Jumat, 27 Juli 2018

LONDON

KETUA OJK: TEKANAN PADA PASAR KEUANGAN BERSIFAT TEMPOREROleh Zeynita Gibbons
    London, 24/7 (Antara) - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso berpendapat bahwa tekanan pada pasar keuangan di Indonesia akhir-akhir ini hanya merupakan fenomena temporer sebagai akibat dari "rebalancing portfolio" para investor global.
          OJK bersama Bank Indonesia dan pemerintah telah berkoordinasi untuk mengambil berbagai kebijakan sesuai koridor kewenangan masing-masing guna meredam gejolak ini, kata Wimboh, seperti dikutip Sushil Saluja, ketua Asosiasi TheCityUK Grup ASEAN sekaligus pimpinan utama sektor keuangan di Accenture, kepada Antara London, Selasa.
         Ketua OJK, kata Sushil, pada Investor Update 2018 Forum yang diselenggarakan TheCityUK, yang merupakan asosiasi industri keuangan di Inggris Raya, dan Accenture London, juga mengemukakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat,
     Wimboh menyampaikan prioritas OJK dalam mendukung program strategis pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di berbagai daerah dengan berbagai inisiatif pengembangan di pasar modal.
        Pasar modal di Indonesia menjadi semakin penting sebagai penyedia alternatif pembiayaan jangka panjang yang mampu menutup "infrastructure financing gap".
        Pada forum tersebut, ia menyampaikan empat inisiatif utama OJK, yaitu instrumen pembiayaan pasar modal seperti Green Bonds, Obligasi Daerah (Municipal), sekuritisasi, obligasi perpetual, dan Blended Finance.
        Ke depan OJK akan menerapkan beberapa kebijakan  mendukung pengembangan pasar "hedging instrument" seperti menyederhanakan proses penerbitan di pasar modal, dan  berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan terkait insentif pajak bagi produk pasar modal.
          Selain itu, memperluas basis investor domestik dan menarik investor global dalam pasar modal Indonesia dan memperkuat peran lembaga keuangan nonbank dalam pembiayaan pembangunan infrastruktur termasuk di dalamnya melalui pasar modal.
          Direktur Eksekutif Young Indonesian Professionals Association (YIPA) di London Steven Marcelino mengatakan,  forum ini merupakan awal dari rencana peningkatan dialog antar Inggris dan Indonesia.
         "Hubungan Inggris-Indonesia dalam investasi akan memasuki masa keemasan dengan fokus OJK untuk memosisikan Inggris sebagai hub di Eropa yang dapat menarik investor global dan sekaligus membantu agenda deepening pasar modal di Tanah Air," ujarnya.
         YIPA Inggris Raya juga ditunjuk sebagai mitra dalam memfasilitasi minat para investor dan pemain industri keuangan di Inggris.

         "Kami menyambut peran penting OJK untuk memberikan komunikasi terkini sekaligus meningkatkan eksposur pasar modal Indonesia pada media bisnis internasional yang memiliki jangkauan luas,"  demikian Steven yang juga ahli pasar modal ASEAN di Accenture London.(ZG)****3***

Tidak ada komentar: