Senin, 13 November 2017

RABAT

PERAYAAN HARI BATIK DI RABAT DIHADIRI DIPLOMAT
     Oleh Zeynita Gibbons

    London, 31/10 (Antara) - Kedutaan  Indonesia di Rabat, Maroko mengadakan Perayaan Hari Batik Tahun 2017 bertema "Celebrating Indonesian Heritage in Herbs and Spices" dihadiri sekitar 150 undangan kalangan diplomat, organisasi wanita dan mitra kerja KBRI, Senin (30/10).
         Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Rabat Hanung Nugraha kepada Antara London, Selasa menyebutkan, rangkaian acara Perayaan Hari Batik Nasional 2017 ini terdiri dari Indonesian Bazaar, Workshop Batik Kolosal, Pemutaran Video History of Batik dan Pentas Seni Budaya dengan penampilan musik gamelan dan angklung serta tari piring.
         Selaras dengan tema, tamu yang hadir disuguhi berbagai makanan dan minuman yang kaya akan rempah-rempah khas Nusantara. Minuman beraroma jahe dan sereh disajikan sebagai welcoming drink sedangkan menu utama disuguhkan soto padang dan siomay.
         Dubes RI di Rabat, E.D Syarief Syamsuri menyampaikan, perayaan Hari Batik tidak hanya milik Indonesia tetapi merupakan perayaan warisan dunia sejak batik diakui UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) pada 2 Oktober 2009.
         Dubes mengatakan, melestarikan Batik menjadi upaya melestarikan warisan dunia. Sebagai bagian dari upaya pada perayaan hari batik tahun ini, Dubes Syamsuri mengajak undangan membuat sejarah pembuatan batik design masing-masing tamu pada kain batik sepanjang 5 meter.
         Acara dilanjutkan dengan Tari Piring asal Sumatera Barat, gamelan dan angklung yang memukau perhatian dan mendapat tepuk tangan meriah dari para tamu. Melengkapi kemeriahan Perayaan Hari Batik Nasional di KBRI Rabat, acara ditutup dengan resepsi khas Indonesia diiringi alunan musik secara langsung atau live.

         Sebagai bagian dari promosi seni budaya Indonesia, Perayaan Hari Batik KBRI Rabat memperkenalkan Balinese Spa pijat relaxing and therapeutic dan tempe tahu sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia. Pengenalan tempe dan tahu dimaksudkan untuk mendorong tumbuhnya industri kreatif yang dirintis masyarakat Indonesia di Maroko memproduksi tempe dan tahu dengan merek Tempe Diyalna.(ZG) ***4***
(T.H-ZG/C/T. Susilo/T. Susilo) 31-10-2017 05:48:08

Tidak ada komentar: