Kamis, 27 Januari 2011

KEMAJUAN RI

JERMAN PERHATIAN TERHADAP KEMAJUAN INDONESIA

Frankfurt , 27/1 (ANTARA) - Para pengusaha Jerman mulai melirik ke Asia khususnya Indonesia sebagai tempat berinvestasi setelah melihat kemajuan yang dicapai negara-negara di Asia dengan terjadinya krisis yang melanda Eropa.


Hal itu terungkap pada acara breakfast meeting, Kamis pagi yang diikuti 15 pengusaha Jerman yang menghadirkan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Mahendra Siregar, yang menyampaikan gambaran mengenai perkembangan perekonomian di Indonesia dan peluang bisnis yang bisa dimasuki oleh pengusaha Jerman.


Konjen Frankfurt, Damos Dumoli Agusman,dalam wawancara khusus dengan koresponden Antara London, usai acara breakfast meeting yang digelar di Frankfurt Airport Conference, Kamis pagi, mengatakan, para pengusaha Jerman mulai melihat peluang yang ada di Asia khususnya di Indonesia dengan adanya kemajuan yang dicapai Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

Breakfast meeting yang dimulai pada pukul 8 pagi itu, Wamendag Mahendra Siregar menyampaikan paparannya mengenai peranan Indonesia sebagai anggota G20 dengan adanya kenaikan GNP Indonesia diatas satu persen yang memberikan kontribusi yang sangat besar bagi perekonomian dunia.


Sementara peranan anggota G20 lainnya yang yaitu negara maju seperti Amerika dan Uni Eropa justru mengalami penurunan. Sehingga posisi tawar Indonesia cukup kuat dalam G20.


Hal ini merupakan suatu peluang yang perlu mendapat perhatian para pengusaha Jerman bila ingin berinvestasi dan berdagang dengan Indonesia, ujar mantan diplomat yang pernah bertugas di KBRI London.


Sementara itu, Ketua Prinz Raden Saleh Fondation yang bergerak di bidang konsultan bagi pelaku Jerman, Dr George H Hundeshagen PhD, mengatakan, perusahaannya banyak membantu pengusaha Jerman yang ingin berinvestasi di Indonesia.


Umumnya di bidang energy, ujar Dr George H Hundeshagen PhD yang menambahkan bahwa sangat penting bagi pengusaha Jerman melihat peluang Indonesia yang tidak terbatas.


Sedangkan Eksekutif Menejer Baden Wurttemberg Internasional, Christina Ruffet, mengatakan, pertemuan ini merupakan langkah awal untuk melakukan bisnis trip mereka pada bulan Juli mendatang.


Dikatakananya, sekitar 20 pengusaha Jerman akan mengadakan kunjungan ke Indonesia yang akan dipimpin langsung Menteri Ekonomi Negara bagian Baden Wurttember.


Konjen Damos Agusman mengatakan, para pengusaha Jerman yang ingin berinvestasi bisa langsung berhubungan dengan pemerintah daerah karena hal itu dimungkinkan dengan adanya desentralisasi.


Acara breakfast meeting itu dihadiri Managing Director, Baden Wurttemberg International (BW-I), Dr. Herbert Neuland, Executive Manager International Business Cooperation ASEAN ,Baden Wurttemberg International, Christina Ruffert dan Federal Association of Medium-Sized Enterprises (Bundesverband mittelstandische Wirtschaft-BVMW), Jorg von Netzer.


Selain itu, dari kalangan perbankan, hadir Director Structured Export Finance, BHF-Bank, Thomas Schroder, Relationship Manager CIB Global Banking Asia Pacific,Deutsche Bank, Heinz G. Bockenheimer.


Dalam pertemuan itu hadir pengusaha dari Prinz Raden Saleh Gesellschaft, Sandra Obermeier, Head ASEAN AHK (German Chamber Abroad), Commissioner German Centre, Jurgen Schnieder, dan media masa diwakili Managing Director/Chief Editor, Asia Bridge magazine, Martin Bruckner serta Elizabeth Regan, Senior Vice President Eurex Frankfurt AG/ Deutsche Borse AG.


Sementara itu, Fungsi Ekonomi KJRI Frankfurt, Nuraisyah Paransa mengatakan, selain Baden Wurtemberg, Negara bagian Bayern juga berencana melakukan business trip ke Indonesia tahun ini dan breakfast meeting ini merupakan langkah awal fasilitasi KJRI Frankfurt bagi kedua negara bagian tersebut.


Kunjungan transit Wamendag yang singkat di Frankfurt telah menghasilkan kontak yang cukup serius dengan para pelaku bisnis Jerman walaupun harus kembali ke tanah air pada pukul 12 siang.

(ZG)

(T.H-ZG/B/M012/M012) 27-01-2011 19:28:47

Tidak ada komentar: