Senin, 18 Juli 2011

WARUNG KONSULER

KBRI LONDON "JEMPUT BOLA" PELAYANAN WARUNG KONSULER

Newcastle, 18/7 (ANTARA) - KBRI London dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) mengadakan acara "jemput bola" pelayanan konsuler bagi warga di Newcastle, Durham, Gateshead dan sekitarnya yang ingin lapor diri dan memperpanjang paspor di Newcastle upon-Tyne, Minggu.

Minister Counsellor KBRI London, Herry Sudradjat dalam sambutannya mewakili Dutabesar RI untuk Inggris dan Republik Irlandia, mengatakan Dubes Yuri Thamrin ingin bersilaturahim dan sekaligus berpamitan kepada masyarakat dan pelajar yang tergabung dalam PPI di Newscastle.

"Sayangnya Dubes Yuri Thamrin tidak dapat hadir karena ayahandanya meniggal dunia di tanah air," ujar Herry Sudradjat.

Lebih lanjut Herry Sudradjat mengatakan promosi Indonesia di Inggeris khususnya di Newcastle perlu terus ditingkatkan karena Indonesia belum dikenal meskipun dalam peta Indonesia cukup besar.
"Justru yang lebih dikenal Singapura dan Malaysia dan ini menjadi tantangan buat kita," ujar Herry sudradjat..

Herry Sudradjat mengatakan KBRI menghargai kegiatan yang dilakukan warga di Newcastle dan juga pelajar yang sering menggelar berbagai acara seperti Globemania di Northumbria University, International Festival Music & Art (IFAM) dan Come Dine With Me di Newcastle University.

Acara pelayanan konsuler dan sekaligus acara silaturahim masyarakat dan pelajar Indonesia di Newcastle dihadiri sekitar 100 orang termasuk Ketua PPI di Inggeris Tara Hardika, Ketua ICMI di Inggeris Suyato Mahdiputra berlangsung dalam suasana akrab dan kekeluargaan.

Sementara itu Staf protokol dan konsuler yang harus menandatangani dokumen passpor, Wandi Adriano mengatakan pelayanan kekonsuleran diadakan KBRI London untuk masyarakat di Newcastle dan sekitarnya dilakukan dalam upaya membantu masyarakat Indonesia untuk keperluan kekonsuleran seperti lapor diri, perpanjangan paspor baik dinas dan passpot umum dan untuk masalah perlindungan WNI.

Pelayanan kekonsuleram dalam upaya "jemput bola" seperti ini juga sering direncanakan diadakan di beberapa kota lainnya agar dapat memfasilitasi keperluan masyarakat Indonesia dalam hal kekonsuleran sehingga mereka tidak harus datang langsung ke KBRI untuk keperluan tersebut.

Apalagi mahasiswa dan masyarakat di Indonesia yang tersebar di Kerajaan Inggris memiliki keterbatasan waktu dan juga biaya yang cukup besar bila harus datang secara khusus ke KBRI London.

Di Newcastle dan sekitarnya terdapat sekitar 200 lebih orang t dan pelajar yang sedang menutut ilmu di Inggris baik dengan beasiswa dari pemerintah maupun biaya sendiri.

Sementara itu, Ketua ICMI di Inggeris Suyato Mahdiputra yang berdomisili di Liverpool memanfaatkan pelayanan kekonsuleran yang diadakan KBRI London di Newcastle meskipun harus menempuh tiga jam perjalanan dari kota tempat tinggalnya.

"Saya perlu lapor diri dan sekaligus pindah alamat, karena selama ini saya tinggal di London," ujar Mahdi yang bertugas sebagai konsultan pelabuhan di perusahaan AECOM Eropa, kota pelabuhan Liverpool.***3***
(ZG)/C/A011)
(T.H-ZG/C/A011/A011) 18-07-2011 07:59:04

Tidak ada komentar: