Minggu, 06 Oktober 2013

PORTUGAL

BUKU SEJARAH 500 TAHUN HUBUNGAN RI-PORTUGAL DILUNCURKAN

Oleh Zeynita Gibbons

London, 2/10 (Antara) - Buku Sejarah 500 tahun hubungan Portugal-Indonesia berjudul "Portugal e Indonesia: Historia do Relacionamento Politico e Diplomatico 1509-1974", Portugal dan Indonesia: Sejarah Hubungan Politik dan Diplomasi 1509-1974, diluncurkan di KBRI Lisabon.

Acara peluncuran buku dua jilid di gedung bersejarah Palacio da Independência, Lisbon, itu dihadiri Sekretaris Negara Urusan Komunitas Portugis Dr. José Cesário, mewakili Kemlu Portugal, demikian Pensosbud KBRI Lisbon, Tri Wahyuni, kepada Antara London, Rabu.

Peluncuran buku yang dilakukan KBRI Lisabon bekerja sama dengan the International Institute of Macao (IIM) dan Asosiasi Persahabatan dan Kerja Sama Portugis-Indonesia (ALIAC) itu dihadiri sekitar 50 undangan termasuk mantan Menlu António Martins da Cruz.
Selain itu juga hadir Penasihat Presiden Portugal, Dr. Fernando Lima, Presiden IIM Prof. Jorge Rangel, dan pimpinan Sociadade Historica da Independência, Jenderal Baptista Pereira, serta Konhor RI di Porto sekaligus Ketua ALIAC, Dr. Luciano da Silva, dan Dr. Laurenço da Almeida, pimpinan Pusat Kebudayaan Nasional.

Sementara itu, hadir dari kalangan pimpinan museum, ahli sejarah Portugis, pimpinan universitas di Lisbon, tokoh kebudayaan, wakil organisasi komunitas negara berbahasa Portugis/CPLP, Dubes RI Albert Matondang dan staf diplomatik KBRI Lisbon.

Presiden IIM, Prof Jorge Rangel, dalam pidato peluncuran mengatakan buku ini merupakan sumbangsih penting Institut Internasional Macau bagi kemajuan keilmuan dan kajian sejarah bangsa yang menjalin hubungan dan menerima pengaruh Portugis.

Ia merasa gembira, akhirnya buku yang disusun sejak tahun 2004 itu rampung dan menyampaikan terima kasih kepada KBRI dan ALIAC serta koordinator buku, Prof. Jorge Alves, yang telah bekerja keras menyelesaikan buku tersebut.
Sementara, Sekretaris Negara Urusan Komunitas Portugis, Dr. José Cesário, menggarisbawahi pentingnya peluncuran buku, yang disebutnya sebagai sumber ilmiah yang multidisiplin dan multi bahasa, sebagai langkah mendekatkan kedua bangsa.
Dikatakannya bahwa sejarah masa lalu Portugal yang gemilang dalam menjelajah bangsa-bangsa di dunia menjadi motor penggerak generasi saat ini. Ia turut menyampaikan penghargaan atas peran perguruan tinggi, KBRI dan lembaga persahabatan ALIAC menyebarluaskan pengetahuan yang penting tersebut.

Dubes Albert Matondang menyampaikan KBRI dan Pemerintah RI mendukung penuh penerbitan buku ini.

Menurut Dubes, buku dengan lingkup bahasan yang luas, topik yang diangkat penting dan relevan dalam memahami berbagai aspek hubungan bilateral Portugal-Indonesia di masa lalu, seperti sejarah hubungan diplomasi, instrumen diplomasi hingga peran budaya dalam peningkatan hubungan.

"Buku ini sangat bermanfaat bagi pengambil keputusan ataupun masyarakat luas, yang ingin mengetahui seluk beluk pertalian Portugal dan Indonesia. Ini bermanfaat memperkuat hubungan bilateral yang telah terjalin dan mendorong kerja sama yang lebih konkret di masa depan," katanya.

Buku Portugal e Indonesia: Historia do Relacionamento Politico e iplomatico (1509-1974) merupakan buku pertama yang mengupas secara lengkap berbagai dimensi hubungan sejarah Indonesia-Portugal yang telah berusia 500 tahun.

Buku yang dipersiapkan sejak tahun 2004 dengan mengumpulkan 35 artikel yang ditulis berbagai ahli dari Eropa dan Indonesia sejak normalisasi hubungan RI-Portugal tahun 1999.

Ide mengumpulkan tulisan tersebut berangkat dari keinginan Alm. Ambassador Antonio Pinto da França, Indonesianis, mantan diplomat senior Portugis dan mantan Ketua ALIAC, dua peneliti Indonesia Sartono Kartodirdjo dan Paramita Abdulrachman, memanfaatkan hasil seminar mengenai hubungan Portugal-Indonesia pada tahun 2004, yang dinilai dapat menambah khasanah tulisan ilmiah tentang pertalian kedua negara.

IIM merupakan NGO nirlaba yang didirikan bulan Juni 1999 dan berpusat di Macau, Organisasi ini memiliki misi mempromosikan identitas sosial budaya dan ekonomi Macau serta berkontribusi secara luas terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Dukungannya terhadap penerbitan buku ¿Portugal e Indonesia: Historia do Relacionamento Politico e Diplomatico (1509-1974)¿ dilandasi kedekatannya dengan Portugal, yang merupakan penguasa terakhir Eropa di daratan China.

Pengaruh Portugis yang kental di Macau dan hubungan sejarah penjelajahan Portugis di masa lampau, yang melibatkan Macau, Indonesia dan negara lainnya di Asia, mendorong IIM mensponsori penerbitan buku itu. ***1***
(T.H-ZG/B/Farochah/Farochah) 02-10-2013 05:26:41

Tidak ada komentar: