Minggu, 04 Desember 2011

TEMU ILMIAH

TEMU ILMIAH MAHASISWA DI INGGRIS BAHAS ENERGI TERBARUKAN

London, 3/12 (ANTARA) - Lebih dari 100 mahasiswa Indonesia dan berbagai negara mengikuti acara Temu Ilmiah Internasional Mahasiswa Indonesia (TIIMI) 2011 yang membahas mengenai energi terbarukan selama tiga hari hingga 4 Desember 2011.

Panitia memilih topik "Sustaining Renewable Energy in Indonesia: Challenges and Opportunities in Multidisciplinary Perspectives", ujar Ketua Panitia Temu Ilmiah Internasional Mahasiswa Indonesia (TIIMI) 2011, Kevin S Widjaja, kepada ANTARA London, Sabtu.

Dikatakannya sebanyak 20 paper terbaik dari 210 paper yang diterima dipresentasikan dalam acara temu ilmiah yang digelar Perhimpunan Pelajar Indonesia di UK (PPI UK) untuk ke 11 kalinya yang dibuka secara resmi oleh Kuasa Usaha Ad Interim KBRI London, Herry Sudradjat.

Herry Sudradjat dalam sambutannya mengatakan, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tidak kurang dari 6.5 persen. Hal ini menunjukkan permintaan pasar Indonesia juga semakin meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan permintaan suplai energy pada sector transportasi dan industri.

Dikatakannya selain pemenuhan permintaan energy saat ini masih banyak memanfaatkan batu bara, minyak bumi dan gas alam. Kurang dari 20 persen berasal dari sumber energy baru terbarukan.

Menurut Herry Sudradjat, walaupun Indonesia pernah mengalami surplus pada produksi bahan bakar fosil tahun 1965, selama satu decade terakhir, produksi bahan bakar fosil Indonesia turun drastis hingga mencapai defisit.

Lebih dari itu, penggunaan bahan bakar fosil juga memberikan tekanan pada lingkungan hidup akibat polusi dan stok bahan bakar fosil kita diperkirakan akan habis dalam 20 tahun.

Oleh karena itu, penting sekali bagi Bangsa Indonesia untuk melakukan penelitian mendalam dalam bidang energy baru terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energy bangsa yang semakin kompleks ini.
Kevin S Widjaja,mengatakan TIIMI merupakan acara tahunan PPI UK (Perhimpunan Pelajar Indonesia di UK) yang direncanakan sejak bulan Februari 2011 menggunakan format paper competition dimana mahasiswa yang tersebar di seluruh dunia mengirimkan hasil penelitian untuk direview oleh dosen Indonesia yang berkarir di UK.

Topik-topik yang diangkat oleh TIIMI berubah dari tahun ke tahun. Tahun 2009 TIIMI mengangkat topik "Small and Medium Enterprise Development", sedangkan 2010 "Science, Development, and Sustainability".

Menurut Kevin , 2011 merupakan tahun terbaik bagi TIIMI selama masa pelaksanaannya. Pada tahun ini, 210 paper diterima oleh panitia, lebih dari 4 kali dari tahun lalu (55 paper). Ini menunjukkan bahwa kesadaran pelajar Indonesia di dunia internasional untuk melakukan riset telah berkembang pesat dalam waktu satu tahun.

Panitia juga menerima paper dari 40 negara yang berbeda seperti, Inggris, Indonesia, Singapura, China, Russia, Jepang, dari 210 paper yang diterima, dipilih 20 team terbaik yang saat ini sudah berada di London untuk menunjukkan kemampuan mereka dalam bidang soft skill maupun "knowledge".

Dikatakannya tidak kurang dari 120 orang telah teregistrasi dalam acara TIIMI 2011 dan panitia berharap dalam konferensi yang berlangsung selama dua hari mampu meningkatkan kualitas hasil riset para pelajar Indonesia di luar negeri .

Pelaksanaan TIIMI 2011 mendapat dukungan KBRI London, PPI UK, I-4, METI, SUN Education Group, Radio PPI Dunia, British Chambers of Commerce, British Council, Panasonic Indonesia, British Chambers of Commerce Young Professional Group, WREN (World Renewable Energy Network), Kamar Dinas Indonesia, Bumi Laut Group, Pertamina, Pertamina Geothermal, Kalla Group, Adaro, Omar Taraki Niode Foundation serta Berita Satu Media Holding Group.

***6***
(ZG)

(T.H-ZG/B/M019/M019) 03-12-2011 19:51:10

Tidak ada komentar: