Senin, 28 Oktober 2013

LOVELY MAN

"LOVELY MAN" DAPAT SAMBUTAN DI LONDON

London, 17/10 (ANTARA) - Film Lovely Man karya sutradara Teddy Soeriaatmadja yang dibintangi Raihaanun dan Donny Damara berhasil menghipnotis pengemar film Indonesia dalam acara London Indonesian Film Screenings 2013 yang digelar di London University SOAS , Rabu malam.

"Saya senang banyak penonton yang memberikan apreasiasinya," ujar Teddy Soeriaatmadja kepada ANTARA London, Rabu malam usai acara pemutaran film yang dilanjutkan dengan tanya jawab dalam Indonesian Film Screenings yang berlangsung hingga 20 Oktober mendatang.

Putra mantan Dubes RI di Austria yang menyukai film sejak kecil mengakui bahwa ia merasa senang film garapannya mendapat tempat di masyarakat pengemar film Indonesia di London yang film Lovely Man juga ikut dalam festival film Teracotta beberapa bulan lalu di London.

"Saya liat banyak teman teman saya yang juga ikut menyaksikan film yang dibintangi istri Raihaanun," ujar Teddy yang menyelesaikan kuliahnya di jurusan Human Behavior, Newport University, London sampai S2.

Film Lovely Man merupakan film drama Indonesia dirilis 30 September 2011 menceritakan kisah transgender itu ditonton lebih dari 200 pengemar film Indonesia yang memenuhi gedung College Buildings, Khalili Lecture Theatre, termasuk Wakil Dubes RI untuk Kerajaan Inggris Raya dan Republik Irlandia Harry R.J. Kandou.

Film yang pernah mendapat kecaman dari Front Pembela Islam itu pada Festival Film Asia yang ke-6, Donny Damara berhasil menjadi Aktor Terbaik dan Teddy Soeriaatmadja dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik itu disambut antusias kalangan pengemar film tidak saja datang dari London juga Belanda dan negara Eropa lainnya.

Film yang berkisah mengenai seorang gadis pesantren Cahaya yang diperankan Raihaanun pergi ke Jakarta untuk mencari sang ayah Syaiful yang diperankan Donny Damara, yang meninggalkan rumah waktu Cahaya masih berusia empat tahun.

Sesampainya di ibukota, Cahaya menemukan ayahnya jauh dari harapannya. Syaiful ternyata setiap malam bekerja sebagai waria dengan nama Ipuy. Mereka berdua pun berjalan menyusuri jalanan ibukota semalaman, mencoba menemukan kembali ikatan keluarga yang sudah lama hilang.

Menurut Teddy, film yang digarapnya hanya dalam kurun waktu kurang dari sebulan itu dengan biaya yang sangat minim dan bahkan sering kali harus kejar-kejaran dengan petugas.

Selain film Lovely Man, Teddy juga pernah mendaur ulang dari karya Teguh Karya yang diangkat dari novel berjudul sama karangan Marga T, Badai Pasti Berlalu tahun 1977.

Karya Teddy lainnya Culik (1998), Banyu Biru (2005), Ruang (2006) Badai Pasti Berlalu (2007), Namaku Dick (2008), Ruma Maida (2009). Lovely Man (2011).

Lokakarya Cinema
Panitia penyelenggara London Indonesian Film Screenings 2013, Ben Murtagh dan Ekky Imanjaya mengatakan pemutaran Film Indonesia kali ini menyajikan pilihan dari beberapa film yang paling menarik dalam beberapa tahun terakhir . Menurut Ben Murtagh, Pemutaran Film Indonesia digelar di SOAS sejak pada tahun 2006 .

Festival film Indonesia disponsori Pusat Studi Asia Tenggara University of London dan KBRI London juga digelar Lokakarya dua hari Cinema Indonesia , pada tanggal 17-18 Oktober, di Royal Asiatic Society , London
Selain film Lovely Man juga akan diputar film Something in the Way dengan sutradara Teddy Soeriaatmadja Film Parts of the Heart karya Paul Agusta , film Cita Citaku Setinggi Tanah - Stepping on the Flying Grass disutradarai Eugene Panji.

Selain itu juga diputar film Mentawai Tattoo Revival disutradarai Rahung Nasution, film Peculiar Vacation and Other Illnesses - Vakansi Yang Janggal dan Penyakit Lainnya karya Yosep Anggi Noen.

Sementara itu tiga film karya sutradara Riri Reza yaitu film Kuldesak film 3 Days To Forever dan film Atambua 39° Celsius juga mengisi festival film yang berlangsung hingga 20 Oktober mendatang dengan diikuti tanya jawab dengan sang sutradara Riri Reza.

***1*** (ZG)

(T.H-ZG/B/M. Yusuf/M. Yusuf) 17-10-2013 06:26:34

Tidak ada komentar: