Senin, 28 Oktober 2013

PARIS


WARGA MALAYSIA-BRUNEI IKUT PERAYAAN IDUL ADHA

Oleh Zeynita Gibbons

London, 17/10 (Antara) - Warga muslim dari beberapa negara sahabat seperti Malaysia dan Brunei Darussalam bersama dengan masyarakat Indonesia di Paris mengikuti perayaan Idul Adha 1434 Hijriah yang diadakan KBRI Paris, di Paris, Prancis.

Perayaan diisi dengan pelaksanaan Shalat Idul Adha di ruang Balai Budaya KBRI Paris dengan diawali gema takbir, kata Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Paris, Arifi Saiman kepada Antara di London, Kamis.

Dia menyatakan, pelaksanaan Shalat Idul Adha diikuti sekitar 250 orang jamaah, yaitu pejabat KBRI Paris/KWRI UNESCO, warga muslim Indonesia di Kota Paris dan sekitarnya, serta anggota masyarakat muslim dari beberapa negara sahabat seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Selain itu, juga melaksanakan Shalat Idul Adha ini adalah rombongan delegasi Pemprov Jawa Timur dan beberapa peserta pameran asal Indonesia yang sedang mengikuti pameran onderdil mobil di Paris.

Bertindak selaku imam Shalat Idul Adha adalah Ustadz Samir, sedangkan Khatib Ustadz Muhammad Al-Fayyadl.

Dalam khotbahnya, Ustadz Al-Fayyadl antara lain menyampaikan tentang esensi dan makna kurban dalam konteks Hari Raya Kurban ditinjau dari aspek religi dan sosial.

Secara religi, perintah Allah SWT kepada Nabi Ibrahim AS untuk mengorbankan putra yang sangat dicintainya Ismail merupakan sebuah ujian berat yang diberikan Allah SWT kepada seorang hamba-Nya bernama Nabi Ibrahim, ujar Ustadz Al Fayyadl.

Menurut Khatib ini, ujian tersebut adalah semata-mata untuk mengukur tingkat keikhlasan dan ketakwaan hamba-Nya menjalankan segala perintah-Nya, dalam hal ini perintah untuk berkurban.

Dia menegaskan, keikhlasan dan ketakwaan Nabi Ibrahim AS dalam menjalankan perintah Allah SWT dalam konteks ini merupakan bentuk pengorbanan sekaligus keteladanan dalam konteks keimanan dan ketaatan dalam menjalankan perintah dan larangan Allah SWT.

Sedangkan, ditinjau dari aspek sosial, menurut Khatib, momentum perayaan Idul Adha yang juga dikenal dengan Hari Raya Kurban dapat dimaknai sebagai sebuah refleksi kesetiakawanan sosial sebagaimana direpresentasikan melalui budaya berbagi daging kurban kepada warga masyarakat yang kurang mampu.
Seusai Shalat Idul Adha, acara dilanjutkan dengan ramah tamah yang diikuti seluruh jamaah bertempat di halaman KBRI Paris.***4***

Budisantoso Budiman
(T.H-ZG)
(T.H-ZG/B/B. Budiman/B. Budiman) 17-10-2013 06:12:14

Tidak ada komentar: