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina dan kesejahteraan rakyatnya.

   
    Menurut  Dubes Rachmat Budiman, dukungan ini antara lain diwujudkan dalam bentuk donasi bagi rekonstruksi Gaza sebesar  satu juta Dolar AS yang telah disampaikan Indonesia pada Konferensi di Kairo pada bulan Oktober 2014, dan pembangunan Rumah Sakit di Gaza.

   
    Dalam hal ini, Indonesia menyerukan agar masyarakat internasional dapat memfokuskan dukungan bagi rekonstruksi Gaza, dan mendesak Israel segera mengakhiri blokade atas Gaza.

   
    Seminar dibuka  Direktur Jenderal Yuri Fedotov, pimpinan Kantor PBB di Wina, dan dihadiri  wakil dari negara-negara anggota PBB, organisasi internasional  maupun LSM internasional.

   
    Hadir sebagai pembicara antara lain Wakil Menteri Perburuhan Palestina, Penasehat Kementerian Perencanaan dan Administrasi Pembangunan Palestina, pejabat dari PBB (UNRWA, UN Office of the Coordination of Humanitarian Affairs Gaza, UN Special Coordinator for the Middle East Peace Process, UNICEF, UNDP) maupun wakil-wakil dari LSM internasional yang memberikan bantuan maupun memiliki proyek pembangunan secara langsung di Gaza.

   
    Direktur Operasi UN Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East menyampaikan presentasi dari Gaza melalui video conference karena tidak mendapatkan ijin perjalanan ke Wina dari otoritas Israel.

   
    Sementara itu Dubes Desra Percaya, Wakil Tetap RI untuk PBB di New York sebagai salah satu anggota Biro dari Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People hadir dan memimpin diskusi pada sesi mengenai penguatan kerjasama untuk memberikan bantuan dan rekonstruksi serta pembangunan ekonomi di Gaza.

   
    Dalam presentasinya, para panelis memaparkan parahnya situasi kemanusiaan di Gaza akibat agresi militer Israel maupun blokade yang berkelanjutan. Kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat Gaza telah terpengaruh secara signifikan, kehidupan ekonomi telah hancur dan lapangan kerja menghilang.

   
    Masyarakat juga telah kehilangan akses terhadap air bersih, dan listrik. Blokade berkelanjutan oleh Israel membuat kehidupan masyarakat Gaza semakin sulit, serta kesehatan yang semakin menurun.

   
Air dan listrik merupakan dua kebutuhan dasar yang mendesak untuk diperbaiki, dan dalam kaitan ini para panelis telah memaparkan proyek-proyek bantuan untuk rekonstruksi Gaza di kedua bidang tersebut.

   
    Pada sesi diskusi,  peserta Seminar, termasuk Delegasi RI, menyoroti perlunya penyelesaian menyeluruh yang melibatkan semua pihak, termasuk penyelesaian politis yang menyentuh pula akar masalah, maupun pembangunan yang berkelanjutan di Gaza.

   
    Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People merupakan Komite yang dibentuk berdasarkan Resolusi Sidang Umum PBB nomor A/RES/3376 tahun 1975.

   
    Komite ini merekomendasikan kepada PBB program-program pemberdayaan bagi rakyat Palestina untuk melaksanakan hak menentukan nasib sendiri (rights to self-determination) tanpa campur tangan pihak luar, memperoleh kemerdekaan dan kedaulatan, serta untuk kembali ke tanah air mereka.

   
    Setiap tanggal 29 November, Komite juga menyelenggarakan Hari Internasional Solidaritas terhadap Rakyat Palestina. Saat ini Ketua Komite dijabat oleh Senegal, dan Indonesia menjadi salah satu Wakil Ketua.(ZG)
(T.H-ZG/B/M. Taufik/M. Taufik) 02-04-2015 14:15:31

Tidak ada komentar: