Sabtu, 14 Juli 2018

ROMA

KBRI ROMA BUKA AKSES PRODUK UKM JATIMOleh Zeynita Gibbons
    London, 14/7 (Antara) - KBRI Roma memfasilitasi pertemuan  misi dagang antara Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) Jawa Timur dengan mitra di Italia untuk membuka akses pasar produk unggulan UKM Jatim seperti tekstil dan garmen, kulit, kerajinan tangan, serta perhiasan.
           Saat membuka Forum Bisnis dan Pertemuan Business-to-Business di Napoli, Komisioner Kamar Dagang Napoli Girolamo Petrone, mengajak pengusaha Italia memperluas usahanya ke Indonesia, demikian Fungsi Penerangan KBRI Roma, Aisyah M Allamanda kepada Antara London, Sabtu.
        Menurut Petrone, pasar yang potensial dan stabil dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas lima persen pada satu dekade terakhir menjadikan Indonesia sebagai mitra investasi dan produksi.
          Sementara itu, Wakil Presiden Perusahaan Carpisa, Carlo Palmieri, mengungkapkan bahwa produsen tas dari Napoli  sedang menjajaki kemungkinan investasi untuk memproduksi Carpisa di Indonesia. Besarnya pasar di Indonesia merupakan faktor penting yang tidak dapat diabaikan untuk ekspansi bisnis, ujar Palmieri.
            Menurut Pejabat Ekonomi KBRI Roma, Aries Asriadi, misi dagang Iwapi Jawa Timur difokuskan untuk menggarap pasar di wilayah selatan Italia, terutamanya Napoli, yang lebih sesuai untuk pengembangan kerja sama dagang produk-produk UKM Indonesia.
           Selain di Napoli, anggota Iwapi didampingi Pejabat Dinas Perindag Jawa Timur juga berkunjung ke Kantor Lazio Innova, badan otonom di bawah Pemprov Lazio  berfungsi mempromosikan UKM Italia ke pasar global, Roma.
           Pada kesempatan tersebut, Lazio Innova memberikan gambaran pembinaan UKM di Lazio antara lain dalam hal desain dan pembuatan prototipe produk serta packaging secara gratis guna mendorong tumbuhnya usaha startup serta memfasilitasi kegiatan promosi luar negeri.
      "Saat ini, kami sudah memperoleh bantuan Pemda Jawa Timur dalam  peningkatan kualitas desain, packaging serta standarisasi produk. Meski demikian, kami masih perlu belajar banyak dari Italia sebagai salah satu pusat industri dunia sehingga produk UKM Jawa Timur lebih bersaing dalam merambah pasar internasional," ujar Hj. Rahmawati,  Ketua IWAPI Jawa Timur  memimpin misi dagang ke Italia.
          Kunjungan pengusaha wanita Jatim juga disambut Wali Kota Firenze yang memfasilitasi pertemuan dengan berbagai asosiasi usaha serta beberapa pengusaha di kantor Wali kota Firenze.
          Kerja sama pelatihan penyamakan kulit dan penggunaan mesin terbaik dibahas ketika anggota Iwapi bertemu dengan ahli perkulitan dari Made in Italy Academy (MITA) Firenze.   
     Presiden MITA, Antonella Vitiello, menyatakan bahwa MITA terbuka bagi peserta asing untuk mengikuti pelatihan selama enam bulan terkait dengan penyamakan, kulit dan desain produk.
          "Kami tertarik untuk meningkatkan kualitas produk dengan penggunaan teknik terbaru serta teknologi mesin terkini dalam pengolahan kulit," ujar Endang Daryanti, anggota Iwapi dan Ketua Asosiasi Penajin Kulit (Aspek) Jatim yang ikut serta dalam misi dagang.
          Selama di Firenze, Endang melakukan survei pasar, mengamati kualitas dan model produk kulit terbaru guna membuka wawasan bagi pengembangan UKM Kulit Sidoarjo.
         Rangkaian kegiatan juga dimanfaatkan untuk mempromosikan Trade Expo Indonesia 2018 yang akan dilaksanakan Oktober mendatang di Tangerang.
         Secara khusus, Dubes RI untuk Italia, Esti Andayani, meminta Kamar Dagang dan Konfederasi Industri Italia untuk mengorganisir misi dagang ke Indonesia.
         Atase Perdagangan di Roma, Sumber Sinabutar, mengungkapkan  beberapa asosasi usaha di Italia seperti Konfederasi Industri Tuscany dan Konfederasi Industri Bologna telah menyampaikan rencana pengiriman delegasi pengusahanya.
         "Misi dagang dan partisipasi pada pameran dagang merupakan langkah konkrit guna meningkatkan ekpor Indonesia ke Italia, sehingga kita optimistis ekspor ke Italia bisa naik tahun ini," ujar Sinabutar.
           Kementerian Perdagangan RI mencatat nilai ekspor ke Italia pada tahun 2017 sebesar USD 1,93 miliar dengan surplus perdagangan untuk Indonesia sebesar USD 369,7 juta.
          Setelah sukses mendorong peningkatan angka ekspor hingga 23,7 persen pada 2017, KBRI Roma menargetkan kenaikan paling tidak sebesar 11,9 persen pada tahun 2018.

         Produk tekstil dan garmen, dan kerajinan tangan Indonesia diminati konsumen Italia mengingat kualitas, desain unik serta harga yang bersaing.(ZG)***3***



(T.H-ZG/B/A.J.S. Bie/A.J.S. Bie) 14-07-2018 14:54:25

Tidak ada komentar: