Jumat, 15 November 2013

PPI UK

SUMBANGSIH PPI UK BAGI PENGEMBANGAN SDM

London, 12/11 (Antara) - Ratusan mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu baik di luar negeri maupun di tanah air ambil bagian pada Konferensi Indonesian Scholars International Convention (ISIC) 2013 yang digelar PPI UK di London, akhir pekan lalu.

Ketua Umum PPI UK, Haikal Bekti Anggoro, kepada ANTARA London, Selasa menyebutkan dalam konferensi yang dibuka Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Hamzah Thayeb dibahas topik mengenai sumber daya manusia Indonesia.

Terungkap pula pada acara itu bahwa 100 peneliti di Inggris, terutama London dan sekitarnya, menjadikan Indonesia sebagai subjek penelitiannya.
Pada konferensi yang berlangsung di King's College London ini, Board of Reviewers yang diketuai Dr Dessy Irawati-Rutten, Ketua Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional, memilih 30 paper dari 875 abstrak yang diterima panitia.

Pada dua hari konferensi, terdapat 19 presentasi dari mahasiswa terbaik Indonesia.

Dikatakannya cukup banyak presentasi yang membahas mengenai pendidikan, kebudayaan, pemberdayaan ekonomi lokal melalui tourism dan creative industry, yang sangat menarik perhatian khalayak ramai.

Konferensi ISIC merupakan konferensi akademik terbesar dan tertua yang diselenggarakan PPI di seluruh dunia.

Konferensi dari PPI United Kingdom ini sendiri pada tahun 2013 dilaksanakan sebanyak 13 kali.

Konferensi yang disambut baik Pemerintah Inggris melalui Menteri Universitas dan IPTEK, David Willetts, yang memberikan sambutan melalui video.

Dari seluruh paper yang masuk, Board of Reviewers memutuskan presenter terbaik diraih Muhammad Farid asal National University of Singapore.

Di dalam paper yang dipresentasikannya, Muhammad Farid merumuskan sebuah model baru untuk menyusun kebijakan peningkatan sumber daya manusia.

Menurutnya, peningkatan sumber daya manusia tidaklah cukup hanya melalui perbaikan kurikulum pendidikan dan sarana dan prasarana sekolah, tetapi harus melibatkan lebih banyak pihak terutama pemerintah.

Sedangkan untuk karya tulis ilmiah (paper) terbaik, Board of Reviewers memilih paper ditulis Agus Surachman dan Hartoyo asal Institut Pertanian Bogor.

Kedua penulis tertebut melakukan penelitian mengenai kemiskinan, dan penelitiannya dilaksanakan di daerah Cicurug, Sukabumi.

Pada kesimpulan papernya, Agus Surachman dan Hartoyo menekankan pentingnya pendidikan dan peranan positif dari orangtua kepada anaknya mulai usia dini agar menghentikan rantai kemiskinan.

Selain presentasi dari 19 paper, juga hadir keynote speakers diantaranya Professor David Charles asal University of Stratchlyde Skotlandia, Wilbur Ramirez dari BBC, Dr. Indra Uno dari Indonesia, serta Steve Buckle dari British Council.

Mengingat hari kedua dari acara konferensi ISIC 2013 jatuh pada 10 November yang bertepatan pada hari Pahlawan, hari kedua dimulai dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri.

Ketua Umum PPI UK, Haikal Bekti Anggoro, menilai peserta konferensi ISIC 2013 dapat menjadi sosok-sosok pahlawan baru untuk Indonesia, tidak melalui berjuang di peperangan, namun melalui pengetahuan yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup orang di sekitarnya.
Ketua Panitia ISIC 2013, Syahidah Rilyadi pada pidato penutupannya berharap berbagai informasi dan ilmu yang diraih pada konferensi ini dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Indonesia dimasa datang.***4***
(ZG)
(T.H-ZG/B/E.S. Syafei/E.S. Syafei) 12-11-2013 11:52:54

Tidak ada komentar: