Jumat, 07 Juni 2013

KUBA

MUSIK SASANDO PIKAT MASYARAKAT KUBA

Oleh Zeynita Gibbons

London, 4/6 (Antara) - Musik Sasando berasal dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur, memikat masyarakat Kuba, termasuk Menteri Kebudayaan Kuba, Rafael Bernal beserta istri, serta Direktur Asia Oceania - Kementerian Luar Negeri Kuba, Dubes Miguel Angel Ramirez.

"Penampilan permainan musik Sasando itu mengiringi peragaan busana tenun ikat asal Nusa Tenggara Timur yang dikoordinasikan oleh perajin tenun, Alfonsa Horeng," kata Sekretaris Ketiga KBRI Kuba, Arief Wicaksono Pratomo Putro, kepada Antara London, Selasa.

Pejabat Kementerian Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri Kuba itu baru kembali dari Indonesia mendampingi Menlu Kuba, Bruno Rodriguez Parilla, berkunjung ke Jakarta untuk acara Budaya Indonesia di Museo Nacional de Bellas Artes dan di Instituto Superior de Artes diadakan KBRI di Havana, baru baru ini.

Pertunjukan di Museo Nacional de Bellas Artes dihadiri sekitar 250 pengunjung berasal dari kalangan pemerintah, anggota parlemen, politisi, korps diplomatik, para seniman terkemuka, dan kalangan media massa setempat.

Dubes RI di Kuba merangkap Jamaica dan Bahamas, Teiseran Foun Cornelis, mengatakan penyelenggaraan acara Budaya Indonesia di Havana itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari upaya KBRI Havana untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Kuba terhadap Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang multi-etnis dan multi-budaya.

Selain pertunjukan musik Sasando yang dipersembahkan Yakub Bullan, juga ditampilkan musik angklung yang dibawakan siswa Sekolah Tinggi Musik "Jose White" Propinsi Camaguey Kuba.

Antusiasme yang sangat tinggi terlihat dari tepuk tangan penonton yang tidak henti-hentinya pada akhir setiap presentasi Sasando, Angklung, dan peragaan busana tenun ikat.

Kekaguman penonton terhadap alat musik Sasando dan Angklung yang dapat memainkan berbagai jenis musik lokal maupun internasional para hadirin sangat tinggi, meskipun Sasando terbuat dari daun lontar dan Angklung dari bambu.

Di akhir pertunjukan, penonton berduyun-duyun mengucapkan selamat kepada Dubes dan Ibu Teiseran Foun Cornelis serta melihat dari dekat dan mengabadikan gambar alat musik Sasando dan Angklung.

Sementara rangkaian acara budaya di Museo Nacional de Bellas Artes dan Instituto Superior de Artes yang dihadiri sekitar 70 orang yang terdiri dari dosen dan mahasiswa yang menekuni bidang seni dan budaya.

Sebelum di Havana, pertunjukan Sasando dan Tenun Ikat tampil di Chile, Peru, dan Panama, selanjutnya pertunjukan berikutnya akan dilakukan di Meksiko dan Ekuador.

Kegiatan tersebut terlaksana atas kerja sama enam Kedutaan Besar Republik Indonesia di Amerika Latin dan Karibia, yaitu KBRI Chile, Peru, Panama, Kuba, Meksiko dan Ekuador. Pertunjukan musik Sasando di Kuba ini adalah yang pertama kali.

Acara malam budaya itu mendapatkan liputan yang luas dari media setempat seperti televisi, radio, dan surat kabar, bahkan hasil liputan televisi disiarkan sebanyak dua kali pada hari berikutnya. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E.M. Yacub/E.M. Yacub) 04-06-2013 05:31:27

Tidak ada komentar: