Rabu, 10 April 2013

SPANYOL


                INDONESIA JADI FOKUS UTAMA SPANYOL DI ASIA

          London, 8/4 (ANTARA) - Wakil Menteri Perdagangan Spanyol, Jaime García-Legaz, mengungkapkan bahwa Indonesia dan Singapura merupakan dua negara emerging market yang menjadi fokus utama Spanyol tahun ini.

         Hal itu diungkapkan Jaime García-Legaz, dalam forum dialog yang diselenggarakan harian bisnis Cinco Dias di Hotel InterContinental Madrid, Spanyol, baru baru ini.

         Counsellor KBRI Madrid Theodorus Satrio Nugroho kepada ANTARA London, Minggu mengatakan Forum Cinco Dias merupakan kegiatan rutin bulanan dalam format "breakfast meeting" dengan mengundang pejabat pemerintah dan narasumber ternama di Spanyol.

         Forum diikuti kalangan usaha pada level pimpinan tinggi dan diplomat yang terakreditasi untuk Kerajaan Spanyol, KBRI Madrid diwakili Counselor Koordinator Fungsi Ekonomi.

         García-Legaz menyatakan pihaknya mempersiapkan rencana integral, kunjungan misi dagang, dan alokasi pembiayaan untuk menembus pasar ke dua negara tersebut.

         "Khusus untuk Indonesia, beberapa perusahaan Spanyol telah melakukan ekspansi dalam proyek di bidang infrastruktur dan teknologi," ujarnya.

         Terkait kinerja ekspor Spanyol, García-Legaz mengemukakan hasil ekspor Spanyol Januari 2013 meningkat delapan persen ketimbang Januari tahun lalu.

         Ia mengatakan target peningkatan ekspor Spanyol tahun ini sebesar 4,5 persen dapat tercapai. Komisi Eropa memperkirakan Spanyol akan memimpin peningkatan ekspor di antara negara-negara Uni Eropa tahun ini.

         Dikatakan, tahun lalu ekspor Spanyol membukukan rekor dengan nilai cakupan sebesar 33 persen terhadap PDB, sehingga mengkompensasikan turunnya permintaan dari pasar domestik.

         Meningkatnya daya saing sebesar 3,4 persen dan meningkatnya jumlah perusahaan Spanyol yang melakukan ekspor sebanyak 11 persen merupakan dua faktor utama sehingga ekspor Spanyol meningkat.   
    Membaiknya daya saing Spanyol lebih dikarenakan meningkatnya produktivitas 3,2 persen diripada menurunnya upah tenaga kerja hanya 0,2 persen.

         García-Legaz menyadari hambatan utama bagi perusahaan Spanyol untuk melakukan ekspor adalah pembiayaan. Karenanya pihaknya telah menyiapkan dana 500 juta euro untuk membantu internasionalisasi perusahaan-perusahaan Spanyol.

         Selain itu, lembaga kredit negara di bawah Kementerian Ekonomi dan Daya Saing, Instituto de Crédito Oficial (ICO), juga mengalokasikan kredit senilai total 4.000 juta euro untuk tujuan yang sama.

         Inisiatif lain untuk membantu perusahaan skala kecil dan menengah adalah bantuan teknis dengan membuka situs internet serta permudahan perijinan, misalnya kemudahan bagi UKM dengan luas toko sampai 300 meter persegi, tidak lagi membutuhkan ijin pemda untuk beroperasi.

        Garcia-Legaz juga menyampaikan Spanyol adalah negara pertama di OECD yang memiliki akses investasi dari lembaga multilateral, dan mengalahkan Amerika Serikat dan Australia.

        Spanyol menerima 735 juta dolar dana dari Bank Dunia. Menyinggung lesunya pembelian retail barang konsumsi dan permintaan domestik akibat tingginya tingkat pengangguran, Garcia-Legaz mengungkapkan hal itu disebabkan kecenderungan publik untuk berhemat dan menyimpan uangnya di bank.

        Namun demikian, publik saat ini merasa lebih aman karena krisis di Spanyol melewati fase yang sedang dialami Siprus saat ini.

        Pernyataan Wakil Menteri bidang Perdagangan Spanyol Indonesia telah menjadi prioritas dan fokus utama kerjasama disampaikan pada pertemuan Dubes RI dengan Jaime García-Legaz Poun Juni tahun dan disepakati upaya peningkatan kerjasama antar pemerintah dan swasta, dan pemerintah Spanyol beserta pendanaannya.

        Program promosi ekspor dan investasi ke luar negeri menjadi bagian kebijakan untuk memacu pertumbuhan. Spanyol memiliki keunggulan di bidang pembangunan infrastruktur, termasuk skema pendanaannya.

        Untuk itu pihak Spanyol siap bekerjasama dengan Indonesia dalam pelaksanaan proyek dan pendanaan yang konkrit. Berdasarkan catatan KBRI, mantan Sekretaris Negara bidang Perdagangan Luar Negeri, Alfredo Bonet, telah berkunjung ke Indonesia pada 2011 dengan membawa sedikitnya 25 perusahaan Spanyol.

        Dalam beberapa artikel yang dimuat dalam majalah dan surat kabar ekonomi, banyak diulas mengenai perekonomian Indonesia yang disebut sebagai salah satu emerging economic giant di Asia. Potensi dan akses investasi Indonesia dinilai telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, dan sudah waktunya bagi dunia usaha Spanyol untuk berekspansi ke Indonesia.***3***
(ZG)
(T.H-ZG/B/S. Suryatie/S. Suryatie) 08-04-2013 06:51:50

Tidak ada komentar: