Kamis, 21 Juli 2016

BELANDA

LIMA MAHASISWA INDONESIA RAIH PRESTASI DI BELANDA
     Zeynita Gibbons

    London, 19/7 (Antara) - Lima  mahasiswa Indonesia menorehkan prestasi tertinggi dalam acara debat di forum yang disebut "The European International Model of United Nations" di Den Haag, Belanda yang diumumkan panitia pada penutupan acara, akhir pekan.
         Prestasi tertinggi diraih Anyssa Rizka, Kenneth Nicolas, Luther Lie, dan Alifa Starlika kesemuanya dari Universitas Indonesia serta Rayesha Hardono, mahasiswa Indonesia dari University of Groningen Belanda, demikian Minister Counsellor Penesosbud KBRI Den Haag, Belanda, Azis Nurwahyudi kepada Antara London, Selasa.
         Sementara Arman Raafi Seiff juga dari Universitas Indonesia menerima penghargaan sebagai "honorable mention" pada kegiatan tersebut.
         "The European International Model of United Nations" (TEIMUN) merupakan ajang kompetisi berskala internasional yang diselenggarakan untuk tingkat mahasiswa, merupakan salah satu "Model of United Nations" tertua yang diselenggarakan di kawasan Eropa.
         TEIMUN tahun 2016 diselenggarakan pada tanggal 11 - 17 Juli 2016 di Den Haag, berthema penyelenggaraan MUN tahun ini "Pushing Boundaries: Pursuing a new state of mind".
         Dalam forum ini diperlombakan debat dan diskusi dengan menggunakan model pembahasan pada sidang-sidang PBB, khususnya dalam menyelesaikan berbagai kasus resolusi antar bangsa, baik permasalahan bilateral maupun multilateral.
         TEIMUN 2016 diikuti 200 orang peserta dari 51 negara berasal dari lima benua. Terdapat tiga kategori juara yang dilombakan yaitu "best delegate", "most outstanding delegate", dan "honorable mention".
         Lomba tersebut terbagai ke dalam  tujuh "councils", yaitu "Historic Crisis Council", "Human Rights Council", "Security Council", "General Assembly Council", "North Atlantic Council", "European Council", dan "International Court of Justice".
         Peserta TEIMUN 2016 dari Indonesia mewakili Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada dan STAN. Terdapat juga beberapa peserta mahasiswa Indonesia yang mewakili perorangan.
         Menurut Rayesha Hardono, salah satu penerima the Best Delegate: "MUN ini berbeda dengan MUN lain yang pernah saya ikuti, karena peserta TEIMUN ini banyak mahasiswa internasional dari banyak negara, dengan program eksekursi yang menarik, serta materi debat yang menantang".
         Rayesha merasa senang mendapatkan penghargaan ini karena tidak pernah menyangka. "Tantangannya berat, materinya menantang dan 'up to date', sehingga saya harus mempersiapkannya dengan baik," ujar remaja yang akrab disapa Ray itu.
         Keseluruhan prestasi yang diraih  peserta dari Indonesia dalam TEIMUN 2016 yakni Arman Raafi Seiff dari UI meraih honorable mention untuk Historical Crisis Council, Anyssa Rizka (UI) merahi "Best delegate untuk Human Rights Council".
         Sementara Kenneth Nicolas dan Luther Lie (UI) sebagai Best delegate untuk Security Council, untuk Alifa Starlika (UI), meraih  Best Delegate untuk General Assembly Council dan Rayesha Hardono, peserta perorangan, mahasiswa Indonesia di University of Groningen, Belanda sebagai Best Delegate untuk European Council.
         Dubes RI Wasaka Puja menerima peserta TEIMUN di Wisma Duta Wassenaar, pada kesempatan tersebut dia berbagi pengalaman sebagai seorang diplomat dan menyampaikan pesan kiranya mahasiswa tersebut terus berprestasi untuk mengharumkan nama Indonesia di berbagai forum internasional.
    ***4*** (T.ZG)
(T.H-ZG/B/C. Hamdani/C. Hamdani) 19-07-2016 14:21:17

Tidak ada komentar: