Kamis, 20 April 2017

SENEGAL

DPR-RI: INDONESIA MINAT BANGUN INFRASTRUKTUR SENEGAL      
     Oleh Zeynita Gibbons
    London, 15/4 (Antara) - Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR-RI yang dipimpin  Rofi Munawar, Wakil Ketua BKSAP, menyatakan minat Indonesia ikut partisipasi dalam pembangunan infrastruktur ekonomi di Senegal.
        Hal itu dikemukakan saat kunjungan kerja ke Dakar, Senegal, dalam rangka penguatan hubungan kerja sama bilateral khususnya antara DPR-RI dengan Parlemen Nasional Senegal, kata Pensosbud KBRI Senegal , Dimas Prihadi kepada Antara London, Sabtu.
         Dalam kunjungannya, delegasi BKSAP DPR-RI bertemuan dengan pejabat Senegal, antara lain Ketua Parlemen Senegal, Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Senegal,  Direktur Kabinet Kementerian Infrastruktur, Transportasi dan Pembukaan Lahan Senegal.
        Dalam kesempatan ini Dubes menyampaikan rencana kerjasama pembangunan perkeretaapian Senegal mendapat tanggapan positif dari PT. INKA yang akan berkunjung ke Dakar dalam waktu dekat. 
    Dubes Mansyur menyampaikan rencana Pemerintah Senegal 
membangun 450 km jalan tol dan jalur kereta api sepanjang 750 km  itu kesempatan bagi Perusahaan BUMN Indonesia seperti PT WIKA dan PT Waskita Karya berinvestasi melalui mekanisme yang disepakati.
         Ia mempromosikan BUMN terkemuka lainnya seperti PT WIKA, PT Waskita Karya dan Pertamina yang  berpengalaman di kancah internasional dalam membangun lapangan udara, jalan tol, anjungan rig dan pelabuhan di berbagai negara seperti Emirat, Qatar, Aljazair, Tunis dan Oman.
         Pemerintah Senegal  juga membeli dua pesawat CN-235 dari PT. Dirgantara Indonesia (PT DI) dan merencanakan membeli dua pesawat lagi, merupakan bukti Pemerintah Senegal memiliki kemampuan membeli produk industri strategis dari negara lain.
         Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Nasional Senegal, Moustapha Niasse, disepakati perlunya MoU persahabatan antara Parlemen Nasional Senegal dengan BKSAP DPR-RI.
    "Indonesia dan Senegal memiliki kesamaan yang dapat dijadikan sandaran untuk memperkuat hubungan persahabatan kedua negara yang  mayoritas berpenduduk muslim dan menjalankan demokrasi, memiliki banyak kesamaan sikap dan pandangan dalam menyikapi masalah domestik, regional dan internasional terutama saling dukung atas keutuhan dan kedaulatan kedua negara," kata Dimas.
         Kedua negara juga secara aktif memperjuangkan kemerdekaan negara Palestina di internasional. Untuk memperkuat hubungan antar Parlemen, Moustapha Niasse mengatakan akan   berkunjung ke Indonesia setelah pemilu legislatif Senegal Juli memdatang.
         Sementara itu, Komisi Hubungan Luar Negeri Parlemen Nasional Senegal, Maitre Djibril War, mengakui  Parlemen Senegal perlu belajar dari Indonesia. 
    "Selain  perlunya dibentuk MoU kerjasama di berbagai bidang, antara lain, pendidikan, agama dan kebudayaan, ekonomi, energi, kesehatan, insfrastruktur/transportasi, pertanian, peternakan dan pertambangan," kata Djibril War.

          Djibril War menilai keseriusan Indonesia melakukan hubungan kerjasama dengan Senegal,  mengusulkan kepada Pemerintah Senegal untuk kembali membuka kantor perwakilan di Jakarta yang dulu pernah dibuka tahun 2013 namun ditutup alasan finansial. ***3***
(ZG)
    
   
(T.H-ZG/B/A. Lazuardi/A. Lazuardi) 15-04-2017 21:10:04

Tidak ada komentar: