Jumat, 19 April 2013

JERMAN



MENTERI PU TAWARKAN KEMITRAAN DENGAN JERMAN

          London, 19/4 (Antara) - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto, mengatakan, Indonesia menawarkan empat hal yaitu pertumbuhan, kesempatan, kemitraan dan kemakmuran kepada dunia usaha internasional, termasuk dengan Jerman.

         Tawaran itu disampaikan Menteri PU Djoko Kirmanto pada acara Indonesian Business Day terkait dengan terpilihnya Indonesia sebagai negara mitra pada penyelenggaraan Pameran Industri Mesin dan Konstruksi terbesar di dunia yaitu BAUMA, di Munich, Jerman, Jumat.

         Menteri PU juga menjelaskan target Indonesia untuk menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita antara 14,250 sampai 15,500 dolar AS dengan GDP Total sebesar 4 - 4,5 triliun dollar AS tahun 2025 dengan menjaga pertumbuhan ekonomi diangka 6,4 sampai 7,5 persen per tahun. 
    "Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi satu Repelita 2010 - 2014 dibutuhkan investasi infrastruktur sebesar 200 milyar dollar AS  atau lima persen dari GDP, yang 30 persen  dari investasi tersebut akan dilakukan pemerintah, 20 persen dari BUMN sedangkan 30 persen diharapkan dapat dilakukan oleh sektor swasta," kata Djoko.

         Sementara itu Dubes RI-Berlin Eddy Pratomo menjelaskan selain membidik kepakaran teknik, Indonesia juga mengharapkan investasi dari Jerman yang sempat turun pada 2012 secara signifikan sebesar 52 persen dari tahun 2011 yang hanya mencapai 75,8 juta dollar AS. 
    Ia mengatakan, krisis ekonomi di zona kawasan Euro yang semulanya tidak berpengaruh terhadap investasi Jerman di Indonesia pada 2010 dan 2011, tampaknya mulai dirasakan Jerman pada 2012.

         Untuk itu Indonesia dituntut untuk lebih gencar dan kreatif dalam menjaring investor Jerman, ujarnya.

         Dikatakannya kerjasama Indonesia dan Jerman di bidang investasi berlangsung baik sejak disepakatinya perjanjian Naskah Perjanjian Kerjasama Investasi pada 1953, diperkuat dengan Persetujuan Peningkatan dan Perlindungan Penanaman Modal (P4M) yang ditandatangani pada 2003.

         Tercatat tidak kurang dari 250 perusahaan Jerman yang saat ini beroperasi di Indonesia, didominasi sektor otomotif, transportasi, farmasi, dan telekomunikasi.

         Perusahaan-perusahaan besar Jerman yang menjalankan bisnisnya di Indonesia di antaranya adalah BMW, Daimler, VW, Siemens, dan BASF.

         Keberadaan Jerman sebagai pemimpin ekonomi di Eropa merupakan manifestasi keberhasilan Jerman mengedepankan sektor yang menjadi kekuatan ekonomi seperti produk otomotif, mesin-mesin, bahan kimia dan metal, serta investasi bidang riset dan pengembangan.

         Di lain pihak, katanya, Jerman memiliki kelangkaan bahan baku  baik untuk sektor energi (mineral, minyak bumi dan gas) maupun bahan bakar industri seperti crude palm oil, karet, tembakau, kopi, teh dan coklat.

         Ekspor Indonesia ke Jerman pada tahun 2012 tercatat sebesar 3,074 miliar dollar AS di antaranya mesin cetak, kelapa sawit, aret, alas kaki, kopi, logam, tekstil, kayu lapis, dan alat-alat musik.

         Sedangkan impor Indonesia dari Jerman pada tahun 2012 adalah 4,188 milyar Dollar AS, diantaranya pesawat terbang, helikopter, dan teknologi penerbangan lainnya, kendaraan bermotor, mesin-mesin, alat-alat konstruksi, bahan-bahan kimia, mesin percetakan.

    ***3***

(T.H-ZG/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko) 19-04-2013 07:02:16

                               

Tidak ada komentar: