Kamis, 20 April 2017

BUSANA

BUSANA MUSLIM INDONESIA EKSPANSI KE PASAR INGGRIS
     Zeynita Gibbons
       
     London, 18/4 (Antara) - Desainer Indonesia mulai mengembangkan sayapnya di Pasar Inggris dengan mengikuti pameran dan menampilkan rancangan busana muslim pada Modanisa London Modest Fashion Week yang berlangsung di gedung pameran di Olympia, London, pada akhir pekan lalu.
         "Penampilan busana muslim Indonesia mendapatkan sambutan dan berhasil memukau  pengunjung pameran itu dan ini merupakan ekspansi Busana Muslim Indonesia ke Pasar Inggris," demikian Atase perdagangan KBRI London Nur Rakhman Setyoko kepada Antara London, Selasa.
           Dikatakannya potensi pasar Inggris sangat besar untuk busana muslim sehubungan dengan meningkatnya populasi umat muslim di Inggris terus bertambah.
          Berdasarkan data yang  Badan Nasional Statistik (ONS), yang dirilis akhir Januari 2016 tercatat warga Muslim mencapai 3,1 juta orang pada 2014 atau setara dengan 5,4 persen dari total populasi  menjadi pengungkit demand besar  busana muslim Indonesia masuk ke Inggris.
           Desainer Indonesia yang ikut pameran London Muslim Lifestyle Senaz Nasansia dan Tiara Syafruddin, menjelaskan antusias masyarakat Inggris terhadap busana muslim sangat besar dan produk Indonesia memiliki peluang memasuki pasar Inggris.
          Meningkatnya umat muslim membuat WNI Rina Kartina bersama sang suami yang tinggal di Inggris melakukan "start up business" busana muslim di wilayah Manchester yang menyebutkan visinya membawa produk Indonesia "to the world".
          Dalam pameran London Muslim Lifestyle, Rina Kartina dengan brand nya Tatuis berupaya menembus pasar di Inggris yang disebutnya  mulai berkembang ketika mereka hijrah ke Manchester dan mengembangkan sayapnya di Kerajaan Inggris.
          "Potensi pasar Inggris sangat besar untuk busana muslim dan tingkat populasi muslim di Inggris cukup besar," ujar Rina Kartina yang menetap di Inggris sejak dua tahun lalu.
          Dia melakukan bisnis busana muslim itu melalui brand yang sudah populer di Indonesia seperti Zalora, Hijup, Hijabenka dan lainnya  tujuannya untuk membuka market baru dan jaringan distribusi.   
  "Saya berniat membawa potensi dan kreatifitas Indonesia "from Indonesia to the World" akan dapat terwujud bersama dengan dukungan semua lini masyarakat dan juga pemerintah tentunya," ujarnya.

           Menurut Badan Pusat Statistik neraca perdagangan Indonesia dengan Inggris pada  tahun 2016 mencapai surplus 696,5 juta dolar AS.  Khusus ekspor pakaian jadi ke Inggris sudah mencapai 211 juta dolar di 2016.***3***Budi Suyanto

(T.H-ZG/B/B. Suyanto/B. Suyanto) 18-04-2017 13:52:19

Tidak ada komentar: