Jumat, 22 Juli 2011

BERINVESTASI

INDONESIA ALTERNATIF BAGI JERMAN BERINVESTASI

London, 23/7 (ANTARA) - Konjen Indonesia di Frankfurt,Jerman Damos Dumoli Agusman mengatakan Indonesia merupakan alternatif yang baik bagi Jerman untuk menggantikan China dalam berinvestasi.

Hal itu disampaikan Konjen Damos Dumoli Agusman dalam Forum Asia Pasifik Bayern di Nurnberg Jerman 2011, demikian Sekretaris Dua KJRI Frankfurt, Nuraisyah J. Paransa, kepada Antara London, Sabtu.

Acara Forum Asia Pasifik ke-10 tahun ini dihadiri sekitar 500 peserta yang berasal dari bidang ekonomi, politik dan ilmu pengetahuan. Untuk Forum Asia Pasifik tahun ini, Indonesia menjadi fokus utama sebagai negara mitra.

"Indonesia dapat menjadi alternatif menggantikan China bagi pelaku bisnis Jerman, "ujar Damos Dumoli Agusman , setelah mendengar presentasi success story dari PT. E-T-A (Elektronische Apparate GmbH) pada Forum Asia Pasifik Bayern yang diadakan di Nurnberg.

Anggota Executive Board PT. E-T-A, Ben Hartlein memberikan gambaran mengenai situasi dan kondisi ketika melakukan ekspansi perdagangan ke Indonesia pada Forum ini untuk menarik minat pelaku bisnis Jerman melakukan perdagangan dan investasi di Indonesia.

Menurut Damos Dumoli Agusman, yang diperlukan dalam melakukan usaha dagang dengan Indonesia, yaitu komunikasi secara langsung dari investor.

PT. E-T-A memulai investasi ke Indonesia sejak tahun 1996 dan memiliki dua lokasi produksi di Indonesia yaitu, di Pasuruan dan Surabaya.

Menurut dia, ada beberapa hal yang ditawarkan Indonesia yaitu memiliki syarat makro ekonomi, loyalitas pegawai, upah karyawan yang lebih rendah dibandingkan dengan China, tarif bea cukai yang lebih rendah dibandingkan China, keramahan terhadap orang asing, dalam hal ini terhadap investor Jerman.

Sementara tantangan yang dihadapi PT. E-T-A dalam melakukan investasi di Indonesia adalah kurangnya kemampuan berbahasa asing pegawai kerja, dalam hal ini minimnya pengetahuan bahasa Inggris, infrastruktur daerah yang kurang memadai, dan kurangnya dukungan dari pemerintah daerah terhadap investor asing.

Menurut Damos Dumoli Agusman, Indonesia hadir pada Forum tersebut dengan membawa delegasi bisnis yang diketuai Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, dan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang Susantono.

Anggota delegasi lainnya yaitu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di London, Dian Ediana Rae, sementara dari pelaku bisnis Indonesia yang turut serta sebagai delegasi yaitu Kadin Indonesia, PT Multistrada Arah Sarana TbK (industri ban mobil), BT.Cocoa (industri Kakao), PT.Galih Ayom Paramesti (industri komponen mobil).

Dalam Forum tersebut, Mahendra Siregar memberikan penjelasan mengenai situasi ekonomi di Indonesia dan perkembangannya secara global, rencana kemungkinan berinvestasi di Indonesia.

Ia juga menjelaskan pemerintah Indonesia membuat kemajuan dalam hal menciptakan iklim investasi yang lebih baik, perundang-undangan baru ditetapkan hampir di semua sektor, dan institusi baru telah didirikan yang bertujuan memberikan masukan kepada pemerintah dalam mendorong kemajuan sektor ekonomi.

Untuk hal investasi langsung, Mahendra menjelaskan saat ini terdapat kemungkinan yang sangat besar untuk memasuki pasar bisnis.

Banyak sektor yang dibuat mudah untuk investor asing berinvestasi, akan tetapi ada juga sektor-sektor tertentu yang tertutup untuk investor asing dalam rangka melindungi kepentingan negara Indonesia.

Di sektor transportasi, Bambang Susantono menjelaskan mengenai perkembangan sektor transportasi dan memberikan informasi mengenai perubahan peraturan, dimana saat ini sektor swasta bisa turut serta mendukung pemerintah untuk meningkatkan sektor transportasi Indonesia.

Sementara itu, Dian Ediana Rae mengatakan tanggung jawab Bank Indonesia untuk menjaga citra Indonesia di mata dunia terutama menstimulus investor asing menanamkan modalnya di Indonesia, dan menjaga kestabilan mata uang rupiah yang merupakan salah satu faktor penentu bagi iklim investasi Indonesia yang baik.

Dikatakannya Indonesia berhasil pulih dari krisis ekonomi yang terjadi tahun 1998/1999 dan saat ini siap menerima investor asing.

Forum Asia Pasifik Bayern adalah forum yang secara reguler diselenggarakan Kementerian Negara Ekonomi Negara Bagian Bayern yang diperuntukkan bagi dunia usaha untuk secara aktif melakukan bisnis dengan negara-negara di Asia Pasifik.***5***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 23-07-2011 08:51:42

Tidak ada komentar: