Kamis, 15 Maret 2012

BEASISWA

KBRI BERLIN GELAR SOSIALISASI BEASISWA London, 14/3 (ANTARA) - KBRI Berlin menggelar acara ekspose dan sosialisasi Program Beasiswa Debt Swap untuk pertama kalinya sejak program yang merupakan kesepakatan antara Pemerintah RI dan Pemerintah Jerman disepakati akhir 2011 kepada perwakilan-perwakilan perguruan tinggi di Jerman. "Sebanyak 19 orang perwakilan perguruan tinggi dan seorang dari German Academic Exchange Service (DAAD) telah hadir dalam acara tersebut," ujar Atase Pendidikan KBRI Berlin Yul Y. Nazaruddin kepada ANTARA London, Rabu. Dalam kesempatan itu KBRI Berlin telah mengundang perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menjelaskan secara rinci mengenai program beasiswa dimaksud kepada wakil-wakil perguruan tinggi di Jerman. Direktur Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Direktorat Pendidikan Tinggi, Kemdikbud, Prof Dr Supriadi Rustad, sebagai nara sumber dalam rangka acara tersebut memberikan presentasi mengenai Indonesian German Scholarship Program (IGSP), yang merupakan bagian dari kesepakatan pengalihan hutang (Debt Swap) antara ke dua negara. Acara yang dimoderatori Atase Pendidikan KBRI Berlin Dr Yul Y. Nazaruddin, dibuka secara resmi oleh Dubes RI Berlin, Dr. Eddy Pratomo. Dalam sambutannya, Dubes menyampaikan apresiasinya kepada para perwakilan universitas yang telah hadir dalam acara tersebut dan menyatakan bahwa kerja sama pendidikan adalah salah satu program kerja sama bilateral yang paling menonjol antara Indonesia dan Jerman. Selain itu Dubes juga menyebutkan kerja sama ini merupakan salah satu butir dari lima butir kesepakatan kerja sama yang dibahas antara Presiden Indonesia, Dr. Susilo Bambang Yudhoyono dengan mantan Presiden Jerman, Dr. Christian Wullf, pada saat kunjungannya ke Indonesia November 2011. Dikatakan program kerja sama pendidikan dalam bentuk pengiriman mahasiswa dari Indonesia ke Jerman untuk studi program Doktor merupakan salah satu bentuk kerja sama yang paling spektakuler khususnya dalam menyambut ulang tahun ke 60 hubungan bilateral antara Indonesia dan Jerman pada 2012. Dalam acara ekspose tersebut, Prof. Dr. Supriadi menjelaskan bahwa IGSP adalah program bea siswa yang akan diberikan kepada dosen atau calon dosen perguruan tinggi (negeri maupun swasta) di Indones ia untuk melanjutkan studinya pada tingkat doktor di Jerman. Dengan adanya program IGSP, Kemdikbud mengharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM pada pendidikan tinggi di Indonesia dan juga meningkatkan kerja sama pendidikan antar ke dua negara, ujarnya. Ia juga menjelaskan secara rinci skema dan mekanisme dari IGSP, beberapa persyaratan, aplikasi dan proses seleksi yang akan dilakukan. Salah satu hal penting yang juga disampaikan adalah DIKTI telah bekerja sama dengan DAAD untuk penanganan calon-calon mahasiswa yang akan berangkat ke Jerman serta saat mereka studi di Jerman nanti. Selain itu, Prof Dr Supriadi juga menyampaikan berbagai informasi tentang program-program bea siswa yang dikelola oleh Ditjen DIKTI saat ini dan juga peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh universitas-universitas di Indonesia dan Jerman, khususnya dalam mobilitas staf pengajar. Perwakilan-perwakilan perguruan tinggi di Jerman tersebut, yang terdiri dari wakil rektor, ketua International Office, LO kerja sama dengan Indonesia, profesor senior, perwakilan dari TU9,terlihat sangat tertarik dengan program beasiswa yang ditawarkan pemerintah Indonesia tersebut dan akan menyampaikan informasi-informasi yang telah diperoleh kepada civitas akademika di universitasnya untuk ditindaklanjuti. Berbaga pertanyaan juga diajukan oleh mereka dengan antusias, mulai dari yang bersifat akademis dan umum, hingga pada penyampaian saran yang berkenaan dengan bidang studi yang ditawarkan, pembiayaan riset, maupun juga mekanisme sistem perekrutan yang akan menggandeng pihak DAAD. ***3***(ZG) (T.H-ZG/B/M027/M027) 14-03-2012 10:34:20

Tidak ada komentar: