Kamis, 31 Januari 2013

TAREKAT

PENGIKUT TAREKAT TIJANIYAH MAROKO GELAR MAULID NABI

London, 31/1 (ANTARA) - Pengikut tarekat At-Tijaniyah Maroko menggelar Maulid Nabi Muhammad SAW yang juga dihadiri Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Maroko sebagai undangan kehormatan.

"Acara Maulid Nabi itu digelar di "kota ilmu" yaitu kota Fes yang merupakan tempat makam syekh Ahmad At-Tijani yang dikenal di dunia Islam melalui ajaran thariqatnya," ujar Koordinator Departemen Media Informasi PPI Maroko dan Koordinator Lajnah Ta'lif wa Nasyr PCINU Maroko, Kusnadi El-Ghezwa kepada ANTARA London, Kamis.

Ia mengatakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW hingga sekarang masih diperingati dan dirayakan di beberapa kota-kota besar Maroko seperti di Zawiyah At-Tijaniyah Maroko.

Acara Maulud Nabi itu mendapatkan sambutan dari kalangan ulama di berbagai negara di antaranya dari Nigeria, Senegal, Mali, Al-Jazair serta masyarakat setempat yang semenjak sore memadati makam Ahmad At-Tijani yang akrab dengan sebutan Grand Zawiyah Syekh Ahmad At-Tijani.

"Banyaknya pengunjung yang terus berbondong-bondong dari berbagai kota dan negara mengakibatkan jalan yang menuju tempat acara macet dan penuhi pengunjung," ujar Ahmad Suprapto selaku Wakil Koordinator lajnah Ta'lif wa Nasyr PCINU Maroko yang turut menghadiri acara itu.

Maulid ini dibuka dengan ummul kitab, diteruskan dengan membaca Surah Yasin dan Surah Al-Fath secara berjamaah. Selanjutnya ke acara pembacaan sejarah maulid/kelahiran Nabi SAW oleh tim qasidah yang terdiri 12 orang dengan mengenakan pakaian khas Maroko, yaitu jalabah dan peci warna merah.

Seperti pada umumnya acara di Indonesia, di sela-sela pembacaan maulid nabi, panitia membagikan makanan ringan serta minuman kepada para pengunjung.

Acara yaitu pembacaan maulid Nabi SAW menggunakan kitab "Bulughul Qasdi wal Maram, bi Qiraati maulidi Khoiri Anam" karya Syekh Muhammad Al-Hajjuji (W. 1370 H) yang dibaca Syekh Zubair selaku penanggung jawab Zawiyah hingga selesai dan ia juga menutup acara dengan doa bersama.

Menurut H. Ahmad Shohib Muttaqin Lc. selaku Wakil Katib Syuriah PCINU Maroko, PCINU Maroko juga berharap dapat mengadakan acara serupa dengan mengundang para ulama dan zawiyah yang ada di Maroko, sehingga tradisi Nahdlatul Ulama yang ada di Indonesia pada umumnya juga bisa dikenal oleh warga setempat.

Di akhir acara ini panitia menghidangkan makan malam berupa Couscous yang merupakan makanan tradisional Negeri seribu benteng ini, demikian Kusnadi El-Ghezwa. ***4*** (ZG)
(T.H-ZG/B/E011/E011) 31-01-2013 08:56:38

Tidak ada komentar: