Kamis, 26 April 2018

VISA

JUMLAH APLIKASI VISA SCHENGEN WNI DITOLAK MENINGKATOleh Zeynita Gibbons
   London, 26/4 (Antara) - Komisi Uni Eropa merilis statistik penerbitan visa Schengen di seluruh negara di dunia yang pada tahun 2017, jumlah aplikasi permohonan visa Schengen tercatat sebanyak 16,1 juta, jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 6,3 persen dibanding 2016. 
   Aplikasi visa Schengen yang diajukan orang Indonesia tercatat sebanyak 199.353 aplikasi permohonan visa Schengen tipe A dan C dan hasilnya, 2.760 permohonan ditolak, ungkap salah satu penggerak gerakan BebasVisaID, Ivan Ronaldo, sehubungan banyaknya penolakan visa yang diajukan WNI kepada Antara London, Kamis.
        Menurut Ivan Ronaldo, tingkat penolakan visa Schengen diajukan di Indonesia adalah 1,4 persen untuk tahun 2017. Dibandingkan tahun 2016, persentase penolakan visa Schengen mengalami kenaikan.
        Tahun 2016, angkanya 1,1 persen. Tapi perlu dicatat jumlah permohonan visa Schengen di Indonesia tahun itu adalah 172.045. Dengan kata lain, tahun 2017 ada 2.760 aplikasi yang ditolak, sedangkan tahun 2016 jumlahnya 1.893.    
   Meskipun jumlahnya naik, tapi kami berharap hal tersebut tidak berpengaruh terhadap negosiasi bebas visa Schengen yang sedang dijalankan Kementerian Luar Negeri RI, ujar Ivan Ronaldo.
        Dikatakannya, visa Schengen yang diolah oleh statistik tersebut adalah 'uniform visa', yakni visa tipe A dan C. Visa Schengen tipe A adalah untuk keperluan transit, sedangkan tipe C adalah visa yang sehari-hari digunakan untuk kunjungan singkat, seperti wisata dan kunjungan keluarga.
        Menurut Ivan Ronaldo, satu hal yang perlu dipahami, bahwa jumlah permohonan visa tersebut adalah jumlah keseluruhan yang diajukan di Indonesia. "Jadi WNA yang memohon visa Schengen di Indonesia ikut masuk dalam perhitungan. Jadi, tingkat penolakan tersebut tidak melekat pada WNI saja", ujarnya.
        Bila dibandingkan dengan negara tetangga, Indonesia termasuk yang paling rendah tingkat penolakannya. Thailand berada pada angka penolakan 3,1 persen, dan Filipina berada pada 7 persen.
        Tiongkok yang tercatat sebagai negara penyumbang permohonan visa kedua terbesar setelah Rusia, berada pada 3,3 persen. Rusia tercatat sebagai 'penyumbang' utama permohonan visa Schengen dengan total aplikasi sebesar 3.885.899 diajukan di Negara tersebut.
   Selain visa Schengen, Komisi Uni Eropa juga menerbitkan statistik permohonan visa Bulgaria, Kroasia dan Romania.

        "Di Indonesia, tingkat penolakan untuk visa Bulgaria adalah 0 persen. Untuk Kroasia 1,2 persen dan Romania 5,8 persen," kata Ivan Ronaldo. ***2***
(ZG)

(T.H-ZG/B/A. Salim/A. Salim) 26-04-2018 04:23:50

Tidak ada komentar: